Dalam dunia trading saham, cut loss Dapat diartikan sebagai tindakan trader menjual sahamnya secara rugi, karena saham yang dibeli tidak bergerak sesuai harapan alias turun. Nah, tujuan trader cut loss adalah sebagai bentuk proteksi modal, agar saham tidak turun terus dan berpotensi menggerus modal, maka trader melakukan cut loss lebih awal.
Tapi apapun alasannya, terlalu banyak melakukan cut loss dalam trading, menunjukkan bahwa trading Kamu belum berjalan dengan efektif.
Nah sekarang Kamu perlu mengetahui penyebab kenapa trader seringkali terjebak dalam cut loss berkali-kali. Ada dua alasan trader sulit keluar dari "lingkaran cut loss"
1. Belum mampu mempraktikkan analisis teknikal
Di web Saham Gain ini saya sudah berkali-kali menekankan pada Kamu tentang pentingnya analisis teknikal. Apabila Kamu tidak Dapat menerapkan analisis teknikal dengan benar, maka hal ini Dapat menjadi penyebab utama Kamu sering mengalami cut loss.
Praktik analisa teknikal pemula - expert Dapat Kamu lihat disini: Praktik Analisis Teknikal Saham. Maka dari itu, sebelum Kamu memutuskan untuk terjun ke dunia trading saham, Kamu harus mendalami praktik2 analisa teknikal.
Mulailah dahulu dengan mempelajari basic2 analisis teknikal, dan mulailah dengan modal sekecil mungkin. Analisa2 sederhana ini nantinya Dapat terus Kamu kembangkan secara bertahap, sehingga Kamu nantinya Dapat menemukan pola trading yang cocok untuk Kamu. Baca juga: Cara Menganalisa Saham yang Baik (Tingkat Lanjut). Dengan cara ini, Kamu Dapat meminimalkan risiko cut loss.
2. Trader tidak mau mengakui kesalahannya sendiri
Penyebab trader yang selalu berakhir dengan cut loss ternyata sering sekali dikarenakan mereka tidak mau mengakui kesalahannya sendiri.
"Apa nih maksudnya Bung Heze?" Tanya Kamu
Saya banyak menemukan trader yang ketika mereka rugi, mereka langsung menyalahkan pasar saham, menyalahkan broker, menyalahkan analis saham, menyalahkan grup saham dan sebagainya. Banyak sekali trader yang tidak berani mengakui kesalahannya ketika mereka cut loss.
Banyak trader yang belum berani mengatakan: "Oh iya memang saya yang salah dalam analisis. Harusnya lain kali saya jangan beli saham yang seperti ini."
Kebanyakan trader masih sering mencari kambing hitam yang membuat mereka cut loss. Sekarang coba Kamu bayangkan. Yang trading Kamu sendiri. Yang pencet tombol buy dan sell Kamu sendiri. Trading juga pakai duit Kamu sendiri. Maka harusnya seluruh keputusan trading 100% ada di tangan Kamu, dan bukan tanggung jawab orang lain.
Pada saat Kamu mencari kambing hitam ketika rugi, Kamu tidak akan Dapat fokus dan mencari celah-celah kesalahan trading Kamu.
Sehingga trader yang tidak berani mengakui kesalahannya sendiri dan melakukan evaluasi, akan kerap mengulangi kesalahan2 yang sama. Pada akhirnya trader akan terus jatuh di lubang yang sama (cut loss berkali-kali).
Kalau Kamu mengalami hal ini, mulai sekarang lakukanlah evaluasi dalam trading Kamu. Anda boleh-boleh saja mengikuti rekomendasi dari analis. Namun seluruh keputusan tetap ada di tangan Kamu. Ini artinya seluruh keputusan trading harus dilakukan oleh analisa subjektif dari Kamu sendiri.
Dan kalau ternyata Kamu cut loss, maka Kamu harus akui dan evaluasi. Karena sesungguhnya trading saham itu adalah sebuah SENI untuk mendapatkan profit. Seni Dapat tercipta apabila Kamu mau mencoba, Kamu mau menganalisa. Dengan menganalisa, cepat atau lama Kamu akan menciptakan pola trading yang nyaman untuk Kamu.
Oleh karena itu, di web ini, saya selalu memberikan praktik2 trading pada Kamu yang bertujuan untuk mengarahkan Kamu pada trading mandiri, bukan menggantungkan analis, grup dan lain-lain. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Expert.
Itulah dua penyebab utama yang sering saya temukan mengapa trader cut loss mulu. Terutama poin nomor dua ini benar-benar harus Kamu renungkan dan jadikan bahan evaluasi, karena ketidaksiapan trader untuk mengakui kesalahannya sendiri biasanya tidak disadari secara langsung.
Tapi apapun alasannya, terlalu banyak melakukan cut loss dalam trading, menunjukkan bahwa trading Kamu belum berjalan dengan efektif.
Nah sekarang Kamu perlu mengetahui penyebab kenapa trader seringkali terjebak dalam cut loss berkali-kali. Ada dua alasan trader sulit keluar dari "lingkaran cut loss"
1. Belum mampu mempraktikkan analisis teknikal
Di web Saham Gain ini saya sudah berkali-kali menekankan pada Kamu tentang pentingnya analisis teknikal. Apabila Kamu tidak Dapat menerapkan analisis teknikal dengan benar, maka hal ini Dapat menjadi penyebab utama Kamu sering mengalami cut loss.
Praktik analisa teknikal pemula - expert Dapat Kamu lihat disini: Praktik Analisis Teknikal Saham. Maka dari itu, sebelum Kamu memutuskan untuk terjun ke dunia trading saham, Kamu harus mendalami praktik2 analisa teknikal.
Mulailah dahulu dengan mempelajari basic2 analisis teknikal, dan mulailah dengan modal sekecil mungkin. Analisa2 sederhana ini nantinya Dapat terus Kamu kembangkan secara bertahap, sehingga Kamu nantinya Dapat menemukan pola trading yang cocok untuk Kamu. Baca juga: Cara Menganalisa Saham yang Baik (Tingkat Lanjut). Dengan cara ini, Kamu Dapat meminimalkan risiko cut loss.
2. Trader tidak mau mengakui kesalahannya sendiri
Penyebab trader yang selalu berakhir dengan cut loss ternyata sering sekali dikarenakan mereka tidak mau mengakui kesalahannya sendiri.
"Apa nih maksudnya Bung Heze?" Tanya Kamu
Saya banyak menemukan trader yang ketika mereka rugi, mereka langsung menyalahkan pasar saham, menyalahkan broker, menyalahkan analis saham, menyalahkan grup saham dan sebagainya. Banyak sekali trader yang tidak berani mengakui kesalahannya ketika mereka cut loss.
Banyak trader yang belum berani mengatakan: "Oh iya memang saya yang salah dalam analisis. Harusnya lain kali saya jangan beli saham yang seperti ini."
Kebanyakan trader masih sering mencari kambing hitam yang membuat mereka cut loss. Sekarang coba Kamu bayangkan. Yang trading Kamu sendiri. Yang pencet tombol buy dan sell Kamu sendiri. Trading juga pakai duit Kamu sendiri. Maka harusnya seluruh keputusan trading 100% ada di tangan Kamu, dan bukan tanggung jawab orang lain.
Pada saat Kamu mencari kambing hitam ketika rugi, Kamu tidak akan Dapat fokus dan mencari celah-celah kesalahan trading Kamu.
Sehingga trader yang tidak berani mengakui kesalahannya sendiri dan melakukan evaluasi, akan kerap mengulangi kesalahan2 yang sama. Pada akhirnya trader akan terus jatuh di lubang yang sama (cut loss berkali-kali).
Kalau Kamu mengalami hal ini, mulai sekarang lakukanlah evaluasi dalam trading Kamu. Anda boleh-boleh saja mengikuti rekomendasi dari analis. Namun seluruh keputusan tetap ada di tangan Kamu. Ini artinya seluruh keputusan trading harus dilakukan oleh analisa subjektif dari Kamu sendiri.
Dan kalau ternyata Kamu cut loss, maka Kamu harus akui dan evaluasi. Karena sesungguhnya trading saham itu adalah sebuah SENI untuk mendapatkan profit. Seni Dapat tercipta apabila Kamu mau mencoba, Kamu mau menganalisa. Dengan menganalisa, cepat atau lama Kamu akan menciptakan pola trading yang nyaman untuk Kamu.
Oleh karena itu, di web ini, saya selalu memberikan praktik2 trading pada Kamu yang bertujuan untuk mengarahkan Kamu pada trading mandiri, bukan menggantungkan analis, grup dan lain-lain. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Expert.
Itulah dua penyebab utama yang sering saya temukan mengapa trader cut loss mulu. Terutama poin nomor dua ini benar-benar harus Kamu renungkan dan jadikan bahan evaluasi, karena ketidaksiapan trader untuk mengakui kesalahannya sendiri biasanya tidak disadari secara langsung.