Pentingnya Investasi Saham

Di zaman milenial ini, berinvestasi sudah menjadi suatu kebutuhan bagi semua kalangan. Kamu yang masih muda, Kamu sudah harus mulai memikirkan investasi. Jangan menunggu investasi ketika tua. 

Ketika bicara investasi, maka ada banyak sekali instrumen investasi yang Dapat Kamu coba. Investasi2 umum yang diminati masyarakat adalah investasi dalam bentuk deposito, reksadana, obligasi, saham. 

Di pos ini, kita akan membahas tentang investasi saham, khususnya mengenai pentingnya investasi saham. Saat ini banyak rekan-rekan yang ingin memulai investasi saham, namun tidak sedikit calon investor yang masih ragu untuk memulainya. 

Jadi berdasarkan pengalaman pribadi bertahun-tahun dunia saham (trading & investasi), disini saya ingin sharing  pada Kamu tentang pentingnya investasi saham

1. Pelipat-gandaan aset (uang) dalam jangka panjang 

Investasi saham memberikan Kamu kesempatan untuk mengembangkan keuntungan dalam jangka panjang. Banyak saham yang punya kinerja baik, harga sahamnya terus naik dalam jangka panjang. Misalnya saham BBCA, BBRI, UNVR, di mana emiten2 tersebut memiliki kinerja yang baik, dan harga sahamnya terus naik dalam jangka panjang. 

Daripada hanya menyimpan dan mendiamkan uang Kamu di tabungan, Kamu Dapat memanfaatkannya untuk investasi saham. Toh, investasi saham Dapat dilakukan secara bertahap dengan modal kecil (nabung saham). 

Memang untuk mendapatkan keuntungan dalam investasi saham, Kamu juga harus menggunakan strategi yang tepat (memilih saham yang benar), agar Kamu Dapat mencetak 

Anda yang ingin Dapat memilih saham untuk investasi, dan belajar analisis fundamental, Kamu Dapat pelajari praktik dan analisis fundamental mulai level pemula sampai mahir disini: Belajar Investasi Saham Pemula - Expert PDF.

Mengapa saya katakan investasi saham memberikan kesempatan pelipatgandaan aset jangka panjang? Karena IHSG kita selama tren 5-10 tahun selalu naik / uptrend. Perhatikan chart IHSG 5 tahun berikut: 


IHSG
Anda Dapat perhatikan IHSG yang selalu bergerak naik dalam jangka panjang, walaupun di dalam trennya tersebut, pasti juga terjadi tren turun. Ini adalah bagian dari fluktuatif harga saham. 

Memang tidak semua saham harganya naik mengikuti pergerakan IHSG jangka panjang. Oleh karena itu, seperti yang saya tuliskan sebelumnya, dalam investasi saham, Kamu juga harus mencari perusahaan yang bagus untuk investasi. 

Tentu saja sukses dalam investasi saham (dan juga dalam bidang apapun) tidak Dapat diraih secara instan. Pasti ada proses belajar, dan menambah modal secara bertahap. 

2. Investasi saham sebagai passive income 

Investasi saham Dapat menjadi sarana untuk mendapatkan passive income (pendapatan pasif). Yup, dari investasi saham yang Kamu lakukan, Kamu Dapat mendapatkan dividen rutin setiap tahun. 

Buat Kamu yang ingin dapat passive income, Kamu Dapat mencari dan memilah perusahaan2 yang memiliki kinerja baik dan rutin membagikan dividen setiap tahun. 

3. Kesempatan memiliki perusahaan yang bagus 

Dengan investasi saham, Kamu punya kesempatan untuk memiliki perusahaan yang punya kinerja bagus (dengan membeli sahamnya). Kamu punya kesempatan untuk memiliki perusahaan2 ternama seperti Bank BCA, BNI, BRI. 

Atau perusahaan2 terkenal lainnya seperti Indofood, Telekomunikasi dan lain2. Dan tentunya, Kamu juga Dapat mendapatkan profit jangka panjang dari saham2 tersebut (poin 1 dan 2). 

Jadi kalau Kamu sekarang ingin memulai investasi saham, namun Kamu masih ragu mengapa Kamu harus memulainya, maka kini saatnya Kamu harus mulai belajar investasi saham (analisis fundamental). 

Di web Saham Gain ini, saya juga sudah sering mengulas tentang analisis fundamental, termasuk praktik2 analisis fundamental saham yang saya terbitkan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham. 

Beberapa dari Kamu mungkin bertanya: "Pak Heze, kalau saya diversifikasi di saham dan deposito bagaimana? Apakah dianjurkan? 

Tentu saja bisa. Tidak ada salahnya Kamu diversifikasi di saham dan deposito atau obligasi misalnya. Hal ini juga sudah pernah saya bahas disini: Perbandingan Profit Saham vs Deposito dan Cara Diversifikasi Modal: Saham, Deposito, dan Reksadana.