Cara Mengukur Profit Konsisten Saham

Di pos ini: Profit Konsisten Saham, Berapa Target Kamu? Saya menekankan tentang cara membuat target profit konsisten. Intinya, untuk menetapkan target profit konsisten hendaknya diukur dalam range (misalnya 0,5-4%), bukan diukur dalam jumlah yang konstan (misalnya 15% per bulan).

Tapi bagaimana kita Dapat mengukur target profit konsisten tersebut? Dari mana kita Dapat tahu kalau target 0,5%-4% adalah target profit konsisten yang tepat untuk kita? Berapakah ukuran profit konsisten yang ideal untuk trader? 

Perlu Kamu ketahui, untuk mendapat profit konsisten, berarti Kamu harus melakukan banyak praktik trading. Means, Kamu harus mengetahui banyak strategi keluar-masuk pasar, strategi mengambil momentum yang tepat. 

Jadi kalau Kamu masih pemula sekali, dan tiba-tiba Kamu mau menetapkan target profit konsisten di range 1-5% tiap bulan, kemungkinan besar target Kamu akan meleset, malah banyak ruginya.

Untuk mengukur target profit konsisten, Kamu harus ber-eksperimen dengan trading yang Kamu jalankan. Dan tentunya dibutuhkan waktu. Katakanlah dalam jangka waktu 1 tahun Kamu sudah Dapat mendapatkan profit seperti contoh berikut: 

Januari profit 5%. Februari profit 9%. Maret profit 2%. April profit 1%. Mei profit 4%. Juni profit 0,8%. Juli profit 0,5%. Agustus profit 4%. September profit 0,6%. Oktober profit 0,3%. November profit 2%. Desembr profit 6%.

Pada contoh profit diatas tampak bahwa trader Dapat mendapatkan profit konsisten dengan range 0,3%-9% hingga satu tahun trading. Nah, dengan mengacu pada hasil trading Kamu di tahun sebelumnya, maka jika pada tahun depan Kamu Dapat mendapatkan profit di range yang kurang lebih sama untuk setiap bulan, maka Kamu sudah Dapat dikatakan profit konsisten

Angka target profit 0,3-9% yang Kamu tetapkan untuk tahun mendatang bukan angka yang jatuh dari langit, tapi target tersebut sudah mengacu pada kemampuan yang Dapat Kamu dapatkan di tahun sebelumnya. 

Karena seperti yang saya tulis di beberapa paragraf sebelumnya, mengukur target profit konsisten tidak Dapat dilakukan asal-asalan. Kamu harus menentukan berdasarkan pada hasil trading yang sudah Kamu alami sendiri.  

Dengan cara ini, Kamu Dapat mengukur apakah Kamu Dapat mendapatkan profit konsisten di pasar saham atau belum.  

Anda nggak terlalu kaku perlu menunggu Dapat menghasilkan profit 8% per bulan baru Dapat dikatakan konsisten. Karena hal ini sangat sulit dilakukan, mengingat dinamika pasar saham cukup cepat. Kalau Kamu nunggu harus Dapat profit 8% tiap bulan, Kamu akan capek sendiri. 

Namun jika Kamu masih memiliki banyak kerugian (banyak loss-nya dalam satu bulan), Kamu perlu untuk mendalami trading Kamu lagi. Artinya, Kamu belum Dapat mengukur seberapa jauh Kamu Dapat profit konsisten. Kamu masih perlu banyak belajar dan praktik. 

"Ohh saya mengerti sekarang, pantesan saya nggak pernah Dapat mendapatkan profit 15% stabil setiap bulan" Kata Kamu. 

"Tapi Bung Heze, berapa ukuran range profit konsisten itu? Kalau ditetapkan dalam range kan Dapat jauh sekali targetnya" Tanya Kamu lagi.

Ukuran profit konsisten yang ideal hanya Kamu yang tahu jawabannya. Kamu harus tentukan sendiri berdasarkan hasil trading Kamu di satu-dua tahun sebelumnya, untuk Kamu jadikan acuan di tahun mendatang. 

Saya tidak Dapat menuliskan harus berapa persen yang ideal untuk dikatakan profit konsisten, karena setiap dari Kamu punya pengalaman, time frame trading dan cara take profit yang berbeda satu sama lain. 

Bahkan kalau Kamu baca pos ini: Cara Mempertahankan Profit Konsisten Saham, ada trader yang "hanya" Dapat dapat 0,2-1% profit dari setiap kali transaksi, namun trader Dapat mendapatkan profit tersebut dalam jangka panjang.

Maka, profit 0,2-1% walaupun mungkin secara kasat mata jumlahnya tidak terlalu besar, trader dapat dikatakan Dapat mendapatkan profit konsisten dan 0,2-1% itulah ukuran profit konsisten yang ideal untuk trader tersebut. 

Saya menulis pos ini karena buanyaaak sekali trader yang bertanya pada saya gimana cara mendapatkan profit konsisten 5% per bulan, 10% per bulan, 7% per bulan? Dengan membaca pos ini, Kamu pasti sudah menangkap intisari tulisan saya. 

Intinya, cara mengukur profit konsisten itu sebenarnya lebih luwes, nggak kaku, dan nggak perlu stress mikirin nanti gimana kalau bulan depan nggak profit 10%..