Saham-saham blue chip adalah pilihan saham yang Dapat Kamu tradingkan maupun investasikan. Kamu Dapat lihat contoh saham2 blue chip disini: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia.
Namun sekalipun saham blue chip memiliki predikat kinerja yang cemerlang, dan likuiditas sahamnya baik, Kamu tidak disarankan untuk membeli saham blue chip secara asal-asalan.
Banyak rekan-rekan trader maupun investor yang justru nyangkut akibat membeli saham blue chip, karena strategi yang diterapkan tidak tepat. Apapun saham yang Kamu beli, Kamu harus melakukan analisa-analisa, dan memperhatikan momentum yang tepat agar profit Kamu lebih maksimal.
Buat teman-teman yang ingin memilih saham-saham blue chip, maka Kamu harus menggunakan strategi berdasarkan tujuan / time frame Kamu: Apakah Kamu bertujuan trading jangka pendek atau investasi jangka panjang?
Namun sekalipun saham blue chip memiliki predikat kinerja yang cemerlang, dan likuiditas sahamnya baik, Kamu tidak disarankan untuk membeli saham blue chip secara asal-asalan.
Banyak rekan-rekan trader maupun investor yang justru nyangkut akibat membeli saham blue chip, karena strategi yang diterapkan tidak tepat. Apapun saham yang Kamu beli, Kamu harus melakukan analisa-analisa, dan memperhatikan momentum yang tepat agar profit Kamu lebih maksimal.
Buat teman-teman yang ingin memilih saham-saham blue chip, maka Kamu harus menggunakan strategi berdasarkan tujuan / time frame Kamu: Apakah Kamu bertujuan trading jangka pendek atau investasi jangka panjang?
MEMILIH SAHAM BLUE CHIP UNTUK TRADING
Jika tujuan Kamu adalah untuk trading jangka pendek, maka gunakan analisis teknikal. Carilah saham-saham blue chip yang: Harganya sedang koreksi, sahamnya sedang diskon, punya potensi breakout dan punya peluang naik dalam jangka pendek.
Semua itu Dapat Kamu pelajari dalam analisa teknikal (melihat titik2 support-resisten dan kombinasi indikator). Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Jadi untuk trading saham, tidak ada perbedaan analisis antara memilih saham blue chip dan saham2 non blue chip: Semua harus dilakukan menggunakan analisis teknikal, yaitu analisa teknikal yang umum seperti support-resisten, indikator, chart pattern.
Jika tujuan Kamu adalah untuk trading jangka pendek, maka gunakan analisis teknikal. Carilah saham-saham blue chip yang: Harganya sedang koreksi, sahamnya sedang diskon, punya potensi breakout dan punya peluang naik dalam jangka pendek.
Semua itu Dapat Kamu pelajari dalam analisa teknikal (melihat titik2 support-resisten dan kombinasi indikator). Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Jadi untuk trading saham, tidak ada perbedaan analisis antara memilih saham blue chip dan saham2 non blue chip: Semua harus dilakukan menggunakan analisis teknikal, yaitu analisa teknikal yang umum seperti support-resisten, indikator, chart pattern.
Di pos ini: 7 Analisis Teknikal untuk Trading Saham, saya juga sudah menjelaskan analisis2 teknikal apa saja yang perlu Kamu pelajari dan pahami agar Dapat memilih saham2 yang layak trading.
Intinya, jangan sampai Kamu membeli saham blue chip hanya karena sahamnya terkenal, produknya banyak ditemukan di pasar.
Kalau tujuan Kamu trading, hendaknya Kamu lebih fokus ke analisis teknikal, dan jangan asal membeli saham tanpa mengetahui potensi chartnya. Sebab jika momentumnya tidak tepat, maka saham-saham blue chip pun Dapat turun banyak. Tidak ada saham yang kebal koreksi.
MEMILIH SAHAM BLUE CHIP UNTUK INVESTASI
Jika tujuan Kamu adalah untuk investasi jangka panjang, maka Kamu harus melakukan analisis fundamental, untuk mencari saham2 blue chip yang layak diinvestasikan.
Anda Dapat pelajari analisis fundamental full praktik disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. Untuk investasi, Kamu Dapat melakukan beberapa analisa saham blue chip berikut:
1. Pilih saham blue chip yang stabil atau tidak sedang lesu sektornya
Ingat bahwa hampir di setiap sektor usaha, pasti ada saham blue chipnya. Masalahnya seringkali kita memasuki masa-masa di mana ada sektor usaha tertentu yang sedang lesu. Jadi jangan sama ratakan saham blue chip adalah saham yang pasti naik di momen yang sama.
Misalnya, sektor pertambangan batu bara atau sektor perkebunan kelapa sawit (CPO) yang sektor usahnya cukup sering bergejolak, karena produk2nya berbasis komoditas. Kalau sektor usaha sedang lesu, justru saham2 blue chip di sektor tersebut yang akan terdampak paling besar.
Sebagai contoh seperti saham blue chip tambang PTBA diatas, di mana PTBA turun cukup signifikan selama 1 tahun lebih dari harga tertinggi di 4.400 ke harga 2.200, karena saat itu sektor tambang sedang lesu.
Jadi, untuk investasi saham, pilihlah saham2 blue chip yang sektor usahanya sedang tidak bergejolak. Pilihlah saham2 yang harganya cenderung lebih stabil (misalnya seperti saham2 blue chip consumer goods).
Karena kalau Kamu asal membeli saham blue chip, dan sektornya kebetulan sedang lesu / jelek, nilai investasi Kamu justru akan turun dalam jangka panjang (walaupun pasti ada kemungkinan saham2 tersebut Dapat balik naik lagi).
2. Membeli blue chip secara bertahap
Dalam memilih saham blue chip, Kamu hendaknya membeli secara bertahap, perhatikan momentum, perhatikan apakah sektor tersebut sedang booming.
Jangan menghabiskan semua modal Kamu dengan membeli saham blue chip. Walaupun perusahaannya bagus, namun Kamu harus tetap memiliki manajemen modal yang baik.
Manajemen modal seperti ini termasuk dalam salah satu strategi nabung saham. Tujuannya, supaya Kamu Dapat mendapatkan saham di harga yang bagus. Kamu Dapat pelajari strategi2 manajemen modal nabung saham disini: Nabung Saham, Kok Tambah Rugi?
3. Opsi: Mencari saham blue chip undervalue
Opsi lainnya, pilihlah saham blue chip yang sedang undervalue. Nah, memilih saham blue chip justru menjadi tantangan tersendiri untuk Kamu, karena kita lebih jarang menemukan saham blue chip yang sedang undervalue.
Rata2 saham blue chip secara valuasi (PER dan PBV), biasanya cenderung agak lebih tinggi dibandingkan perusahaan di sektor sejenisnya. Akan tetapi, tentu saja tetap ada momen-momen di mana saham blue chip harganya mulai undervalue.
Misalnya, setelah IHSG koreksi tajam selama beberapa bulan, biasanya mulai banyak saham blue chip yang undervalue. Atau ketika suatu sektor saham sedang lesu dan harga sahamnya sudah turun cukup banyak (contoh di poin pertama), maka disitulah Kamu akan menemukan saham2 blue chip yang sedang undervalue, sehingga Kamu Dapat mendapatkan multi bagger profit dari saham2 investasi Kamu.
Anda yang merupakan tipikal investor pencari saham2 berfundamental murah, Kamu Dapat mencoba mengamati, menganalisa dan mengevaluasi rasio2 PER atau PBV saham2 blue chip dibandingkan satu sektornya.
Apabila sudah ada saham2 blue chip pilihan Kamu yang undervalue, kondisi IHSG sudah mulai pulih, Kamu Dapat membelinya secara bertahap (baca poin dua tentang membeli saham bertahap).
Jadi untuk rekan-rekan bertanya: Gimana sih cara memilih saham blue chip? Maka jawabannya tergantung dari tujuan Kamu: Kamu mau trading atau investasi?
Jika tujuan Kamu berbeda, maka analisa yang digunakan juga berbeda. Kalau Kamu salah menganalisa, maka meskipun Kamu membeli saham blue chip, Kamu Dapat mengalami floating loss yang besar.
Intinya, jangan sampai Kamu membeli saham blue chip hanya karena sahamnya terkenal, produknya banyak ditemukan di pasar.
Kalau tujuan Kamu trading, hendaknya Kamu lebih fokus ke analisis teknikal, dan jangan asal membeli saham tanpa mengetahui potensi chartnya. Sebab jika momentumnya tidak tepat, maka saham-saham blue chip pun Dapat turun banyak. Tidak ada saham yang kebal koreksi.
MEMILIH SAHAM BLUE CHIP UNTUK INVESTASI
Jika tujuan Kamu adalah untuk investasi jangka panjang, maka Kamu harus melakukan analisis fundamental, untuk mencari saham2 blue chip yang layak diinvestasikan.
Anda Dapat pelajari analisis fundamental full praktik disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. Untuk investasi, Kamu Dapat melakukan beberapa analisa saham blue chip berikut:
1. Pilih saham blue chip yang stabil atau tidak sedang lesu sektornya
Ingat bahwa hampir di setiap sektor usaha, pasti ada saham blue chipnya. Masalahnya seringkali kita memasuki masa-masa di mana ada sektor usaha tertentu yang sedang lesu. Jadi jangan sama ratakan saham blue chip adalah saham yang pasti naik di momen yang sama.
Misalnya, sektor pertambangan batu bara atau sektor perkebunan kelapa sawit (CPO) yang sektor usahnya cukup sering bergejolak, karena produk2nya berbasis komoditas. Kalau sektor usaha sedang lesu, justru saham2 blue chip di sektor tersebut yang akan terdampak paling besar.
Saham PTBA |
Jadi, untuk investasi saham, pilihlah saham2 blue chip yang sektor usahanya sedang tidak bergejolak. Pilihlah saham2 yang harganya cenderung lebih stabil (misalnya seperti saham2 blue chip consumer goods).
Karena kalau Kamu asal membeli saham blue chip, dan sektornya kebetulan sedang lesu / jelek, nilai investasi Kamu justru akan turun dalam jangka panjang (walaupun pasti ada kemungkinan saham2 tersebut Dapat balik naik lagi).
2. Membeli blue chip secara bertahap
Dalam memilih saham blue chip, Kamu hendaknya membeli secara bertahap, perhatikan momentum, perhatikan apakah sektor tersebut sedang booming.
Jangan menghabiskan semua modal Kamu dengan membeli saham blue chip. Walaupun perusahaannya bagus, namun Kamu harus tetap memiliki manajemen modal yang baik.
Manajemen modal seperti ini termasuk dalam salah satu strategi nabung saham. Tujuannya, supaya Kamu Dapat mendapatkan saham di harga yang bagus. Kamu Dapat pelajari strategi2 manajemen modal nabung saham disini: Nabung Saham, Kok Tambah Rugi?
3. Opsi: Mencari saham blue chip undervalue
Opsi lainnya, pilihlah saham blue chip yang sedang undervalue. Nah, memilih saham blue chip justru menjadi tantangan tersendiri untuk Kamu, karena kita lebih jarang menemukan saham blue chip yang sedang undervalue.
Rata2 saham blue chip secara valuasi (PER dan PBV), biasanya cenderung agak lebih tinggi dibandingkan perusahaan di sektor sejenisnya. Akan tetapi, tentu saja tetap ada momen-momen di mana saham blue chip harganya mulai undervalue.
Misalnya, setelah IHSG koreksi tajam selama beberapa bulan, biasanya mulai banyak saham blue chip yang undervalue. Atau ketika suatu sektor saham sedang lesu dan harga sahamnya sudah turun cukup banyak (contoh di poin pertama), maka disitulah Kamu akan menemukan saham2 blue chip yang sedang undervalue, sehingga Kamu Dapat mendapatkan multi bagger profit dari saham2 investasi Kamu.
Anda yang merupakan tipikal investor pencari saham2 berfundamental murah, Kamu Dapat mencoba mengamati, menganalisa dan mengevaluasi rasio2 PER atau PBV saham2 blue chip dibandingkan satu sektornya.
Apabila sudah ada saham2 blue chip pilihan Kamu yang undervalue, kondisi IHSG sudah mulai pulih, Kamu Dapat membelinya secara bertahap (baca poin dua tentang membeli saham bertahap).
Jadi untuk rekan-rekan bertanya: Gimana sih cara memilih saham blue chip? Maka jawabannya tergantung dari tujuan Kamu: Kamu mau trading atau investasi?
Jika tujuan Kamu berbeda, maka analisa yang digunakan juga berbeda. Kalau Kamu salah menganalisa, maka meskipun Kamu membeli saham blue chip, Kamu Dapat mengalami floating loss yang besar.