Semua keputusan yang Kamu ambil ketika membeli dan menjual saham sepenuhnya adalah tanggung jawab Kamu, karena Kamu trading menggunakan modal Kamu sendiri. Kamu juga membeli saham menggunakan akun online trading pribadi.
Ketika Kamu profit, Kamu yang akan menikmati profit di saham. Ketika rugi (cut loss), Kamu juga yang bertanggung jawab penuh atas transaksi Kamu. Jadi semua keputusan trading yang Kamu buat, seluruhnya Kamu di tangan Kamu.
Itulah mengapa Kamu harus bisa menganalisa saham secara mandiri / otodidak. Pelajari juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak.
Ketika Kamu profit, Kamu yang akan menikmati profit di saham. Ketika rugi (cut loss), Kamu juga yang bertanggung jawab penuh atas transaksi Kamu. Jadi semua keputusan trading yang Kamu buat, seluruhnya Kamu di tangan Kamu.
Itulah mengapa Kamu harus bisa menganalisa saham secara mandiri / otodidak. Pelajari juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak.
Banyak trader memiliki kendala dalam menganalisa saham sendiri, karena mayoritas trader saham adalah trader part time yang memiliki kesibukan masing-masing (pekerjaan utama), sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk memantau dan menganalisa saham sendiri.
Di satu sisi, banyak juga trader yang malas melakukan analisis sendiri (hal ini yang tidak saya sarankan).
Akhirnya banyak trader yang join di grup-grup saham premium guna mendapatkan rekomendasi real time yang Dapat langsung di-eksekusi untuk trading. Cara ini boleh saja Kamu gunakan. Namun, anda tetap harus Dapat menganalisis saham sendiri, karena dengan menganalisa mandiri, Kamu Dapat tahu kebutuhan trading Kamu sendiri dan saham2 yang secara pribadi cocok untuk Kamu.
Untuk Kamu yang ingin Dapat menganalisa saham secara otodidak, khususnya Kamu yang memiliki kesibukan2, sehingga memiliki waktu terbatas untuk analisis saham, berikut beberapa cara menganalisa saham otodidak:
1. Analisa saham saat malam atau pagi hari (sebelum jam kerja Kamu), atau weekend
Analisa saham otodidak akan lebih sulit dilakukan untuk Kamu yang memiliki kesibukan bekerja kantoran. Di jam-jam bekerja, Kamu mungkin tidak memiliki fleksibilitas untuk memantau market.
Oleh karena itu, Kamu Dapat menganalisa saham saat malam hari (ketika Kamu pulang kerja), pagi hari (sebelum Kamu kerja), jam istirahat kerja atau ketika weekend (saat Kamu libur).
Setelah menemukan saham2 yang layak dibeli, Kamu Dapat memasang harga beli dan jumlah lot yang Kamu inginkan menggunakan fasilitas Good Till Cancel (GTC) Order, yaitu memasang harga beli sampai 30 hari kedepan. Jadi Kamu tidak perlu memantau pasar saham setiap saat.
2. Prioritaskan saham-saham yang mudah dianalisa
Dengan keterbatasan waktu, ada banyak saham yang harus Kamu analisa. Oleh karena itu, ada baiknya Kamu memprioritaskan menganalisa saham-saham yang mudah dibaca dengan analisa teknikal.
Agar Kamu tidak membuang-buang waktu, dan Kamu Dapat memilih saham yang lebih tepat untuk dibeli. Pelajari juga: Cara Memilih Saham untuk Stock Pick.
3. Prioritaskan analisa di saham-saham pilihan
Masih berkaitan dengan poin kedua, selain memilih saham2 yang mudah dianalisa, Kamu saya sarankan untuk memprioritaskan menganalisa saham-saham pilihan.
Saham pilihan adalah saham2 yang bagus dan memiliki potensi naik / memberikan profit untuk Kamu. Dengan mengerucutkan pilihan saham, Kamu Dapat lebih fokus dan konsentrasi untuk memilih saham sesuai dengan karakter Kamu. Pelajari analisa screening disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus.
4. Gunakan analisa teknikal yang simpel & mudah diterapkan
Kendala trader dalam menganalisa saham secara otodidak adalah memilih analisa teknikal. Hal ini karena ada banyak sekali variasi analisa teknikal yang Dapat Kamu gunakan, sehingga trader pemula yang belum memahami banyak analisa teknikal, jadi malas menganalisis saham karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Untuk memudahkan Kamu dalam menganalisa saham, gunakan analisa-analisa teknikal yang simpel, serta mudah untuk Kamu praktikkan, supaya Kamu Dapat menganalisa saham secara otodidak dengan lebih mudah.
Di pos berikut: Contoh Analisis Teknikal Saham, saya sudah pernah memberikan contoh bagaimana cara melakukan analisis teknikal. Kamu Dapat menerapkan contoh analisa teknikal tersebut untuk analisa saham otodidak.
Baca juga: 5 Indikator Analisa Teknikal yang Sering Digunakan Trader.
5. Pahami ilmu-ilmu analisa saham
Poin penting yang tidak boleh Kamu lewatkan adalah Kamu harus memiliki pengetahuan tentang analisa saham (analisa teknikal dan analisa fundamental). Banyak trader yang merasa tidak Dapat menganalisa saham sendiri karena belum mempelajari dan mempraktikkan analisa untuk trading / investasi, sehingga akhirnya trader hanya bergantung dari rekomendasi / analis.
Jadi kalau Kamu belum memiliki basic analisa saham, jangan pernah nekad untuk membeli saham. Aktivitas trading akan menjadi lebih mudah dilakukan secara otodidak, jika Kamu sudah memahami analisa-analisa yang harus Kamu gunakan.
Di satu sisi, banyak juga trader yang malas melakukan analisis sendiri (hal ini yang tidak saya sarankan).
Akhirnya banyak trader yang join di grup-grup saham premium guna mendapatkan rekomendasi real time yang Dapat langsung di-eksekusi untuk trading. Cara ini boleh saja Kamu gunakan. Namun, anda tetap harus Dapat menganalisis saham sendiri, karena dengan menganalisa mandiri, Kamu Dapat tahu kebutuhan trading Kamu sendiri dan saham2 yang secara pribadi cocok untuk Kamu.
Untuk Kamu yang ingin Dapat menganalisa saham secara otodidak, khususnya Kamu yang memiliki kesibukan2, sehingga memiliki waktu terbatas untuk analisis saham, berikut beberapa cara menganalisa saham otodidak:
1. Analisa saham saat malam atau pagi hari (sebelum jam kerja Kamu), atau weekend
Analisa saham otodidak akan lebih sulit dilakukan untuk Kamu yang memiliki kesibukan bekerja kantoran. Di jam-jam bekerja, Kamu mungkin tidak memiliki fleksibilitas untuk memantau market.
Oleh karena itu, Kamu Dapat menganalisa saham saat malam hari (ketika Kamu pulang kerja), pagi hari (sebelum Kamu kerja), jam istirahat kerja atau ketika weekend (saat Kamu libur).
Setelah menemukan saham2 yang layak dibeli, Kamu Dapat memasang harga beli dan jumlah lot yang Kamu inginkan menggunakan fasilitas Good Till Cancel (GTC) Order, yaitu memasang harga beli sampai 30 hari kedepan. Jadi Kamu tidak perlu memantau pasar saham setiap saat.
2. Prioritaskan saham-saham yang mudah dianalisa
Dengan keterbatasan waktu, ada banyak saham yang harus Kamu analisa. Oleh karena itu, ada baiknya Kamu memprioritaskan menganalisa saham-saham yang mudah dibaca dengan analisa teknikal.
Agar Kamu tidak membuang-buang waktu, dan Kamu Dapat memilih saham yang lebih tepat untuk dibeli. Pelajari juga: Cara Memilih Saham untuk Stock Pick.
3. Prioritaskan analisa di saham-saham pilihan
Masih berkaitan dengan poin kedua, selain memilih saham2 yang mudah dianalisa, Kamu saya sarankan untuk memprioritaskan menganalisa saham-saham pilihan.
Saham pilihan adalah saham2 yang bagus dan memiliki potensi naik / memberikan profit untuk Kamu. Dengan mengerucutkan pilihan saham, Kamu Dapat lebih fokus dan konsentrasi untuk memilih saham sesuai dengan karakter Kamu. Pelajari analisa screening disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus.
4. Gunakan analisa teknikal yang simpel & mudah diterapkan
Kendala trader dalam menganalisa saham secara otodidak adalah memilih analisa teknikal. Hal ini karena ada banyak sekali variasi analisa teknikal yang Dapat Kamu gunakan, sehingga trader pemula yang belum memahami banyak analisa teknikal, jadi malas menganalisis saham karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Untuk memudahkan Kamu dalam menganalisa saham, gunakan analisa-analisa teknikal yang simpel, serta mudah untuk Kamu praktikkan, supaya Kamu Dapat menganalisa saham secara otodidak dengan lebih mudah.
Di pos berikut: Contoh Analisis Teknikal Saham, saya sudah pernah memberikan contoh bagaimana cara melakukan analisis teknikal. Kamu Dapat menerapkan contoh analisa teknikal tersebut untuk analisa saham otodidak.
Baca juga: 5 Indikator Analisa Teknikal yang Sering Digunakan Trader.
5. Pahami ilmu-ilmu analisa saham
Poin penting yang tidak boleh Kamu lewatkan adalah Kamu harus memiliki pengetahuan tentang analisa saham (analisa teknikal dan analisa fundamental). Banyak trader yang merasa tidak Dapat menganalisa saham sendiri karena belum mempelajari dan mempraktikkan analisa untuk trading / investasi, sehingga akhirnya trader hanya bergantung dari rekomendasi / analis.
Jadi kalau Kamu belum memiliki basic analisa saham, jangan pernah nekad untuk membeli saham. Aktivitas trading akan menjadi lebih mudah dilakukan secara otodidak, jika Kamu sudah memahami analisa-analisa yang harus Kamu gunakan.