Setelah jam trading tutup, saya menyempatkan diri untuk melihat-lihat kembali rincian trading saya di tahun-tahun sebelumnya. Jadi saya pribadi setiap kali beli dan jual pasti akan mencatatnya secara manual (tanggal beli, jual, beli dan jual di harga berapa, dan profit yang didapatkan).
Hal ini sudah saya lakukan sejak pertama kali saya membeli saham. Jadi mulai data trading saham (beli dan jual) saya bertahun-tahun yang lalu, masih tersimpan di satu excel yang sama. Perlu bagi Kamu untuk membuat jurnal trading seperti ini. Saya pernah menuliskannya disini: Analisa Saham dengan Jurnal Trading.
Kemudian saya membandingkan transaksi saham saya saat bertahun-tahun lalu (beberapa bulan pertama trading) dengan saat ini. Ternyata ada banyak sekali perubahan dalam trading saya.
Kalau dulu saya trading hanya dengan modal receh, sekarang Dapat trading dengan modal yang jauh lebih besar. Dulu nggak Dapat beli saham blue chip (karena keterbatasan modal). Sekarang sudah Dapat memiliki saham2 yang bagus dan likuid.
Kalau dulu cuma berani profit beberapa persen, sekarang sudah berani profit lebih besar. Kualitas trading yang saya rasakan juga meningkat signifikan. Jika dulu saya beli saham-saham gorengan terus. Beli saham yang saya nggak tahu kenapa saya beli, sekarang Dapat membeli saham dengan pertimbangan dan analisa yang jauh lebih baik.
Kalau dulu banyak profit tapi banyak loss-nya juga, sekarang profit sudah jauh lebih konsisten, dan kerugian semakin kecil.
Itulah sedikit banyak perkembangan trading yang saya rasakan. Lalu apa pelajaran yang Dapat Kamu ambil dari pos ini? Tentu saja saya bukan sekedar cerita / curhat apalagi pamer, tapi setiap pos yang ingin saya sampaikan pada Kamu, pasti ada makna tersendiri yang Dapat Kamu jadikan acuan untuk perkembangan trading saham Kamu.
Dalam trading saham, Kamu harus mencatat setiap trading yang Kamu jalangkan. Penting bagi Kamu untuk melakukan terus evaluasi trading.
Anda harus tahu perkembangan trading saham yang sudah Kamu jalankan selama ini. Anda harus membandingkan trading saham yang dulu Kamu jalankan dengan trading saham Kamu yang sekarang. Apakah:
- Modal Kamu berkembang?
- Saham yang Kamu beli semakin berkualitas?
- Kerugian Kamu semakin kecil?
- Profit Kamu sekarang lebih konsisten dan stabil?
- Cut loss Kamu sekarang sudah jarang dilakukan ketimbang dulu?
- Semakin sedikit saham2 gorengan di porto Kamu?
Kalau cut loss Kamu dulu masih sebanyak sekarang. Itu artinya, Kamu harus merombak strategi trading Kamu. Jangan sampai jatuh di lubang yang sama. Kalau Kamu dulu Kamu suka beli saham gorengan, sekarang Kamu Dapat profit lebih baik di saham2 yang lebih likuid, itu artinya anad harus pertahankan strategi Kamu.
Ukuran-ukuran inilah yang secara garis besar sebenarnya Dapat menentukan apakah trading Kamu berkembang, atau masih stagnan atau bahkan mengalami penurunan. Kamu harus mengetahuinya. Jadi kalau Kamu selama ini belum pernah membandingkan historis trading Kamu, sekarang coba luangkan waktu Kamu.
Dengan demikian, Kamu Dapat melihat perkembangan trading Kamu, berdasarkan pengalaman Kamu sendiri, sehingga Kamu Dapat melakukan evaluasi lebih lanjut pada trading Kamu.
Anda tidak perlu menjadi trader perfect (karena tidak ada orang yang perfect). Kamu tidak perlu iri dengan 'rumput tetangga yang lebih hijau'. Kalau Kamu mau tahu apakah trading Kamu lebih baik atau tidak, Kamu cukup membandingkan trading Kamu yang dulu dengan trading Kamu sekarang.