Pengertian Penyakit Ebola Virus Ini Kembali Di Tahun 2020


Mangip Blog - Penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola kembali menjadi berita hangat pada awal bulan Juni 2020. Salah satu Provinsi di Negara Kongo terdapat beberapa warganya yang terkena virus Ebola ini. Tepatnya di daerah Wangata, Mbandaka, Provinsi Equater Negara Kongo.
Menurut World Health Organization (WHO) setidaknya hari ini Selasa (02/06/2020) di konfrimasi sedikitnya ada 6 orang yang terkena virus ini. Bahkan sudah ada 4 orang yang meninggal dunia.
Bagi para pembaca yang belum mengenal apa itu virus ebola, berikut saya uraikan, semoga bermanfaat.
Daftar Isi

Apa Itu Virus Ebola?

Virus Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang bernama Ebola. Virus ini sangat berbahaya apabila tidak ditangani dengan tepat. 
Virus Ebola pun merupakan penyakit yang mematikan yang bisa mengakibatkan diare, demam bahkan pendarahan pada tubuh penderitanya. Hanya sedikit penderita Ebola yang bisa sembuh dari Virus berbahaya ini.
Virus ini termasuk ke dalam famili Filoviriade. Dalam famili Filovirade tersebut terdapat tiga jenis kelompok virus, diantaranya Cuevavirus, Marburgvirus dan Ebolavirus. 
Virus Ebola ini ditemukan pertama kali pada tahu 1976 di daratan Afrika. Pada awalnya virus ini berkembang biak di hewan, kemudian bisa terjangkit kepada manusia melalui darah hewan yang sudah terkontaminasi oleh virus ebola.

Sejarah Penyebaran Virus Ebola

Seperti yang sudah saya utarakan diatas, virus Ebola ditemukan sekitar tahun 1976 di benua Afrika. Ebola sendiri merupakan wabah penyakit yang memiliki angka kematian yang cukup tinggi yaitu sebesar 50 persen. 
Sampai saat ini pun belum terdapat vaksin yang benar-benar bisa menyembuhkan penderita dari serangan virus Ebola.
Dugaan awal virus ebola menyerang manusia yaitu berasal dari interaksi manusia dengan hewan. Di duga hewan ini dapat berkembang biak di hewan seperti monyet, simpanse, gorila dan kelelawar.
Proses penularannya pun hampir sama dengan covid-19 yaitu melalui cairan yang bisa bertahan lam di permukaan. Sehingga apabila ada kontak dengan penderita penyakit Ebola, dicurigai orang yang lainnya akan mengalami serangan virus ini juga.

Resiko Tinggi Penyakit Ebola

Untuk mengurangi resiko tinggi penyebaran virus ebola, maka kamu dianjurkan untuk:
  • Tidak Bepergian Ke Wilayah Terdampak Ebola. Pada tahun 2020 sebaiknya kamu meninggalkan dulu jadwal bepergian ke daratan Afrika terutama negara Kongo.
  • Penelitian Dengan Percobaan Hewan. Virus ebola beresiko tinggi bagi seorang peneliti yang sering melakukan percobaan menggunakan hewan. Terutama hewan yang berasal dari daratan Afrika.
  • Petugas Kesehatan. Hampir sama dengan virus Covid-19, petugas medis pun sangat beresiko tinggi apabila menangni pasien yang mengalami penyakit virus ebola.
  • Keluarga. Walapun melakukan isolasi mandiri bagi pasien ebola, keluarga se-rumah tetap beresiko tinggi terkontaminasi oleh virus ebola.
  • Petugas Pemakaman. Apabila meninggal, maka orang yang beresiko tinggi lainnya yaitu petugas yang mengurus jenazah dan petugas yang menguburkan pasien virus ebola yang meninggal.

Gejala Virus Ebola

Untuk gejala awal, virus ini tampak seperti penyakit biasa lainnya, bahkan tidak terlihat berbahaya. Biasanya berupa, demam, pilek, sakit kepala, nyeri otot dan sendi. Gejala awal ini biasanya terjadi selama 2-5 hari. Setelah kurang lebih 5-10 hari, biasanya akan terdapat gejala yang lebih parah diantaranya:
  • Mengigil
  • Sakit kepala berat
  • Mata Merah
  • Nyeri pada tenggorokan
  • Muncul ruam kulit
  • Sakit dada
  • Maag
  • Mual
  • Muntah
  • Diare yang disertai dengan darah
  • Keluar darah lwat mulut, telinga, hidung dan mata
  • Berat badan yang turun seketika.

Diagnosis Ebola

Sampai saat ini belum ada yang benar-benar tahu kalau seseorang yang terkena virus ebola bis dilihat dengan kasat mata. Karena gejala awal penyakit ebola ini hampir sama persis dengan malaria, flu, tifus bahkan covid-19. 
Salah satu cara untuk mengetahui seseorang terkena virus ebola atau tidak yaitu menggunakan tes darah. Tes darah itu bertujuan untuk melihat seberapa besar antibodi seseorang untuk melawan virus ini.

Proses Pengobatan Penyakit Ebola

Hampir sama dengan virus Covid-19, sampai saat ini pun belum ada vaksin atau obat yang benar-benar bisa menghancurkan ebola. Hingga kini, petugas medis memberikan obat-obatan untuk menambah sitem imun atau kekebalan dari penderita penyakit ebola. Tujuannya yaitu supaya imun tersebut mampu memerangi virus ini. 
Berikut beberapa langkah penanganan pasien positif ebola:
  • Isolasi mandiri secara ekslusif di Rumah Sakit
  • Pemberian Cairan infus untuk menghindari dehidrasi
  • Pemberian oksigen untuk menjaga aliran oksigen dalam tubuh
  • Transfusi darah apabila pasien mengalami pendarahan

Komplikasi Virus Ebola

Saat masa perawatan biasanya ada beberapa komplikasi yang timbul yang dirasakan oleh pasien penderita ebola, diantaranya:
  • Mengalami kerontokan rambut
  • Kegagalan organ hati
  • Penyakit kuning
  • Ganguan penglihatan
  • Ganguan Saraf
  • Infeksi pada testis
  • Lemas yang belebihan
  • Kematian

Pencegahan Ebola

Hampir sama dengan covid-19, maka ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan jika tidak ingin terkena virus ebola. Walaupun virus ini minim ditemukan di Indonesia. Salah satunya yaitu menerapkan pola hidup bersih, berikut diantaranya.
  • Hindari kontak langsung dengan manusia, hewan dan yang lainnya.
  • Gunakan masker
  • Hindari menyentuh benda, apalagi benda-benda di tempat umum.
  • Hindari kerumunan
  • Hindari wilayah yang terkena dampak ebola
  • Sering mencuci tangan baik itu menggunakan handsanitizer atau sabun cuci tangan.

Gambar Virus Ebola

Sebegai wawasan berikut beberapa gambar dari virus ebola yang telah diperbesar. 



Proses penyebaran virus ini tergolong sangat cepat dan mematikan, jadi apabila anda menemukan atau mengalami beberapa gejala yang sudah disebutkan diatas, diharuskan untuk segera berkonsultasi dengan dokter terdekat.