Strategi Scalping Trading Saham

Dua strategi trading cepat di saham yang seringkali diterapkan trader adalah trading harian (intraday trading) dan scalping trading (trading menitan). Intraday trading sudah saya bahas strategi2 mencari sahamnya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Intraday trading boleh saya katakan merupakan strategi trading cepat yang jangka waktunya cenderung "agak lama". Sedangkan strategi trading cepat yang time framenya lebih pendek lagi adalah SCALPING TRADING

Scalping trading berarti Kamu melakukan aktivitas beli jual saham hanya dalam waktu beberapa menit saja. Kamu beli saham dan jual 10 menit kemudian, maka Kamu Dapat dikatakan melakukan aktivitas scalping trading. 

Kita juga sudah pernah bahas cara-cara memilih saham untuk scalping trading disini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. Kamu Dapat pelajari dan aplikasikan dalam trading Kamu. 

Harus diakui bahwa scalping trading memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan strategi2 trading lainnya (nanti akan kita bahas lebih lanjut). Maka dari itu, dalam scalping trading Kamu harus menerapkan strategi yang benar. Berikut beberapa strategi scalping trading saham yang perlu Kamu pahami: 

1. Pilih saham yang memiliki pola yang Dapat dianalisa 

Scalping trading tidak Dapat hanya mengandalkan analisa net buy net sell, karena pergerakan net buy & sell Dapat berubah dengan sangat cepat. Analisa tersebut sangat penting, namun harus diimbangi dengan analisa juga. 

Jika Kamu ingin scalping, maka hendaknya Kamu memilih saham yang memiliki pola2 yang dapat dianalisa pergerakannya. Pola2 yang saya maksud adalah pola2 candlestick, serta pola2 historis chart yang sering terulang. Hal ini Dapat Kamu temukan di saham2 lapis tiga. 

Disini: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading, kita juga sudah bahas bersama bagaimana cara-cara mencari pola2 saham yang baik untuk trading menitan.

Sebaliknya, kalau Kamu memilih saham lapis tiga tanpa ada pola-pola yang terbentuk di chart-nya, hal ini akan sangat berbahaya / riskan untuk trading, karena saham2 lapis tiga yang tidak memiliki pola yang jelas, pergerakannya sangat tidak pasti.

2. Memilih saham yang benar dan target take profit yang realistis

Seperti yang sudah saya paparkan sebelumnya, dalam scalping Kamu tidak boleh gegabah memilih saham. Untuk mendapatkan profit scalping, memang Kamu disarankan untuk memilih saham2 lapis tiga. 

Karena saham2 lapis tiga risikonya tinggi, maka pilihlah saham2 yang benar (ada pola2 yang Dapat dianalisa), dan pasanglah target2 profit yang realistis. 

Kalau Kamu masih pemula, maka tradinglah secara bertahap, beli dengan modal kecil, dan ujilah sistem trading Kamu. Jangan terburu untuk ingin mendapatkan profit besar dalam waktu cepat, akhirnya Kamu mengabaikan faktor2 penting dalam scalping. Ini yang tidak saya sarankan. Berikut beberapa contoh rekan2 trader pemula yang menerapkan langkah awal realistis dalam scalping: 


One tik aja dulu. Terima kasih banyak pak (Klik gambar untuk memperbesar)


Scalping satu tik dulu pak. Sambil latihan dan menikmatinya. Terima kasih ilmunya pak (Klik gambar untuk memperbesar)

Pelajari strategi scalping trading: Panduan Menemukan Saham Naik 5-10%. Target2 yang realistis, bertahap, dan menganalisa sebelum trading akan membuat hasil scalping Kamu lebih maksimal. 

3. Gunakan modal kecil dalam scalping & disiplin

Scalping trading memiliki risiko yang lebih besar, karena mayoritas scalping dilakukan dengan memilih saham2 lapis tiga (saham lapis tiga lebih mudah naik dalam waktu menitan). Di satu sisi, kita tahu sendiri bahwa saham2 lapis tiga memiliki volatilitas yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan risiko dalam scalping menjadi besar. 

Oleh karena itu, saran saya gunakan modal kecil, yaitu maksimal 10% dari total modal Kamu. Selain itu, Kamu harus disiplin dalam menetapkan target. Pasang target take profit dan batasi kerugian (level cut loss). Saat saham Kamu sudah naik dan mencapai target, jangan terus berharap harga saham naik, namun segera take profit di harga yang sudah Kamu pasang. 

4. Gunakan time frame daily dalam analisa 

Untuk scalping trading saham, Kamu Dapat gunakan time frame daily dalam analisa. Kenapa bukan time frame menitan? Kan tujuannya untuk trading menitan?

Berdasarkan pengalaman saya, pasar saham lebih cocok menggunakan analisa candle dan chart daily, karena pergerakan pasar saham tidak se-fluktuatif forex, sehingga pola2 dan psikologis market akan terlihat lebih jelas pada analisa chart daily. 

Hal ini juga sudah saya jelaskan disini: Grafik (Chart) Saham: Minute, Daily, Weekly, Monthly, Yearly. Jadi, untuk trading saham, utamakan untuk menganalisa menggunakan time frame daily. 

Itulah beberapa strategi scalping trading saham, berdasarkan pengalaman pribadi. Jika Kamu punya keinginan untuk scalping, terapkan strategi2 tersebut dalam trading Kamu. 
Tags