Bull dan Bear di Pasar Saham

Istilah BULL dan BEAR di pasar saham tidak asing bagi para trader. Bull atau biasa disebut bullish berarti periode di mana saham atau indeks mengalami KENAIKAN harga. Bear atau biasa disebut bearish merupakan periode di mana saham atau indeks mengalami PENURUNAN. 

Jadi di grafik saham, yang disebut bull dan bear itu yang seperti ini: 


Saat naik, maka kita Dapat menyebutnya bullish. Saat saham turun, kita boleh menyebutnya bearish. Tapi harus saya akui, praktiknya dalam trading nggak sesimpel itu. 

Sebagai trader, Kamu harus menganalisa lebih lanjut bull-bear yang terjadi pada saham-saham yang Kamu incar, karena momen bullish dan bearish suatu saham inilah yang nantinya Kamu manfaatkan untuk mencari profit di saham. 

Ada dua poin penting yang harus Kamu pahami mengenai pergerakan bull dan bear di market: 

1. Ada banyak tipe bullish-bearish di market

Terkadang saham-saham akan mengalami periode bullish dalam waktu yang cepat, lalu kembali bearish. Terkadang saham2 akan mengalami bullish yang cukup lama. Tapi terkadang market akan mengalami periode bearish yang lebih lama, dan setelah banyak saham jatuh, barulah saham2 kembali memasuki periode bullish dan euforia. 

Sentimen2 negatif tentang fundamental makro, Dapat menyebabkan periode bearish market yang lebih panjang, demikian juga sebaliknya.  

2. Kemampuan bullish dan bearish tiap saham tidak sama 

Setiap saham juga memiliki kemampuan bull dan bear yang berbeda-beda. Ada saham yang selalu diborong trader ketika sudah memasuki periode jenuh jual (bear), sehingga harganya akan mudah naik (bull) setelah turun.

Tetapi ada juga saham yang harganya turun terus berkepanjangan. Ada saham yang harganya lebih sering sideways. Ada saham yang sulit naik / rebound tajam pada saat harganya sudah turun.

Nah di dalam trading saham Kamu harus Dapat menemukan saham2 yang punya masa2 bullish yang lebih cepat setelah sahamnya mengalami periode bearish, karena saham2 dengan tipe itulah yang Dapat memberikan profit yang lebih baik. 

Anda Dapat pelajari juga cara-cara menemukan saham2 yang sudah murah / diskon secara analisa teknikal dan siap rebound disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon. 

Apa yang Dapat Kamu pelajari dari poin-poin tersebut? 

Periode bull dan bear di pasar saham ini sangat berkaitan MOMENTUM, yaitu momentum Kamu untuk membeli saham di harga yang bagus. Termasuk juga momentum untuk menunggu periode yang tepat untuk trading (wait Kamu see). 

Terutama buat Kamu yang ingin membeli saham-saham di harga murah, Kamu harus memahami praktik2 bull dan bear yang terjadi di market, bukan hanya sekedar teori dasar. 

Di pos ini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun, saya juga sudah menuliskan bahwa konsep dasar trading yang harus Kamu pahami lebih dulu adalah: Bagaimana Kamu mempraktikkan untuk mencari dan membeli saham2yang lagi turun / akan naik, dan jual saat harganya sudah naik / akan koreksi. 

Anda yang selama ini mungkin hanya sering mendengar istilah 'saham lagi bullish', 'saham sedang bearish', mulai saat ini Kamu harus melakukan analisa2 teknikal yang lebih spesifik untuk menemukan momentum2 trading dari periode bull dan bear market.