Bermacam-macam analisa teknikal yang selama ini kita kenal dan sering digunakan oleh trader yaitu indikator, candlestick, support-resisten, garis tren, dan berbagai macam analisis teknikal klasik lainnya. Baca juga: Praktik Analisa Teknikal Saham.
Semua analisa teknikal tersebut digunakan untuk memprediksi saham2 yang punya potensi naik dalam jangka waktu tertentu (umumnya jangka pendek). Namun di dalam praktikknya, tidak semua jenis saham Dapat dipraktikkan menggunakan analisa teknikal.
Pernahkah Kamu menggunakan analisa teknikal untuk memprediksi satu saham, tetapi prediksi Kamu terus meleset berkali-kali dari analisa yang Kamu gunakan? Kalau analisa teknikal yang Kamu gunakan untuk memprediksi satu saham yang sama selalu meleset, kemungkinan besar, saham tersebut memang sulit diprediksi menggunakan analisa teknikal.
Nah, saham-saham yang sulit diprediksi dengan analisa teknikal ini kemungkinan besar adalah SAHAM GORENGAN. Seperti apa itu saham gorengan dan ciri-cirinya? Kamu Dapat baca-baca kembali pos saya disini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia.
Salah satu pertanyaan rekan trader melalui WA tentang analisa teknikal untuk sham gorengan
Harus saya akui, analisa teknikal memang kurang cocok untuk saham-saham gorengan. (walaupun tetap ada analisa teknikal khusus untuk menganalisa saham lapis tiga yang akan naik). Secara umum, konsep saham gorengan berbeda dengan saham non-gorengan.
Saham gorengan harganya dinaik-turunkan oleh bandar sesuka hati. Selain itu, mayoritas saham gorengan adalah saham-saham yang tidak likuid. Sudah sahamnya digoreng, mayoritas sahamnya tidak likuid.
Sehingga pola grafik yang terbentuk di saham gorengan sangat tidak beraturan. Kamu akan sulit menentukan mana titik support, mana titik resisten. Kalaupun ada titik support-resisten atau terlihat garis trennya, saham tersebut akan tetap sulit dipastikan apakah akan naik / turun ke level seperti yang Kamu analisis.
Apalagi jika saham gorengan tersebut memiliki likuiditas yang jelek, dan volume transaksi yang sangat sedikit, sehingga fluktuatif dan spread harga sahamnya sangat tidak mendukung untuk trading.
Hal ini berbeda dengan saham-saham LQ45 misalnya, yang punya pergerakan saham yang lebih bagus, di mana naik-turunnya saham seringkali sudah tercermin dalam pola support-resisten grafiknya.
Namun bukan berarti saham gorengan 100% tidak Dapat digunakan untuk trading. Sepeti yang saya tuliskan tadi, bahwa tetap ada analisa teknikal untuk memprediksi saham2 lapis tiga.
Kombinasi pemilihan saham-saham gorengan yang lebih likuid, pola-pola saham lapis tiga yang berpotensi naik didukung dengan manajemen modal trading yang benar, akan Dapat menghasilkan profit di saham-saham lapis tiga. Baca juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading.
Nah, kalau Kamu adalah penganut analisa teknikal murni, maka Kamu harus bijaksana dalam memilih saham. Pilihlah saham-saham yang memang punya pergerakan yang Dapat dianalisa menggunakan analisa teknikal. Pilihlah saham2 yang bergerak mengikuti analisa teknikal. Jangan memilih saham2 gorengan.
Tapi jika Kamu ingin mendalami seluk beluk saham gorengan, Kamu harus trading di saham lapis tiga dengan cara dan analisa yang benar. Jangan asal membeli saham-saham gorengan yang tidak likuid, apalagi membeli saham-saham gorengan yang baru melantai di Bursa, yang pergerakannya masih sangat liar.