Menulis adalah aktivitas transfer pemikiran kepada orang lain melalui media tulisan. Tidak ada pakem khusus yang mengatur hal ini. Saya suka pepatah bahasa Inggris yang mengatakan: You know, I know. Asal kamu ngerti maksud apa yang aku tulis, ya sudah habis perkara.
Contohnya waktu Anda berkirim SMS dengan kawan Anda. Sebuah kata OK sudah cukup mewakili puluhan kata lainnya.
Dalam hal blogging, menulis artikel yang mampu menarik perhatian pembaca dan dikunjungi secara secara teratur adalah idaman setiap blogger.
Hal ini merupakan salah satu strategi dasar dalam membangun blog dengan limpahan pengunjung tetap. Namun tak jarang saya mendapatkan kebingungan sesaat setelah membaca sebuah artikel kawan blogger.
Saya tidak mendapatkan poin utama pembahasan. Pikiran saya malah puyeng manakala mencoba menghubungkan makna antar paragraf. Ini lagi bahas apa ya?
Jika Anda ingin artikel Anda mudah dibaca dan mudah dipahami secara massal oleh orang lain, nggak ada salahnya memeriksa kesalahan umum dalam menulis blog yang sering terjadi seperti hal-hal berikut:
Terpaku Pada Tata Bahasa
Harus dibedakan antara menulis artikel blogging dengan menulis surat lamaran kerja. Waktu ngeblog, sebisa mungkin Anda harus mendekatkan diri kepada pembaca. Pemakaian bahasa baku yang sesuai EYD sekilas terkesan baik dan menunjukkan sisi akademis. Namun, bila pemakaian hal tersebut malah menimbulkan kerancuan makna, ada baiknya dihindari.
Kesalahan Menganalisa Pengunjung Blog
Tips kedua adalah pahamilah segmentasi pengunjung blog Anda. Untuk segmentasi yang berbeda, memerlukan metode pendekatan psikologis yang berbeda pula. Hal ini bisa dibedakan menurut kategori usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, tempat tinggal, motivasi pembaca dan beberapa bidang pengelompokan lainnya.
Terlalu Banyak Membual
Too much talk will kill you. Itu yang saya yakini sampai sekarang. Saat menulis, terkadang tanpa Anda sadari telah melakukan beberapa blunder yang membuat pembaca agak risih berkomentar. Misalnya terlalu mengagung-agungkan karya sendiri tanpa memberi pandangan obyektif terhadap karya sejenis dari kawan-kawan lainnya. Yang lebih celaka lagi kalau ketemu blogger yang banyak omong tapi minim aksi.
Judul Artikel Tidak Menarik
Beberapa waktu lalu pernah saya singgung sedikit tentang pemilihan judul artikel yang menarik. Di era portal berita yang kian menjamur, hukum yang berlaku kadang agak sadis sih. Jika judul tulisan Anda tidak bisa memancing rasa ingin tahu pengunjung dalam 5 detik pertama, maka hilanglah kesempatan untuk dibaca secara penuh.
Konten Berdasarkan Apa Yang Anda Butuhkan Untuk Belajar, Bukan Apa Yang Dibutuhkan Pembaca
Saat menulis artikel, tanpa sadar kita sering terjebak dalam ego diri. Anda pun lantas menulis hanya hal-hal yang Anda butuhkan. Sementara di luar sana masih banyak pengunjung yang seolah berkata: “Request artikel tentang info A, B dan C dong…!” Kalau hal ini terus Anda lakukan, saya yakin blog Anda akan berhenti publish artikel saat Anda merasa sudah cukup tahu semua hal. Lha kebutuhan Anda sudah terpenuhi, mau nulis apa lagi?
Meniru Artikel Orang Lain
Nama lainnya adalah membajak, copy paste, menyontek dan lainnya. Untuk tujuan jangka panjang, hal ini sangat merugikan Anda. Jika sekali saja ketahuan gagal lolos copyscape, Anda akan kesulitan menumbuhkan kepercayaan pembaca pada artikel-artikel berikutnya.