Belajar Dan Memahami ISO Dalam Fotografi

Dalam Fotografi terkenal dengan yang namanya ISO. Bagi anda yang mau terjun ke dunia fotografi, maka artikel belajad dan memahami pengertian ISO dalam fotografi pun akan sangat bermanfaat.

ISO adalah tingkat kepekaan sensor kamera terhadap cahaya. makin tinggi nilai ISO maka sensor akan semakin sensitif terhadap cahaya.

ISO bisa digambarkan seperti fungsi mata manusia. Ketika kita berada di ruangan yang gelap, mata kita akan menyesuaikan kepekaan terhadap minimnya cahaya diruangan tersebut. Begitu juga dengan ISO, semakin gelap cahaya yang ada pada saat anda memotret, maka anda akan membutuhkan setting ISO yang semakin tinggi.

Semakin Tinggi ISO, Semakin Banyak Noise

Namun perlu diperhatikan bahwa, Semakin tinggi nilai ISO, maka semakin besar resiko yang ditimbulkan. Misalnya, foto menjadi kurang detail atau bahkan ada munculnya bintik- bintik yang biasa disebut noise), selain itu kontras foto juga akan berkurang. Namun terkadang, fotografer yang memang sengaja mengatur ISO tinggi dengan tujuan menghasilkan sebuah karya yang artistik dan menyerupai efek pada film.

Ukuran ISO ditunjukan dengan angka-angka, misalnya 100, 200, dst. Terkadang ada juga kamera yang kepekaan ISO nya mulai dari 64, 80, bahkan 200. Unuk memahaminya, ISO 200 dapat dikatakan memiliki tingkat kepekaan 2 kali lebih tinggi daripada ISO 100. Begitupun seterusnya.

Kepekaan ISO Pada Kamera

Kepekaan ISO dapat dikelompokan menjadi 4 bagian menurut tingkat kecepatannya:

1. Kecepatan Lambat/ Slow (ISO 25 – 64). Pada kelompok ISO ini, apabila digunakan dalam memotret, maka akan menghasilkan gambar dengan kesan halus dan kontras yang rendah. Ukuran ISO ini biasa digunakan oleh para fotografer pro dalam kebutuhan memotret arsitektur, still life, dsb.

2. Kecepatan Sedang / Medium (ISO 100-200). Kelompok ISO ini adalah yang paling sering digunakan oleh fotografer. ISO dengankecepatan medium sangat cocok bagi anda yang biasa memotret outdoor. Sangat cocok bila digunakan dalam kondisi cuaca yang terang. Ketuntungannya adalah, setting ISO ini menghasilkan foto yang tajam dan detail, namun tetap halus. Banyak digunakan dalam fotografi landscape, dan dokumentasi sehari-hari.

3. Cepat / Fast (ISO 400 – 800). ISO pada kecepatan ini, biasa digunakan dalam kondisi cahaya yang minim dalam pemotretan. Nilai positifnya adalah, anda dimungkinkan untuk mengatur speed kearah yang lebih tinggi, sehingga dapat digunakan dalam memotret benda bergerak pada kondisi cahaya minim. Tujuannya adalah, untuk menghasilkan foto dengan cahaya yang natural, meskipun dalam keadaan kurang cahaya.

4. Sangat Cepat / Ultra Fast (ISO 1000- keatas). Dirancang khusus sebagai solusi apabila cahaya pada saat pemotretan sangat minim. Namun, resiko terjadinya noise sangat tinggi. ISO dalam ukuran ini hanya digunakan pada keadaan darurat saja, dimana kondisi cahaya sangat tidak mendukung. Terkadang digunakan didalam memotret pertunjukan seni, dsb.

Itulah sedikit pembahasan mengenai ISO didalam dunia fotografi. Hendaknya, dapat dijadikan bahan pemikiran bagi anda yang memang berminat didalam dunia fotografi. Tentunya apabila dapat dipahami dan diaplikasikan dengan baik, akan menghasilkan suatu karya yang memuaskan. Semoga bermanfaat.