Cara Mengetahui Kinerja Trading Saham Kamu

Semua trader saham memiliki tujuan utama untuk mencapai keuntungan / profit. Yang jadi pertanyaan, seberapa besar profit yang mampu Kamu peroleh dari saham? Apakah profit sebesar 5% per bulan, 10% per bulan, 50% per tahun adalah profit yang besar? 

Untuk menjawab 'ya' atau 'tidak', sebenarnya ketika Kamu mendapatkan profit, Kamu harus membandingkan profit yang Kamu dapatkan dengan kinerja IHSG. Sederhananya seperti ini: Kalau return saham Kamu sebesar 5%, tapi return IHSG adalah sebesar 15% pada waktu itu, maka walaupun Kamu Dapat profit 5%, keuntungan Kamu belum dapat dikatakan besar, karena keuntungan Kamu masih dibawah kinerja IHSG.

Sebaliknya, jika Kamu "hanya" dapat return saham 5% tapi return IHSG pada waktu itu ternyata -1%, maka return IHSG Kamu sesungguhnya cukup besar. 

Untuk membandingkan return saham dengan return IHSG, ada baiknya Kamu membandingkan return IHSG per bulan dan per tahun. Jadi Kamu harus melihat perbandingan return saham Kamu vs return IHSG untuk setiap bulan. 

Cara mudah menghitung return IHSG adalah dengan membandingkan harga opening awal bulan dengan harga closing saat akhir bulan. Sebagai contoh, perhatikan tabel dibawah ini: 


Pada contoh tabel diatas, terdapat 3 bulan di mana return saham trader berada di bawah return IHSG. Sedangkan 1 bulan return saham sama dengan return IHSG dan 8 bulan sisanya diatas return saham berada diatas return IHSG.

1. Return saham diatas return IHSG 

Jika return saham Kamu berada diatas return IHSG, maka Dapat dikatakan bahwa kinerja saham Kamu bagus atau lumayan bagus. Jadi, kalau profit Kamu "hanya" 2% per bulan misalnya, tapi saat itu return IHSG sedang minus, itu artinya Kamu sudah Dapat membaca kondisi pasar dan memprediksi saham dengan baik.  

Tapi kalau return saham Kamu minus dan return IHSG juga minus, namun return IHSG minusnya masih lebih banyak daripada return saham Kamu, hal ini juga patut menjadi evaluasi trading Kamu. 

Karena akan jauh lebih bagus bagi seorang trader apabila trader mampu menghasilkan return saham yang positif alias profit pada saat return IHSG minus. Atau setidaknya, ketika IHSG sedang minus karena banyak sentimen2 negatif, ada baiknya trader segera 'exit' dahulu dari pasar agar menghindari sinyal2 palsu. Akan lebih baik jika return saham Kamu 0% daripada return saham Kamu minus. 

2. Return saham dibawah return IHSG 

Jika return saham Kamu berada dibawah return IHSG, maka Kamu harus melakukan evaluasi pada trading Kamu. Jadi, kalau Kamu dapat return saham sebulan sebesar 3% tapi IHSG saat itu lagi naik tinggi2nya sampai 7%, maka return Kamu belum Dapat dikatakan besar. Seharusnya, dengan return IHSG sebesar 7%, Kamu Dapat mencetak return saham yang lebih besar daripada itu.