Cara Mengelola Keuangan dengan Baik - Saham Gain

Di pos kali ini saya ingin menceritakan sedikit banyak pengalaman tentang bagaimana cara mengelola keuangan dengan baikKok nggak nyambung sama saham? 

Memang sih, topik yang saya tulis ini sedikit melenceng dari saham tapi tetap ada korelasinya. Dan saya memang dari dulu ingin menyampaikan hal ini, karena melihat sekarang banyak generasi milenial yang belum mampu mengelola keuangan dengan baik. 

Dalam dunia keuangan, kita selalu mengenal istilah "tanggal muda" dan "tanggal tua". Ketika Kamu baru menerima gaji di akhir / awal bulan, maka orang-orang akan menyebutnya sebagai tanggal muda. Tanggal muda ini identik dengan awal bulan karena di awal bulan Kamu baru menerima gaji full anda, sehingga Kamu masih punya banyak uang di tanggal muda. 

Sebaliknya, pada saat uang Kamu banyak dipakai dan mulai masuk akhir bulan, orang akan menyebutnya sebagai tanggal tua. Tanggal tua selalu identik dengan: Bokek, dompet tipis, duit habis, makan mi instan. 

Disinilah kita Dapat melihat pola atau siklus mengelola keuangan masyarakat Indonesia yang masih belum teratur. 

Banyak orang yang ketika baru mendapat gaji bulanan, maka di awal - pertengahan bulan, duit-nya cenderung dihabiskan, bahkan untuk kegiatan2 konsumtif yang sebenarnya kurang diperlukan atau Dapat ditunda. 

Banyak persepsi bahwa kalau sudah dapat gaji, maka uangnya Dapat dipakai untuk hal2 yang diinginkan. Nah, ketika masuk akhir bulan, mindsetnya langsung berubah: Mulai harus berhemat, makan irit, tunggu gajian lagi. 

Sehingga, dengan cara seperti ini, siklus keuangan Kamu tidak akan berkembang: Tanggal muda banyakin pengeluaran, tanggal tua banyak berhemat. Nanti tunggu gajian, habis gajian senang2 lagi. Lalu tanggal tua, balik berhemat lagi karena uang sudah habis di tanggal muda. 

Ibaratnya seperti lari marathon. Karena di awal Kamu sudah sprint dan menghabiskan tenaga (tidak membagi stamina), di beberapa kilometer terakhir sebelum finish Kamu sudah kelelahan dan tidak ada tenaga untuk berlari lebih baik. 

Sehingga finish Kamu tidak memuaskan. Padahal kalau Kamu mau mengatur stamina sejak pertama start, Kamu Dapat kuat sampai di finish. 

Hal ini sama seperti orang yang langsung menghabiskan uang di tanggal muda ketika menerima gaji, akhirnya di tanggal tua harus berhemat setengah mati dan tidak Dapat menabung dengan maksimal.

Kalau begitu, kapan Dapat kaya? Kapan ada modal buat investasi? 

Memang penghasilan dan pengeluaran setiap orang itu variatif, sehingga hal ini pasti akan menentukan seberapa besar Kamu Dapat menabung dan investasi. 

Tapi dalam praktikknya banyak orang yang belum Dapat mengatur keuangannya dengan baik, di mana 
sebenarnya kalau mereka mau mengelola keuangannya dengan lebih taktis dan cermat, maka mereka Dapat mengumpulkan uang lebih banyak. 

MENGELOLA KEUANGAN 

Banyak orang yang baru mengatur keuangan saat sudah memasuki tanggal tua. Mindset ini yang mulai harus Kamu tinggalkan.

Mengelola keuangan harus Kamu lakukan sejak Kamu MENERIMA GAJI. Artinya, di tanggal muda Kamu harus mulai mengatur keuangan Kamu dengan taktis agar di tanggal tua Kamu tidak perlu berhemat setengah mati apalagi sampai bokek. 
Mengelola keuangan harus dimulai sejak tanggal muda, sejak Kamu menerima gaji. Jangan mulai mengelola keuangan pada saat tanggal tua saja. 
Setelah menerima gaji, Kamu harus punya mindset investasi, bukan mindset konsumtif. Artinya, ketika mendapat gaji, Kamu harus mulai merancang seberapa gaji yang akan Kamu sisihkan, sehingga Kamu Dapat mengontrol pengeluaran Kamu. 

Saran saya, hendaknya Kamu Dapat men-targetkan MINIMAL 10% dari gaji Kamu untuk Kamu sisihkan / ditabung. Kalau Dapat lebih dari 10% lebih baik lagi. 

Jadi, kurangilah pengeluaran2 yang Dapat Kamu minimalkan di tanggal muda sampai pertengahan bulan. Agar di akhir bulan uang Kamu tidak habis (anda nggak perlu sampai bokek atau cuma makan mi instan)... 

Dan tentunya.... Kamu Dapat menabung lebih banyak. Dari tabungan Kamu itu nantinya Dapat Kamu sisihkan buat INVESTASI. 

Entah investasi di reksadana. Masukkan deposito. Atau investasikan di saham. Kalau saya pribadi lebih memilih saham, karena cocok dengan profil risiko saya. 

Apakah berarti sifat konsumtif itu sama sekali nggak dibutuhkan? 

Tentu saja butuh. Ingat juga bahwa perekonomian itu Dapat bergerak, berkembang dan dinamis karena adanya kegiatan konsumsi. Nah, kalau tidak ada kegiatan konsumsi, tidak ada sifat konsumtif, gimana caranya sektor bisnis Dapat berkembang? Betul kan? 

Tapi yang ingin saya tekankan disini adalah Kamu harus membatasi kegiatan konsumtif sesuai kemampuan. Jangan sampai kegiatan konsumtif tersebut justru membuat keuangan Kamu berantakan. 

Jadi kalau Kamu mulai mengatur keuangan sejak tanggal muda, percayalah nggak ada istilah tanggal muda atau tanggal tua, karena Kamu tetap Dapat menjaga pengeluaran Kamu secara konsisten. 

Kalau Kamu sekarang punya niat untuk INVESTASI (investasi sekarang sudah jadi kebutuhan), misalnya investasi saham atau trading saham, maka Kamu harus mulai atur dengan benar keuangan Kamu.

Karena kalau pemasukan Kamu sekarang masih tergantung dari gaji, Kamu harus Dapat menyisihkan gaji Kamu untuk membeli saham-saham yang berkualitas. 

PENGALAMAN PRIBADI MENGELOLA KEUANGAN

Tulisan saya yang cukup panjang ini juga didasarkan atas pengalaman saya pribadi dalam mengelola keuangan.

Ketika saya mulai mencoba mengelola keuangan sejak tanggal muda, maka di tanggal tua pun saya tidak perlu terlalu berhemat, dan bahkan tetap ada sisa uang untuk ditabung dan diinvestasikan ke instrumen tertentu. 

Termasuk ketika mendapatkan untung di saham, maka keuntungan di saham tidak saya gunakan 100% untuk kegiatan konsumtif. Tetapi profit di saham sebagian saya investasikan dan tradingkan kembali (strategi compounding).

Dengan adanya pos ini, saya berharap agar Kamu semua mulai mengelola keuangan Kamu sedini mungkin. Tentu manfaatnya adalah untuk diri Kamu sendiri. 

Nah, kalau Kamu sekarang merasa nggak Dapat menabung. Bokek terus di tanggal tua, coba baca lagi pos ini dan evaluasi pengeluaran-pengeluaran Kamu di tanggal muda dan pertengahan bulan. 

Sehingga, nantinya Kamu juga punya kesempatan untuk investasi, mungkin di reksadana atau nabung saham. 
Tags