Memiliki seorang anak adalah hal yang didamba-dambakan pasangan menikah.  Banyak dari mereka yang melakukan berbagai cara untuk mendapatkan  keturunan, mulai dari minum vitamin, melakukan pengecekan rutin ke  dokter kandungan, dan sebagainya.
Namun, sebelum melakukan semua  itu, ada beberapa hal yang lebih penting yang harus dilakukan oleh  pasangan sebelum memutuskan mempunyai anak. Aida Seetner, seorang  terapis pernikahan dan keluarga membagi lima tipsnya, seperti yang  dirangkum Canadian Living berikut.
1. Pastikan Hubungan Anda dan Pasangan Sehat
Jika  Anda dan pasangan berencana ingin memiliki anak, pastikan Anda berdua  berada dalam hubungan yang kuat dan sehat. "Pastikan hubungan Anda  dengan pasangan benar-benar baik. Saya mengatakan demikian karena banyak  pasangan yang meremehkan dampak emosional terhadap kehadiran seorang  anak," jelas Seetner.
2. Tangani Semua Masalah Berdua dengan Pasangan
Jika  Anda atau pasangan memiliki suatu masalah yang belum diselesaikan,  bicarakanlah berdua. Sebagian besar pasangan menganggap masalah akan  hilang saat bayi dilahirkan dan hadir di tengah-tengah mereka.Seetner  memperingatkan bahwa masalah-masalah yang belum terselesaikan dapat  muncul lagi di kemudian hari. 
"Dalam banyak kasus, kehadiran  seorang bayi di tengah pasangan yang belum menyelesaikan masalahnya  justu akan semakin mempersulit keadaan," ujar Seetner. Jika Anda  mempunyai masalah pribadi dan belum terselesaikan, inilah saatnya untuk  membicarakannya dengan pasangan dan mintalah bantuannya untuk  menyelesaikan masalah tersebut.
3. Membangun komunikasi yang baik
Anda  dan pasangan harus dapat membangun komunikasi yang sangat baik jika  ingin menjadi sepasang orang tua. Bertukar pikiran dengan mengungkapkan  kekhawatiran masing-masing pihak dapat membantu mematangkan diri.
"Anda  dan pasangan harus saling terbuka dan saling menghormati. Pastikan Anda  merasa didengar dan dipahami oleh pasangan, begitu pula sebaliknya.  Komunikasi yang efektif dapat bermanfaat untuk mengatasi tekanan saat  akan menjadi orang tua baru," saran Seetner.
4. Membicarakan Peran
Sebagai  orang tua, Anda dan pasangan harus memiliki tanggung jawab dan peran  masing-masing dalam mengurus anak nantinya. Pembagian peran seperti  "siapa yang akan menjadi 'polisi' ketika si anak mulai nakal" dan "siapa  yang akan menjadi ibu peri" adalah penting untuk dilakukan. Pembagian  peran itu harus dibicarakan sebelum seorang anak dilahirkan. Dengan  begitu, ketika ia dilahirkan, Anda sudah memiliki 'panduan' ke mana  seharusnya anak tersebut diarahkan.
5. Bersiaplah untuk Perubahan Gaya Hidup
Memiliki  bayi tentu rasanya tidak sama dengan saat di mana Anda belum memiliki  bayi. Perubahan gaya hidup, emosional, bahkan fisik tentu saja akan  terjadi saat memiliki anak. Untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya  Anda berdua meluangkan waktu selama 15 meint dalam sehari untuk  membicarakan hal-hal yang hanya terfokus pada perkembangan anak.
Membesarkan  anak adalah tahap yang paling indah dalam hidup. Namun ada baiknya jika  pasangan yang ingin mempunyai anak melakukan persiapan yang matang agar  dapat menjadi orang tua yang sigap di kemudian hari.
Sumber: Wolipop