Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi minat pengunjung sebuah blog untuk mengklik sebuah postingan atau tidak adalah JUDUL. Ya, faktor judul memang cukup besar peranannya dalam mendorong terjadinya klik atas link postingan di blog kita.
Sebagus apa pun isi postingan atau artikel di blog kita, kalau judulnya kurang menjual, maka akan sia-sia pada akhirnya (berpotensi minim pembaca atau bahkan tidak ada pembacanya sama sekali selain kita sendiri sebagai penulisnya).
Judul yang kurang menjual biasanya berupa judul yang terlalu abstrak atau bisa juga terlalu umum. Jika tampil dalam menu recent post, related post, atau random post, maka kemungkinan untuk diklik oleh pengunjung akan sangat kecil. Begitu pula jika tampil pada menu update RSS feed.
Seperti apakah judul yang terlalu abstrak itu?
Kalau harus diukur atau dinilai dari sisi jumlah kata penyusunnya, hampir bisa dipastikan bahwa judul yang cuma terdiri dari satu kata itu tergolong judul yang terlalu abstrak. Contoh judulnya seperti ini : pujakesuma, gift, kado, shoes, babi, toilet, dilema, dan sebagainya (saya ambil dari beberapa judul postingan di beberapa blog yang tidak bisa saya sebutkan karena alasan etika).
Nah, anda kemungkinan besar akan sangat bingung atau tidak punya bayangan yang konkret mengenai isi dari artikel berjudul satu kata tersebut. Lalu, banyak pula saya temukan judul postingan berupa dua kata yang terkesan masih terlalu abstrak. Contohnya yaitu : delapan jam, kawanan flu, pendapat kamu?, berharap berubah, mati kutu, numpang ngiklan, dsb.
Begitu pula dengan tiga kata atau bahkan lebih. Contohnya seperti : pelajaran dari Surabaya, datang dan ingin berubah, teka-teki jebakan, hibernasi mode on, selamat hari Sabtu,membaca joe dan asep, dan sebagainya (silakan ditambahkan sendiri ya).
Intinya, judul yang terlalu abstrak itu kurang mampu memberi gambaran atas isi postingannya.
Lalu, apa maksud dari judul postingan yang terlalu umum?
Kalau harus mengambil contoh, maka judul berupa “flu babi” bisa saya golongkan sebagai judul yang terlalu umum. Akan lebih baik kalau judul tersebut ditambahkan sedikit dengan beberapa kata, sehingga terkesan lebih spesifik. Misalnya menjadi “Flu Babi | Penyebab, Gejala, Penularan, dan Cara Pencegahannya”. Nah, dari sisi nilai jual, judul tersebut jauh lebih komersil (alias lebih menarik perhatian pengunjung/pembaca). Termasuk dari sisi kacamata SEO. Pengunjung dari search engine kemungkinan besar akan lebih tertarik untuk mengklik judul yang lebih spesifik tersebut.
Namun itu dengan catatan bahwa isi postingan tersebut memang terdapat unsur/penjelasan mengenai penyebab, gejala, cara penularan, dan cara pencegahan flu babi. Lain halnya kalau ternyata isi artikel itu cuma berupa opini atau pendapat pribadi si penulis mengenai fenomena wabah penyakit baru tersebut. Maka tentunya perlu disesuaikan dengan konteks tulisannya. Judulnya bisa diubah menjadi “fenomena wabah flu babi” misalnya. Atau bisa juga “Awas! Wabah Flu Babi Mengancam Kesehatan Kita!”.
Tentunya judul-judul seperti itu akan lebih menarik ketimbang cuma berupa “flu babi”. Setuju nggak? (maaf jika ada rekan blogger yang merasa pernah memposting artikel dengan judul seperti itu). Ini sekedar contoh kok.
Sebenarnya masih banyak lagi contoh dari judul yang terlalu umum dan juga terlalu abstrak. Namun dari penjelasan dan contoh di atas, saya kira rekan-rekan blogger sekalian sudah mulai mengerti dan bisa membedakan, mana judul yang terlalu abstrak, mana yang sudah konkret, mana yang masih terlalu umum, dan mana yang sudah spesifik.
Lalu, penting sekali kah membuat judul postingan yang lebih konkret atau lebih spesifik itu?
Mungkin ada yang bertanya demikian. Mungkin pula ada yang menyanggah, “ah, blog gue sering pake judul yang abstrak dan terlalu umum aja bisa tetep rame kok komentarnya”. Atau mungkin juga ada yang akan bilang begini, “ah, trafik blogku tetep rame kok setiap harinya, walau kebanyakan judul postinganku nggak terlalu konkret atau nggak terlalu spesifik”.
Yach, silakan saja pertahankan gaya judul postingan rekan-rekan jika memang dengan judul bergaya tersebut tidak mempengaruhi jumlah trafik harian dan jumlah komentar yang masuk. Namun kalau rekan blogger ingin lebih meningkatkan page-view atau jumlah impressi blog rekan, maka faktor judul harus menjadi perhatian (tidak boleh diabaikan).
Apalagi jika ingin mengoptimalkan postingan-postingan lawas di blog anda lewat menu random post dan related post (agar bisa menarik lebih banyak pembaca). Maka membuat judul yang lebih konkret dan lebih spesifik adalah suatu keharusan.
Terlebih lagi bagi blog yang membidik pengunjung dari search engine sebagai sasaran utama. Bagaimana menurut anda?