Beberapa waktu ini, kita sering membahas tentang pergerakan IHSG secara luas dan peluang-peluang trading yang Dapat Kamu ambil. Kamu Dapat baca-baca kembali beberapa pos saya disini: Pasar Saham Turun, Siapkah Kamu? dan Strategi Trading Saat IHSG Bearish.
Sesuai dengan request beberapa rekan-rekan pembaca web Saham Gain ini, maka pada pos ini, saya ingin sharing mengenai apa saja pertanda IHSG akan mengalami rebound? Kalau Kamu belum tahu istilah rebound di saham, Kamu Dapat baca kembali tulisan saya disini: Technical Rebound Saham.
Menganalisis dan memprediksi arah market (IHSG) hari ini penting untuk Kamu yang ingin trading jangka pendek, terutama bagi trader saham yang mengincar saham-saham yang pergerakannya cenderung mengikuti arah IHSG, untuk ditradingkan jangka pendek.
Jadi ada baiknya, sebagai trader saham kita semua peka terhadap arah IHSG. Ada 3 pertanda IHSG akan atau berpotensi rebound, yaitu jika terdapat kondisi-kondisi berikut:
1. Kondisi market normal: IHSG sudah koreksi selama lebih dari 2 hari
Pada saat kondisi IHSG sedang normal (tidak banyak sentimen yang mempengaruhi market), biasanya IHSG yang sudah turun (koreksi normal karena saham2 sudah naik naik) selama 2 hari atau bahkan lebih, merupakan tanda-tanda bahwa IHSG akan mulai berbalik naik.
Jadi jika IHSG sudah mulai koreksi beberapa hari, Kamu Dapat mulai screening saham2 bagus yang sudah murah (diskon), dan mulai membeli bertahap saham2 yang berpotensi naik.
Anda Dapat menggunakan strategi mencari saham2 murah yang mudah rebound. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
2. Indeks saham AS menguat signifikan
Indeks-indeks saham utama di Amerika Serikat (AS) yaitu Nasdaq, SP500 dan Dow Jones. Ketika indeks saham AS semalam ditutup menguat signifikan, maka hal ini Dapat menjadi pertanda IHSG rebound keesokan hari.
Hal ini karena indeks saham AS seringkali digunakan sebagai acuan oleh bursa saham dunia, termasuk Indonesia. Jadi ketika indeks saham menguat signifikan, maka IHSG juga berpotensi rebound.
Namun indeks AS ini hanyalah sebagai acuan, bukanlah rumus pasti. Mengenai pengaruh indeks saham AS ke IHSG, sudah pernah saya bahas juga disini: Analisa Market: Indeks Dow Jones, S&P500, Nasdaq. Kamu Dapat pelajari kembali.
3. Ada sentimen positif setelah IHSG turun tajam
Sentimen-sentimen positif yang beredar di market setelah IHSG turun tajam, dapat meningkatkan kepercayaan pelaku pasar (trader / investor) untuk koleksi saham-saham yang sudah murah.
Sentimen2 positif yang terjadi di market misalnya: Sentimen tax amnesty, pulihnya kondisi ekonomi, inflasi mulai stabil (pernah terjadi tahun 1998 dan 2015) dan lain2. Sentimen2 ini Dapat mendongkrak kembali pasar saham yang sudah turun banyak sebelumnya.
Sentimen positif dan IHSG juga bisa kita pelajari melalui siklus pasar saham. Kamu Dapat baca disini: Memahami Fase Siklus Harga Saham.
Menganalisis dan memprediksi arah market (IHSG) hari ini penting untuk Kamu yang ingin trading jangka pendek, terutama bagi trader saham yang mengincar saham-saham yang pergerakannya cenderung mengikuti arah IHSG, untuk ditradingkan jangka pendek.
Jadi ada baiknya, sebagai trader saham kita semua peka terhadap arah IHSG. Ada 3 pertanda IHSG akan atau berpotensi rebound, yaitu jika terdapat kondisi-kondisi berikut:
1. Kondisi market normal: IHSG sudah koreksi selama lebih dari 2 hari
Pada saat kondisi IHSG sedang normal (tidak banyak sentimen yang mempengaruhi market), biasanya IHSG yang sudah turun (koreksi normal karena saham2 sudah naik naik) selama 2 hari atau bahkan lebih, merupakan tanda-tanda bahwa IHSG akan mulai berbalik naik.
Jadi jika IHSG sudah mulai koreksi beberapa hari, Kamu Dapat mulai screening saham2 bagus yang sudah murah (diskon), dan mulai membeli bertahap saham2 yang berpotensi naik.
Anda Dapat menggunakan strategi mencari saham2 murah yang mudah rebound. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
2. Indeks saham AS menguat signifikan
Indeks-indeks saham utama di Amerika Serikat (AS) yaitu Nasdaq, SP500 dan Dow Jones. Ketika indeks saham AS semalam ditutup menguat signifikan, maka hal ini Dapat menjadi pertanda IHSG rebound keesokan hari.
Hal ini karena indeks saham AS seringkali digunakan sebagai acuan oleh bursa saham dunia, termasuk Indonesia. Jadi ketika indeks saham menguat signifikan, maka IHSG juga berpotensi rebound.
Namun indeks AS ini hanyalah sebagai acuan, bukanlah rumus pasti. Mengenai pengaruh indeks saham AS ke IHSG, sudah pernah saya bahas juga disini: Analisa Market: Indeks Dow Jones, S&P500, Nasdaq. Kamu Dapat pelajari kembali.
3. Ada sentimen positif setelah IHSG turun tajam
Sentimen-sentimen positif yang beredar di market setelah IHSG turun tajam, dapat meningkatkan kepercayaan pelaku pasar (trader / investor) untuk koleksi saham-saham yang sudah murah.
Sentimen2 positif yang terjadi di market misalnya: Sentimen tax amnesty, pulihnya kondisi ekonomi, inflasi mulai stabil (pernah terjadi tahun 1998 dan 2015) dan lain2. Sentimen2 ini Dapat mendongkrak kembali pasar saham yang sudah turun banyak sebelumnya.
Sentimen positif dan IHSG juga bisa kita pelajari melalui siklus pasar saham. Kamu Dapat baca disini: Memahami Fase Siklus Harga Saham.
Tapi.... Di pasar saham itu tidak ada rumus pasti, apalagi kalau kita memprediksi IHSG. Ingat, IHSG itu terdiri dari kumpulan seluruh saham di Bursa Efek Indonesia. Dengan kata lain, memprediksi IHSG rebound (yang terdiri dari sekian banyak saham), tentu tidak Dapat kita tentukan secara pasti.
Jadi ketika Kamu menemukan kondisi-kondisi seperti diatas, jangan langsung beranggapan bahwa IHSG pasti langsung rebound.
Apa yang saya tuliskan diatas ini dapat Kamu gunakan sebagai dasar analisis, agar Kamu Dapat mengambil keputusan beli, maupun ancang-ancang untuk trading agar Kamu tidak ketinggalan momen saat IHSG benar-benar rebound. Dan tentunya, supaya sebagai trader, Kamu juga Dapat peka terhadap kondisi pasar saham.
Jadi ketika Kamu menemukan kondisi-kondisi seperti diatas, jangan langsung beranggapan bahwa IHSG pasti langsung rebound.
Apa yang saya tuliskan diatas ini dapat Kamu gunakan sebagai dasar analisis, agar Kamu Dapat mengambil keputusan beli, maupun ancang-ancang untuk trading agar Kamu tidak ketinggalan momen saat IHSG benar-benar rebound. Dan tentunya, supaya sebagai trader, Kamu juga Dapat peka terhadap kondisi pasar saham.