Kita seringkali menemukan saham-saham unggulan, saham-saham yang kinerjanya sangat baik dan mapan tapi harga sahamnya turun terus dalam kurun waktu 1-2 tahun terakhir.
Di saat saham fundamental bagus harganya turun terus, saya sering mendegar keluhan rekan-reekan: "Buat apa investasi? Buat apa trading? Toh saham-saham yang bagus saja harganya turun terus".
Saya ingin mengatakan bahwa di saham itu tidak ada hitam putih. Maksud saya, kalau Kamu menemukan saham yang fundamentalnya bagus, bukan berarti Kamu pasti 100% langsung untung cepat di saham tersebut kalau Kamu membelinya.
Jadi hilangkanlah persepsi tersebut. Sebagus apapun suatu saham, saham tersebut Dapat turun kalau:
1. Harga saham secara valuasi sudah mahal
2. Sektor usaha sedang lesu
3. IHSG lagi turun banyak dalam jangka menengah (beberapa bulan)
Tiga hal ini yang biasanya paling sering menjadi penyebab turunnya saham fundamental bagus. Kita Dapat lihat contoh saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berikut:
Saham fundamental bagus |
Kita semua tahu saham UNVR adalah saham yang punya kinerja fundamental yang sangat mumpuni, dan dalam jangka panjang, saham ini cenderung naik terus. Tetapi akhirnya dalam 1 tahunan terakhir UNVR turun terus.
Sejak harganya sideways terus di Rp50.000, UNVR mulai jatuh, dan setelah stock split (tanda lingkaran), UNVR justru turun terus. Hal ini karena selain valuasi yang terlalu tinggi (PER UNVR sudah 45 kali dan harganya sudah mulai sideways lama di puncak), saat itu mayoritas sektor usaha sedang lesu, sehingga sangat berpengaruh terhadap saham-saham di sektor pasar modal.
Nah, ketika sektor usaha sedang lesu, justru saham2 yang berfundamental bagus ini akan lebih mudah turun. Apalagi saham yang fundamentalnya baik pada umumnya akan cenderung mengikuti arah pergerakan IHSG.
Jadi untuk Kamu yang ingin investasi saham, ada baiknya Kamu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Investasi bukan hanya sekedar beli saham
Meskipun Kamu membeli saham perusahaan yang ternama dan kinerjanya mapan, Kamu harus pertimbangkan juga kondisi pasar saham (sektor usaha saat itu, kondisi IHSG / market secara global). Karena seperti yang sudah kita bahas, saham yang fundamentalnya bagus pun harganya Dapat turun.
Analisa juga analisis-analisis fundamental kuantitatif lainnya seperti valuasi saham dan momentum masuk market yang bagus. Pelajari juga analisis fundamental untuk memilih saham bagus disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.
Sejak harganya sideways terus di Rp50.000, UNVR mulai jatuh, dan setelah stock split (tanda lingkaran), UNVR justru turun terus. Hal ini karena selain valuasi yang terlalu tinggi (PER UNVR sudah 45 kali dan harganya sudah mulai sideways lama di puncak), saat itu mayoritas sektor usaha sedang lesu, sehingga sangat berpengaruh terhadap saham-saham di sektor pasar modal.
Nah, ketika sektor usaha sedang lesu, justru saham2 yang berfundamental bagus ini akan lebih mudah turun. Apalagi saham yang fundamentalnya baik pada umumnya akan cenderung mengikuti arah pergerakan IHSG.
Jadi untuk Kamu yang ingin investasi saham, ada baiknya Kamu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Investasi bukan hanya sekedar beli saham
Meskipun Kamu membeli saham perusahaan yang ternama dan kinerjanya mapan, Kamu harus pertimbangkan juga kondisi pasar saham (sektor usaha saat itu, kondisi IHSG / market secara global). Karena seperti yang sudah kita bahas, saham yang fundamentalnya bagus pun harganya Dapat turun.
Analisa juga analisis-analisis fundamental kuantitatif lainnya seperti valuasi saham dan momentum masuk market yang bagus. Pelajari juga analisis fundamental untuk memilih saham bagus disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.
Pelajari juga cara-cara mencari saham yang tahan banting terhadap koreksi pasar disini: Analisis Investasi Saham PDF.
Sehingga, dengan pertimbangan2 yang matang, Kamu tidak langsung menghabiskan semua modal Kamu untuk membeli saham. Kalau kondisi market lagi jelek, Kamu juga harus mempertimbangkan untuk tidak membeli saham dalam jumlah besar / beli bertahap / wait and see.
2. Orientasi jangka panjang, bukan jangka pendek
Jika Kamu ingin membeli saham berfundamental bagus dengan tujuan diinvestasikan, maka Kamu harus punya tujuan jangka panjang. Artinya, kalau saham Kamu masih belum naik dalam waktu 1 minggu, beberapa bulan, Kamu tidak disarankan untuk cut loss, karena Kamu bukan trading jangka pendek.
Selama fundamental perusahaan bagus, maka harga saham memiliki peluang yang besar untuk naik dalam jangka panjang (terutama jika kondisi market, kondisi sektor usaha dan ekonomi pulih, pasti saham2 fundamental bagus yang bakalan up duluan).
Jadi kesimpulannya, semua saham Dapat turun. Bahkan saham yang fundamentalnya bagus pun juga Dapat turun karena tiga hal utama itu tadi.
Sebagai trader / investor, Kamu hendaknya membeli saham berdasarkan analisa-analisa yang matang, bukan sekedar langsung membeli saham hanya karena status "fundamental bagus".
Sehingga, dengan pertimbangan2 yang matang, Kamu tidak langsung menghabiskan semua modal Kamu untuk membeli saham. Kalau kondisi market lagi jelek, Kamu juga harus mempertimbangkan untuk tidak membeli saham dalam jumlah besar / beli bertahap / wait and see.
2. Orientasi jangka panjang, bukan jangka pendek
Jika Kamu ingin membeli saham berfundamental bagus dengan tujuan diinvestasikan, maka Kamu harus punya tujuan jangka panjang. Artinya, kalau saham Kamu masih belum naik dalam waktu 1 minggu, beberapa bulan, Kamu tidak disarankan untuk cut loss, karena Kamu bukan trading jangka pendek.
Selama fundamental perusahaan bagus, maka harga saham memiliki peluang yang besar untuk naik dalam jangka panjang (terutama jika kondisi market, kondisi sektor usaha dan ekonomi pulih, pasti saham2 fundamental bagus yang bakalan up duluan).
Jadi kesimpulannya, semua saham Dapat turun. Bahkan saham yang fundamentalnya bagus pun juga Dapat turun karena tiga hal utama itu tadi.
Sebagai trader / investor, Kamu hendaknya membeli saham berdasarkan analisa-analisa yang matang, bukan sekedar langsung membeli saham hanya karena status "fundamental bagus".