Turunnya harga saham Dapat terjadi karena banyak hal. Mulai dari koreksi (penurunan) normal, sentimen negatif, kinerja perusahaan memburuk / turun dan lain2. Dan turunnya harga saham Dapat terjadi secara drastis, atau hanya turun sedikit lalu naik lagi.
Di saat harga saham turun, tidak sedikit trader tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sehingga akhirnya trader salah mengambil keputusan trading. Oleh karena itu, walaupun Kamu menghadapi kondisi pasar saham yang sedang turun, Kamu harus Dapat mengambil keputusan yang benar.
Beberapa hal yang perlu Kamu pertimbangkan untuk dilakukan ketika Kamu menghadapi saham-saham yang sedang turun:
Di saat harga saham turun, tidak sedikit trader tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sehingga akhirnya trader salah mengambil keputusan trading. Oleh karena itu, walaupun Kamu menghadapi kondisi pasar saham yang sedang turun, Kamu harus Dapat mengambil keputusan yang benar.
Beberapa hal yang perlu Kamu pertimbangkan untuk dilakukan ketika Kamu menghadapi saham-saham yang sedang turun:
1. Hindari panic selling
Panic selling alias menjual saham karena panik adalah salah satu hal yang sering sekali dilakukan trader ketika saham-saham sedang turun.
Turunnya harga saham secara drastis akan membuat pelaku pasar melakukan panic selling.. Namun Kamu tidak perlu ikut panik dan menjual saham. Ketika Kamu panik, Kamu tidak akan Dapat berpikir dengan jernih, sehingga keputusan Kamu untuk ikut cut loss saat saham turun berpotensi merugikan Kamu sendiri.
Padahal, Dapat jadi harga saham hanya turun sebentar lalu naik lagi. Jadi cara terbaik untuk menyikapi saham yang turun, anda harus tetap tenang dan mengambil analisis lanjutan. Dengan cara inilah Kamu Dapat memutuskan lebih jernih apakah Kamu akan: Cut loss, tetap hold atau menambah porsi saham. Baca poin2 selanjutnya.
Panic selling alias menjual saham karena panik adalah salah satu hal yang sering sekali dilakukan trader ketika saham-saham sedang turun.
Turunnya harga saham secara drastis akan membuat pelaku pasar melakukan panic selling.. Namun Kamu tidak perlu ikut panik dan menjual saham. Ketika Kamu panik, Kamu tidak akan Dapat berpikir dengan jernih, sehingga keputusan Kamu untuk ikut cut loss saat saham turun berpotensi merugikan Kamu sendiri.
Padahal, Dapat jadi harga saham hanya turun sebentar lalu naik lagi. Jadi cara terbaik untuk menyikapi saham yang turun, anda harus tetap tenang dan mengambil analisis lanjutan. Dengan cara inilah Kamu Dapat memutuskan lebih jernih apakah Kamu akan: Cut loss, tetap hold atau menambah porsi saham. Baca poin2 selanjutnya.
2. Analisis saham lanjutan
Lanjutan dari poin pertama, kalau saham Kamu turun, jangan panic selling, namun Kamu harus melakukan analisis saham lanjutan. Beberapa hal yang perlu Kamu analisa saat saham-saham sedang turun adalah:
- Analisa apa penyebab penurunan saham. Apakah saham turun karena sentimen negatif, koreksi normal atau fundamentalnya jatuh? Kalau saham turun karena memang harganya sudah naik tinggi (koreksi normal) atau sentimen negatif ada baiknya Kamu pertimbangkan dahulu, apakah Kamu perlu cut loss atau tidak.
- Analisa saham yang Kamu beli. Setelah menganalisa penyebab penurunan saham, Kamu harus analisa saham apa yang Kamu beli. Kalau Kamu ingin trading, analisalah apakah secara teknikal saham2 tersebut punya potensi rebound atau lanjut. Kalau Kamu ingin investasi, analisalah apakah perusahaan tersebut fundamentalnya masih bagus.
Dengan menganalisa lebih lanjut, Kamu Dapat memutuskan apakah saham yang turun sebaiknya Kamu cut loss atau Kamu hold.
Anda Dapat pelajari dan terapkan strategi2 analisis teknikal dan analisis saham untuk investasi disini: Buku Saham Analisis Teknikal & Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.
Lanjutan dari poin pertama, kalau saham Kamu turun, jangan panic selling, namun Kamu harus melakukan analisis saham lanjutan. Beberapa hal yang perlu Kamu analisa saat saham-saham sedang turun adalah:
- Analisa apa penyebab penurunan saham. Apakah saham turun karena sentimen negatif, koreksi normal atau fundamentalnya jatuh? Kalau saham turun karena memang harganya sudah naik tinggi (koreksi normal) atau sentimen negatif ada baiknya Kamu pertimbangkan dahulu, apakah Kamu perlu cut loss atau tidak.
- Analisa saham yang Kamu beli. Setelah menganalisa penyebab penurunan saham, Kamu harus analisa saham apa yang Kamu beli. Kalau Kamu ingin trading, analisalah apakah secara teknikal saham2 tersebut punya potensi rebound atau lanjut. Kalau Kamu ingin investasi, analisalah apakah perusahaan tersebut fundamentalnya masih bagus.
Dengan menganalisa lebih lanjut, Kamu Dapat memutuskan apakah saham yang turun sebaiknya Kamu cut loss atau Kamu hold.
Anda Dapat pelajari dan terapkan strategi2 analisis teknikal dan analisis saham untuk investasi disini: Buku Saham Analisis Teknikal & Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.
3. Cut loss
Melanjutkan poin kedua, jika suatu saham turun karena fundamental perusahaan berubah (untuk investor saham), atau Kamu beranggapan bahwa secara analisa teknikal saham tersebut ada potensi turun terus (jika Kamu trader), Kamu baru Dapat pertimbangkan untuk cut loss saham tersebut.
Anda juga Dapat pertimbangkan untuk cut loss saham yang turun jika saham tersebut turun mencapai target cut loss Kamu.
4. Wait and see (hold) atau beli bertahap
Sebaliknya, jika saham tersebut hanya koreksi normal, atau turun karena sentimen negatif sesaat, Kamu punya time frame trading yang agak panjang, dan jika saham-saham yang Kamu beli adalah saham2 yang bagus (mudah rebound setelah turun), maka Kamu Dapat pertimbangkan untuk hold saham Kamu.
Kalau Kamu memiliki modal dan ingin membeli lagi, Kamu Dapat wait and see, tunggu momen rebound dan membeli saham Kamu secara bertahap di harga murah, sehingga harga rata-rata saham Kamu menjadi lebih rendah.
Namun untuk memutuskan apakah Kamu akan averaging down ketika saham turun, ada baiknya Kamu averaging down di saham2 yang bagus, dalam arti saham2 yang memang mudah naik setelah turun, dan dalam averaging down saya sarankan untuk membeli bertahap (jangan averaging down dengan semua modal).
Perhatikan juga kondisi market ketika Kamu memutuskan averaging down. Jika saham Kamu masih belum ada sinyal naik, market juga masih bearish terus, ada baiknya Kamu menahan diri untuk tidak terburu averaging down. Pelajari juga: Strategi Averaging Down Saham yang Benar.
Jadi intinya, untuk menyikapi saham yang turun, pertama-tama Kamu harus tenang dan mengendalikan emosi & psikologis. Jangan terbawa panic selling yang dilakukan oleh market.
Kalau Kamu Dapat tenang, Kamu pasti Dapat mengambil keputusan yang benar ketika saham turun. Jadi pada saat saham turun, bukan berarti Kamu harus langsung ikutan cut loss. Analisalah lebih lanjut: Kenapa saham turun, saham apa yang Kamu beli, bagaimana potensi saham tersebut kedepan.
Dari situlah Kamu Dapat memutuskan apakah Kamu akan langsung cut loss saat saham turun, atau tetap hold atau bahkan menambah porsi saham (averaging).
Melanjutkan poin kedua, jika suatu saham turun karena fundamental perusahaan berubah (untuk investor saham), atau Kamu beranggapan bahwa secara analisa teknikal saham tersebut ada potensi turun terus (jika Kamu trader), Kamu baru Dapat pertimbangkan untuk cut loss saham tersebut.
Anda juga Dapat pertimbangkan untuk cut loss saham yang turun jika saham tersebut turun mencapai target cut loss Kamu.
4. Wait and see (hold) atau beli bertahap
Sebaliknya, jika saham tersebut hanya koreksi normal, atau turun karena sentimen negatif sesaat, Kamu punya time frame trading yang agak panjang, dan jika saham-saham yang Kamu beli adalah saham2 yang bagus (mudah rebound setelah turun), maka Kamu Dapat pertimbangkan untuk hold saham Kamu.
Kalau Kamu memiliki modal dan ingin membeli lagi, Kamu Dapat wait and see, tunggu momen rebound dan membeli saham Kamu secara bertahap di harga murah, sehingga harga rata-rata saham Kamu menjadi lebih rendah.
Namun untuk memutuskan apakah Kamu akan averaging down ketika saham turun, ada baiknya Kamu averaging down di saham2 yang bagus, dalam arti saham2 yang memang mudah naik setelah turun, dan dalam averaging down saya sarankan untuk membeli bertahap (jangan averaging down dengan semua modal).
Perhatikan juga kondisi market ketika Kamu memutuskan averaging down. Jika saham Kamu masih belum ada sinyal naik, market juga masih bearish terus, ada baiknya Kamu menahan diri untuk tidak terburu averaging down. Pelajari juga: Strategi Averaging Down Saham yang Benar.
Jadi intinya, untuk menyikapi saham yang turun, pertama-tama Kamu harus tenang dan mengendalikan emosi & psikologis. Jangan terbawa panic selling yang dilakukan oleh market.
Kalau Kamu Dapat tenang, Kamu pasti Dapat mengambil keputusan yang benar ketika saham turun. Jadi pada saat saham turun, bukan berarti Kamu harus langsung ikutan cut loss. Analisalah lebih lanjut: Kenapa saham turun, saham apa yang Kamu beli, bagaimana potensi saham tersebut kedepan.
Dari situlah Kamu Dapat memutuskan apakah Kamu akan langsung cut loss saat saham turun, atau tetap hold atau bahkan menambah porsi saham (averaging).
Kita semua tidak Dapat mengendalikan pasar saham. Yang Dapat kita kendalikan adalah diri kita sendiri, yaitu cara menghadapi, menganalisa dan menyikapi pasar saham.Pada saat harga saham turun, terapkanlah cara-cara yang saya sharing diatas tadi, supaya Kamu Dapat mengambil langkah2 trading yang bijaksana dan tepat.