6 Tantangan dalam Mengawali Bisnis Untuk Karyawan

Membaca dan menyaksikan narasi keberhasilan seorang dalam menjalankan bisnis dan mengawalinya dari 0, membuat beberapa orang mengikut tapak jejak untuk menjalankan bisnis.

Tapi dari beberapa orang, khususnya karyawan, yang ingin menjalankan bisnis, namun pada realitanya, cuman sedikit yang merealisasikan kemauannya untuk mengawali bisnis.

Semakin banyak yang cuman ingin menjalankan bisnis, tapi tak pernah mengawali. Hal itu umumnya karena oleh banyak alasan untuk memperdalam dunia bisnis.

Banyak langkah untuk mengawali menjalankan bisnis, dari langsung jalan sampai yang mengikut training dan diskusi bisnis di beberapa tempat, dari yang tanpa modal sampai menggunakan modal bisnis yang besar sekali.

Walau beberapa pilihan untuk mengawali bisnis, karena banyak tantangan dalam mengawalinya, pada akhirnya tak pernah untuk mengambil langkah mengawalinya.

Tantangan-tantangan yang umum ditemui karyawan ketika ingin mengawali bisnis diantaranya ialah:

Daftar Isi

1. Kenyamanan Keuangan

Tidak disangkal, jadi seorang karyawan datangkan kenyamanan keuangan karena tiap bulan terjaga penghasilannya. Makin besar upah yang didapat sebagai seorang karyawan, makin besar rasa kenyamanan itu.

Berlainan dengan bisnis, apa lagi bisnis yang baru diawali. Tidak ada kejelasan penghasilan tiap bulan, justru yang ada kejelasan pengeluaran setiap bulan.

Dengan ketidakjelasan penghasilan ketika awal mula bisnis dibanding dengan kejelasan dari upah yang didapat setiap bulan, banyak yang pilih berserah saat sebelum mengawali.

Mengawali bisnis dapat dilaksanakan bertepatan dengan saat jadi karyawan.

Namun harus dapat mengelola waktu dan usahanya karena tanggung jawab sebagai karyawan tidak dapat ditinggal walau kerja dari rumah karena wabah yang banyak dilaksanakan sekarang ini, pekerjaan sebagai karyawan harus dilaksanakan sama seperti yang disuruh perusahaan.

2. Angsuran Setiap Bulan

Sekarang ini, beli dengan memakai langkah pembayaran mencicil telah sebuah rutinitas. Dari pembelian yang besar seperti pembelian rumah, mobil sampai beli kepentingan setiap hari ada penawaran pembayaran credit.

Belum juga jika ada credit yang lain, seperti utang tanpa jaminan, utang online, dengan keinginan akan dibayarkan dari upah yang didapat setiap bulan. Jika penghasilan yang jelas raib, pembayaran credit bisa saja terhalang.

3. Ongkos Hidup Setiap Bulan

Walau tidak memiliki angsuran, tiap bulan akan ada pengeluaran keluarga yang tidak dapat diundur, seperti ongkos makan setiap hari, rumah apabila ada anak yang memerlukan ongkos sekolah.

Semua pengeluaran yang jelas ini harus dibayarkan dan tidak dapat diundur walau diundur satu bulan.

Terkecuali tidak ada jalan lain kecuali menjalankan bisnis, misalkan karena phk atau ada pemangkasan upah karena wabah seperti sekarang ini, beberapa karyawan banyak yang sangsi mengawali bisnis karena keperluan /bulan yang tidak dapat diundur.

Sebagai karyawan, lakukan menabung beberapa dari upah tiap bulan. Ada tabungan yang cukup buat ongkos hidup beberapa waktu benar-benar dibutuhkan, bukan hanya bermanfaat jika ingin menjalankan bisnis, tapi bisa juga dipakai untuk kondisi genting.

4. Tidak Cukup Memiliki Waktu

Sebagai karyawan dituntut untuk bekerja 40 jam /minggu. Disamping itu masihlah ada kesempatan untuk perjalanan pulang ke tempat kerja apabila ada lembur yang mengambil alih waktu. Pada akhirnya waktu dalam satu minggu habis untuk kerja, tidak ada waktu untuk menjalankan bisnis.

Beberapa orang menanganinya dengan bekerja bersama dengan suami atau istrinya. Tapi jika yang memprakarsai bisnis ialah yang bekerja, maka susah berkembang jika yang jalankan pasangannya.

Langkah yang terbaik membagikan waktu di antara kerja dan bisnis ialah membuat management yang bagus. Dari segi keuangan, deskripsi kerja, waktu kerja karyawan usaha semua ditata dengan detil.

Ketika liburan dari kerja sebagai karyawan, dilaksanakan analisis dan pembaruan untuk seterusnya.

5. Tidak Tahu Menjalankan bisnis Apa

Ada orang yang inovatif dan dapat pikirkan bermacam jenis bisnis pada sebuah waktu. Tapi ada pula yang tidak memiliki gagasan benar-benar harus menjalankan bisnis apa.

Kemungkinan bisnis yang termudah untuk dipikir buka toko kelontong, tapi tidak seluruhnya orang dapat buka toko kelontong, tapi tidak paham harus bisnis apa disamping itu.

Untuk menangani ini sesungguhnya gampang, memperbanyak wacana dengan membaca, menyaksikan video di internet, mengikut komune online atau yang bertemu muka. Dengan pertambahan wacana, makin banyak gagasan yang dapat didapat.

6. Takut Tidak Laris

Ialah hal yang biasa jika ingin mengawali menjalankan bisnis telah memikir jika tidak laris. Karena jika tidak laris, karena itu bakal ada rugi modal yang dikeluarkan. Apa lagi jika mengawali usaha tanpa lakukan penelitian pasar lebih dulu.

Penelitian pasar umumnya dilaksanakan untuk tentukan sasaran pasar, barang atau layanan apa yang diperlukan pasar atau pesaingnya siapa. Karena ada penelitian pasar, dapat meminimalkan bisnis tidak laris