Dalam trading saham, untuk mendapatkan profit Kamu harus mencari saham2 yang Dapat bergerak naik, dan saham2 tersebut Dapat Kamu pelajari pola-polanya dengan analisis teknikal sesuai trading plan Kamu.
Saham2 yang Dapat memberikan Kamu profit, dan Kamu Dapat mentradingkan sahamnya secara lebih nyaman, adalah tipikal saham yang menguntungkan untuk Kamu. Pelajari juga praktik dan strategi2 analisis teknikal disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Untuk mendapatkan profit maksimal di saham, Kamu juga harus paham time-tipe saham yang jelek / tidak layak ditradingkan.
Karena dengan memahami saham yang pergerakannya jelek, Kamu Dapat menghindari saham2 tersebut, atau setidaknya Kamu tidak perlu membeli saham2 tersebut dalam jumlah besar, sehingga Kamu Dapat meminimalkan risiko trading. Hal ini Dapat Kamu lakukan dengan SCREENING SAHAM.
Anda yang ingin memahami cara-cara screening saham yang bagus dan saham yang jelek, supaya Kamu Dapat pelajari praktik2 dan strateginya disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Stock Pick.
Ada banyak tipikal saham jelek yang berisiko untuk trader khususnya untuk tipikal buy and hold. Namun salah satu tipikal saham yang jelek yang perlu Kamu pahami adalah: Saham yang tidak cocok dengan karakter pribadi Kamu.
"Apa maksudnya Pak Heze?" Tanya Kamu
Ketika Kamu menganalisa saham tetapi Kamu tidak paham dengan analisa teknikal saham tersebut (anda bingung dengan pola teknikalnya, support-resisten menurut Kamu tidak jelas).
Atau Kamu sering rugi trading di saham yang sama, maka Dapat jadi saham tersebut adalah tipikal saham yang jelek untuk Kamu.
Tapi harus Kamu ingat, saham yang tipikalnya jelek untuk Kamu, belum tentu saham tersebut jelek untuk trader lain. Itulah pentingnya Kamu harus selalu melakukan praktik trading sendiri (beli-jual, analisa otodidak, bukan hanya mencontek beli saham berdasarkan kata "pakar").
Karena dengan trading sendiri (beli jual saham), Kamu akan tahu saham mana yang cocok dan tidak cocok untuk Kamu. Nah, kalau ada saham yang selalu membuat Kamu rugi (salah prediksi berkali-kali), atau Kamu tidak paham dengan pola teknikal sahamnya, maka Kamu Dapat memutuskan untuk mencari saham lain.
Memang kalau Kamu rugi di suatu saham, belum tentu saham tersebut tidak cocok untuk Kamu. Dapat jadi Kamu memang belum memahami cara membaca analisis teknikal (terutama support-resisten dan indikator).
Jadi kalau Kamu rugi di suatu saham, Kamu harus cross cek dulu, apakah Kamu sudah melakukan analisis teknikal, dan apakah Kamu sudah paham cara menginterpretasikan analisis teknikal. Itulah kenapa di pos ini: Kombinasi Screening Saham & Analisa Teknikal, saya menuliskan betapa pentingnya memahami analisa teknikal di dalam screening saham.
Kalau memang setelah Kamu menganalisa, dan pergerakan saham selalu tidak sejalan dengan tren, maka mungkin saham tersebut Dapat disimpulkan tidak cocok untuk Kamu. Tapi kalau Kamu salah melakukan analisis teknikal, maka Kamu harus perdalam ilmu teknikal Kamu.
Kesimpulannya: Tipikal saham yang jelek Dapat Kamu lihat melalui kriteria-kriteria / pola teknikal tertentu. Selain itu, Kamu Dapat mengetahui tipikal saham yang tidak cocok jika Kamu praktik sendiri bagaimana menganalisa dan membeli saham secara mandiri.