Pada beberapa tulisan saya sebelumnya, Dapat Kamu baca disini: Strategi & Cara Investasi Saham dan Belajar Investasi Saham untuk Pemula, kita sudah membahas tentang apa saja yang harus Kamu pelajari jika Kamu ingin memulai investasi saham.
Jika Kamu sudah memahami apa saja yang perlu dipelajari dalam investasi, kini Kamu juga harus memahami poin-poin penting dalam investasi saham. Banyak investor saham yang masih salah persepsi dengan "investasi saham".
Maka dari itu, kita akan bahas di pos ini. Dalam investasi saham, terdapat poin-poin penting yang harus Kamu pahami, yaitu sebagai berikut:
1. Membeli saham = membeli perusahaan
Dalam investasi saham, membeli saham berarti Kamu membeli (kepemilikan) perusahaan. Dengan kata lain, Kamu ikut menjadi bagian dari perusahaan. Tentu saja, yang Kamu harapkan pasti adalah profit jangka panjang.
Dengan investasi saham, Kamu mengharapkan untuk Dapat dapat keuntungan dari kenaikan harga saham jangka panjang, termasuk dividen itu sendiri (jika Kamu pengincar dividen).
Itu artinya, belilah perusahaan yang punya kinerja sehat (laporan keuangan), dan belilah perusahaan yang Kamu pahami. Ketika investasi, Kamu harus paham produk perusahaan tersebut, Kamu harus paham tata kelolanya, Kamu harus paham apakah produk perusahaan mudah ditemui secara umum.
Banyak investor yang tidak melakukan analisis perusahaan secara komprehensif sebelum investasi. Akhirnya investor hanya membeli saham berdasarkan analis, berdasarkan kata Si A, kata "pakar".
Kalau Kamu investasi saham namun tidak tahu perusahaan apa yang Kamu simpan, ini ibaratnya Kamu membeli barang namun Kamu tidak tahu kegunaan barang yang Kamu beli.
2. Orientasi jangka panjang, bukan jangka pendek
Kebanyakan investor yang terburu menjual saham ketika harga sahamnya baru naik 10% dalam satu bulan. Padahal orientasi investasi saham itu adalah untuk jangka panjang (minimal 1 tahun).
Kalau saham baru naik dua minggu dan Kamu take profit, maka Kamu bukan melakukan investasi, tapi Kamu melakukan aktivitas trading.
Seorang investor harus memiliki kesabaran dan tekad untuk menyimpan saham, dan tidak terburu menjual walaupun Kamu sudah profit diatas kertas (floating profit).
Jika Kamu tidak tahan untuk menjual saham yang naik beberapa persen, maka Kamu harus pertimbangkan kembali, apakah Kamu lebih cocok menjadi investor atau trader saham.
3. Investasi Dapat dilakukan dengan membeli saham secara bertahap
Membeli saham dengan tujuan investasi tidak harus dilakukan dengan sekali beli dengan modal besar. Investasi saham Dapat dilakukan dengan modal kecil, dengan membeli secara bertahap.
Anda Dapat menerapkan praktik nabung saham untuk investasi. Baca juga tentang nabung saham yang pernah saya tulis disini: Penjelasan Cara Menabung Saham.
Jadi untuk Kamu yang punya modal kecil, Kamu tidak perlu memaksakan menunggu duit Kamu banyak / kaya baru investasi. Kamu Dapat membeli saham bertahap.
Poin-poin penting dalam investasi ini perlu Kamu terapkan jika Kamu ingin membeli saham untuk jangka panjang. Persepsi investasi saham yang benar, juga sangat mempengaruhi keputusan Kamu dalam memilih saham yang berkualitas.
Jika Kamu sudah memahami apa saja yang perlu dipelajari dalam investasi, kini Kamu juga harus memahami poin-poin penting dalam investasi saham. Banyak investor saham yang masih salah persepsi dengan "investasi saham".
Maka dari itu, kita akan bahas di pos ini. Dalam investasi saham, terdapat poin-poin penting yang harus Kamu pahami, yaitu sebagai berikut:
1. Membeli saham = membeli perusahaan
Dalam investasi saham, membeli saham berarti Kamu membeli (kepemilikan) perusahaan. Dengan kata lain, Kamu ikut menjadi bagian dari perusahaan. Tentu saja, yang Kamu harapkan pasti adalah profit jangka panjang.
Dengan investasi saham, Kamu mengharapkan untuk Dapat dapat keuntungan dari kenaikan harga saham jangka panjang, termasuk dividen itu sendiri (jika Kamu pengincar dividen).
Itu artinya, belilah perusahaan yang punya kinerja sehat (laporan keuangan), dan belilah perusahaan yang Kamu pahami. Ketika investasi, Kamu harus paham produk perusahaan tersebut, Kamu harus paham tata kelolanya, Kamu harus paham apakah produk perusahaan mudah ditemui secara umum.
Banyak investor yang tidak melakukan analisis perusahaan secara komprehensif sebelum investasi. Akhirnya investor hanya membeli saham berdasarkan analis, berdasarkan kata Si A, kata "pakar".
Kalau Kamu investasi saham namun tidak tahu perusahaan apa yang Kamu simpan, ini ibaratnya Kamu membeli barang namun Kamu tidak tahu kegunaan barang yang Kamu beli.
2. Orientasi jangka panjang, bukan jangka pendek
Kebanyakan investor yang terburu menjual saham ketika harga sahamnya baru naik 10% dalam satu bulan. Padahal orientasi investasi saham itu adalah untuk jangka panjang (minimal 1 tahun).
Kalau saham baru naik dua minggu dan Kamu take profit, maka Kamu bukan melakukan investasi, tapi Kamu melakukan aktivitas trading.
Seorang investor harus memiliki kesabaran dan tekad untuk menyimpan saham, dan tidak terburu menjual walaupun Kamu sudah profit diatas kertas (floating profit).
Jika Kamu tidak tahan untuk menjual saham yang naik beberapa persen, maka Kamu harus pertimbangkan kembali, apakah Kamu lebih cocok menjadi investor atau trader saham.
3. Investasi Dapat dilakukan dengan membeli saham secara bertahap
Membeli saham dengan tujuan investasi tidak harus dilakukan dengan sekali beli dengan modal besar. Investasi saham Dapat dilakukan dengan modal kecil, dengan membeli secara bertahap.
Anda Dapat menerapkan praktik nabung saham untuk investasi. Baca juga tentang nabung saham yang pernah saya tulis disini: Penjelasan Cara Menabung Saham.
Jadi untuk Kamu yang punya modal kecil, Kamu tidak perlu memaksakan menunggu duit Kamu banyak / kaya baru investasi. Kamu Dapat membeli saham bertahap.
Poin-poin penting dalam investasi ini perlu Kamu terapkan jika Kamu ingin membeli saham untuk jangka panjang. Persepsi investasi saham yang benar, juga sangat mempengaruhi keputusan Kamu dalam memilih saham yang berkualitas.