Akhirnya pada suatu ketika kita akan dihadapkan pada pemikiran yang akan memicu pemikiran kita yang paling terdalam. Ya...betul sesuai dengan judul artikel ini mungkin suatu saat Anda akan menghadapi suatu keadaan yang menyebabkan muncul pertanyaan seperti itu.
Mengapa Harus usaha? Mungkin bagi sebagian orang yang hidup dalam taraf hidup yang layak, bahkan lebih, tidak akan pernah terbersit pemikiran seperti itu.
Apalagi yang sudah jelas-jelas mereka punya penghasilan sendiri. Ya jelas lah la wong nggak disuruh aja mereka pasti akan mencari usaha...ya kan?
Sehingga hal ini sudah menjadi seperti rutinitas tersendiri. Kalau saya mau tarik kesimpulan sementara, berarti pernyataan seperti judul di atas (kalau boleh saya berpendapat) kayaknya kok tidak sesuai dengan mereka. Ya gak sih
Namun bagi sebagian orang lain, terutama yang msih hidup dibawah garis kemiskinan, pertanyaan di atas selalu muncul.
Tengoklah curhatan para ibu demi melihat suami-suami mereka yang menjadi korban dampak PHK (Pemutusan Hubungan kerja). Setiap hari mereka bertengkar, selalu menagih uang belanja harian yang rata-rata kurang. Belum lagi di awal bulan berarti waktu untuk membayar uang SPP anak.
Masih ditambah lagi dengan iuran warga RT. Apalagi kalau musim kawinan wah pasti sudah harus sia-siap untuk membongkar uang simpanan untuk keperluan mendadak. Sulit ya jadi orang susah.....
Sementara itu di negeri antah berantah yang mana negerinya itu dikatakan kaya raya akan sumber daya alam, para petinggi negeri itu sibuk dengan gelimang harta masing-masing tanpa HARUS tahu nasib rakyat bawahannya.
Mereka mambayar gaji bawahannya dengan seenak udelnya sendiri (memang udel enak? hehehe ...). Belum lagi kalau keuangan agak kacau yang menjadi “tumbal” nya adalah para bawahan.
Apalagi kalau bukan terimbas terkena PHK. Waduh jangan sampai menimpa pada diri kita yang yang sat ini masih berstatus karyawan, apalagi yang tidak tetap.
Maka apa jurus kita supaya dapat terus “fight” maju menghadapi kehidupan nyata ini? Ya USAHA lahhhhhhh...
“Kok usaha sih mas,mau usaha apa wong modal aja nggak punya?!!” tiba-tiba ada yang protes
“Wah modal kan bisa dicari sambil jalan” jawab saya
“Tapi saya gak mau hutang buat modal mas!!” katanya masih protes.
“Ya cari modalnya gak pakai hutang lah mas” jawab saya lagi.
“Kalau gak pakai hutang pakai apa dong?!!” tanya lagi masih protes
“Ya pakai DENGKUL aja lah mas!!!” kataku dengan sekenanya.
“”Lo emangnya dengkul kita LAKU?!!” kepo banget ni orang
“Coba kalau mas dengkulnya saya beli 100 juta mau nggak!!!” jawabku ketus.
Akhirnya si kepo terdiam........
Bisa kita lihat bahkan orang yang terjepit keadaan pun masih mencari-cari alasan untuk menghindari usaha. Karena dianggap usaha itu sesuatu yang “mengerikan” penuh dengan tantangan, resiko tinggi, dan yang pasti butuh keahlian tinggi. Inilah tantangan pertama sebagai pelaku wirausaha.
Yang harus digaris bawahi disini adalah : Kita membutuhkan usaha apapun bentuknya itu untuk menghidupi keluarga kita (kalau suami) dan yang perempuan untuk meringankan beban suaminya.
Nah konsep kebutuhan dasar manusia ini lah yang harus selalu kita pegang jika kita berkomitmen untuk mau membuka usaha. Tidak memandang kita karyawan kecil, bahkan yang sudah jadi konglomerat saja masih terus berambisi untuk berusaha kok. betul kan?
Kalau sudah ter mind set dalam otak kita tentang pentingnya usaha mka anda perlu anda harus segera melakukan ACTION. Nah apa saja yang harus diakukan untuk memulai sebuah usaha?
Oke semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.