Agar Kamu Dapat membeli saham, baik untuk tujuan trading maupun investasi saham Kamu harus memiliki MODAL. Kamu mungkin sering melihat kisah2 trader / investor yang sukses meraup profit besar. Di satu sisi, ternyata modal yang mereka gunakan juga sangat besar, bukan hanya modal jutaan.
Tetapi ketika Kamu dihadapkan pada kondisi di mana Kamu baru memulai belajar saham, saya selalu menyrankan untuk memulai dengan modal kecil terlebih dahulu.
Kenapa Pak Heze? Kalau saya punya duit Rp100 juta nganggur, kenapa nggak dimasukkan aja semua ke saham? Tanya Kamu
Menambah modal trading itu harus bertahap. Trading saham itu ibarat tahapan-tahapan yang Kamu lalui ketika Kamu sekolah. Saat Kamu masih Sekolah Dasar (SD), uang jajan Kamu masih sedikit. Namun ketika Kamu sudah 'naik level' ke Sekolah Menengah Pertama, uang jajan Kamu akan bertambah.
Demikian pula seterusnya, sampai Kamu kuliah, uang jajan Kamu pasti lebih besar lagi. Ketika Kamu masih berada di bangku SD tidak mungkin Kamu diberikan uang jajan oleh orang tua Kamu sebesar porsi uang jajan anak SMA.
Karena ketika Kamu masih SD, Kamu belum siap mengelola duit yang lebih besar. Kamu belum Dapat bertanggung jawab terhadap uang yang nominalnya besar. Kamu juga belum terlalu membutuhkan uang yang jumlahnya besar.
Saat Kamu sudah mulai banyak pengalaman, Kamu sudah banyak belajar, usia Kamu bertambah, kebutuhan Kamu semakin banyak, maka Kamu pasti lebih siap mengelola uang jajan yang lebih besar.
Perumpaan ini sama dengan trading saham. Kamu yang baru memulai trading saham, ibarat Kamu masih berada di bangku SD. Kamu masih butuh banyak belajar, memahami market, memahami analisa teknikal, memahami saham2 yang bagus untuk Kamu, dan masih banyak lainnya. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Expert.
Artinya, kalau masih banyak langkah2 dan kesiapan yang harus Kamu lalui, jangan pernah nekad main saham dengan modal besar. Karena jika Kamu diserahkan modal besar padahal Kamu belum siap secara skill dan mental, Kamu Dapat jadi salah mengambil keputusan, dan berakibat fatal (salah membeli saham dan dampaknya Dapat berujung bangkrut).
Sama ketika seorang anak SD dipercayakan uang besar, anak SD tidak akan Dapat mengelola uang tersebut dengan baik, karena tingkat pengalaman anak SD masih sangat minim, sehingga belum paham cara mengelola duit besar.
Saya banyak sekali menemukan trader2 pemula yang bangkrut di saham, karena nekad main saham pakai modal besar. Padahal trader belum tahu saham apa yang risikonya besar, saham apa yang risikonya kecil. Sehingga trader memasukkan modal ratusan juta di saham2 gorengan, yang fundamental dan teknikalnya tidak jelas.
Dan mayoritas saham gorengan, banyak sekali yang harganya naik tapi nggak kembali lagi ke harga semula. Ironis sekali trader2 yang terjebak dengan iming2 cepat kaya, tanpa mau memulai step-by-step.
Tetapi ketika Kamu dihadapkan pada kondisi di mana Kamu baru memulai belajar saham, saya selalu menyrankan untuk memulai dengan modal kecil terlebih dahulu.
Kenapa Pak Heze? Kalau saya punya duit Rp100 juta nganggur, kenapa nggak dimasukkan aja semua ke saham? Tanya Kamu
Menambah modal trading itu harus bertahap. Trading saham itu ibarat tahapan-tahapan yang Kamu lalui ketika Kamu sekolah. Saat Kamu masih Sekolah Dasar (SD), uang jajan Kamu masih sedikit. Namun ketika Kamu sudah 'naik level' ke Sekolah Menengah Pertama, uang jajan Kamu akan bertambah.
Demikian pula seterusnya, sampai Kamu kuliah, uang jajan Kamu pasti lebih besar lagi. Ketika Kamu masih berada di bangku SD tidak mungkin Kamu diberikan uang jajan oleh orang tua Kamu sebesar porsi uang jajan anak SMA.
Karena ketika Kamu masih SD, Kamu belum siap mengelola duit yang lebih besar. Kamu belum Dapat bertanggung jawab terhadap uang yang nominalnya besar. Kamu juga belum terlalu membutuhkan uang yang jumlahnya besar.
Saat Kamu sudah mulai banyak pengalaman, Kamu sudah banyak belajar, usia Kamu bertambah, kebutuhan Kamu semakin banyak, maka Kamu pasti lebih siap mengelola uang jajan yang lebih besar.
Perumpaan ini sama dengan trading saham. Kamu yang baru memulai trading saham, ibarat Kamu masih berada di bangku SD. Kamu masih butuh banyak belajar, memahami market, memahami analisa teknikal, memahami saham2 yang bagus untuk Kamu, dan masih banyak lainnya. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Expert.
Artinya, kalau masih banyak langkah2 dan kesiapan yang harus Kamu lalui, jangan pernah nekad main saham dengan modal besar. Karena jika Kamu diserahkan modal besar padahal Kamu belum siap secara skill dan mental, Kamu Dapat jadi salah mengambil keputusan, dan berakibat fatal (salah membeli saham dan dampaknya Dapat berujung bangkrut).
Sama ketika seorang anak SD dipercayakan uang besar, anak SD tidak akan Dapat mengelola uang tersebut dengan baik, karena tingkat pengalaman anak SD masih sangat minim, sehingga belum paham cara mengelola duit besar.
Saya banyak sekali menemukan trader2 pemula yang bangkrut di saham, karena nekad main saham pakai modal besar. Padahal trader belum tahu saham apa yang risikonya besar, saham apa yang risikonya kecil. Sehingga trader memasukkan modal ratusan juta di saham2 gorengan, yang fundamental dan teknikalnya tidak jelas.
Dan mayoritas saham gorengan, banyak sekali yang harganya naik tapi nggak kembali lagi ke harga semula. Ironis sekali trader2 yang terjebak dengan iming2 cepat kaya, tanpa mau memulai step-by-step.
Pemula yang memaksakan trading dengan modal besar ibarat Kamu baru belajar olahraga lompat tinggi, tapi sudah mau langsung menantang ajang olimpiade dunia.Jadi berapa modal kecil untuk trading? Idealnya, Kamu Dapat memulai Rp500 ribu sampai Rp3 juta. Kalau masih pertama trading, jangan nekad membeli saham dengan modal puluhan juta.
Lalu kapan Kamu sebaiknya mulai modal? Yaitu ketika secara skill Kamu sudah lebih baik, lebih siap, Kamu sudah Dapat menghasilkan profit (dan rugi semakin kecil), Kamu sudah lebih paham dengan analisa teknikal. Maka itulah saatnya Kamu menambah modal. Baca juga: Praktik Lanjutan Manajemen Modal.
Tidak mungkin Kamu yang masih pemula di dunia saham Kamu langsung main saham dengan modal puluhan bahkan ratusan juta, seperti yang dilakukan oleh trader2 yang sudah pengalaman. Hal ini seperti Kamu loncat step dari SD dan langsung ke SMA
Maka dari itu, supaya Kamu Dapat jadi trader yang mahir, lakukanlah analisa saham mandiri. Dengan melakukan analisa2 mandiri, Kamu Dapat mengetahui sejauh mana kemampuan Kamu mendapatkan profit, sebaik apa psikologis dan kesiapan Kamu dalam trading.
Tetapi di satu titik tertentu, pasti ada batasan juga untuk menambah modal trading. Artinya, kalau Kamu sudah merasa mentok dengan modal Kamu, let say anda sudah Dapat mengelola modal trading sebesar Rp500 juta, dan Kamu merasa Kamu nggak mungkin tambah modal lagi, maka ya sudah, berarti modal Rp500 juta itu adalah modal maksimal yang siap Kamu kelola.
Oke well, mungkin itu saja yang ingin saya sampaikan di pos ini. Banyak trader yang belum paham cara menambah modal dengan benar, yaitu step-by-step, sehingga banyak trader yang melewatkan step-step penting.
Ibarat dari SD langsung ke SMA tanpa melalui SMP terlebih dahulu. Selama Kamu masih punya modal untuk trading, Kamu punya peluang untuk profit. Maka dari itu, dalam main saham, modal adalah salah satu hal yang sangat penting untuk Kamu kelola dan kembangkan.
Tambah modal trading Kamu ketika Kamu sudah siap secara skill, psikologis dan kemampuan menganalisa.Step by step belajar saham ini sangat penting agar Kamu Dapat mengembangkan modal Kamu dengan baik. Step by step menambah modal trading ini sama seperti perumpaan tingkatan sekolah, yaitu mulai dari SD-SMP-SMA-kuliah..
Tidak mungkin Kamu yang masih pemula di dunia saham Kamu langsung main saham dengan modal puluhan bahkan ratusan juta, seperti yang dilakukan oleh trader2 yang sudah pengalaman. Hal ini seperti Kamu loncat step dari SD dan langsung ke SMA
Maka dari itu, supaya Kamu Dapat jadi trader yang mahir, lakukanlah analisa saham mandiri. Dengan melakukan analisa2 mandiri, Kamu Dapat mengetahui sejauh mana kemampuan Kamu mendapatkan profit, sebaik apa psikologis dan kesiapan Kamu dalam trading.
Tetapi di satu titik tertentu, pasti ada batasan juga untuk menambah modal trading. Artinya, kalau Kamu sudah merasa mentok dengan modal Kamu, let say anda sudah Dapat mengelola modal trading sebesar Rp500 juta, dan Kamu merasa Kamu nggak mungkin tambah modal lagi, maka ya sudah, berarti modal Rp500 juta itu adalah modal maksimal yang siap Kamu kelola.
Oke well, mungkin itu saja yang ingin saya sampaikan di pos ini. Banyak trader yang belum paham cara menambah modal dengan benar, yaitu step-by-step, sehingga banyak trader yang melewatkan step-step penting.
Ibarat dari SD langsung ke SMA tanpa melalui SMP terlebih dahulu. Selama Kamu masih punya modal untuk trading, Kamu punya peluang untuk profit. Maka dari itu, dalam main saham, modal adalah salah satu hal yang sangat penting untuk Kamu kelola dan kembangkan.