Di pos ini: Modal Ideal Trading Saham, saya pernah menjelaskan bahwa modal trading untuk pemula sebaiknya mulai dahulu dengan Rp1-3 juta. Setelah level trading Kamu naik, barulah Kamu Dapat menambah modal. Baca juga: Trading Saham dengan Modal Rp5 Juta.
Beberapa waktu lalu ada trader bertanya ke saya: "Pak saya udah top up modal trading, dari modal awal Rp4-5 juta, sekarang modal trading saya sudah di kisaran Rp10 juta. Kalau modal Rp10 juta, bagaimana cara memilih sahamnya buat trading?"
Terkadang setelah menambah modal, trader bingung harus mengalokasikan dan memilih saham apa untuk trading. Jadi, di pos ini kita coba simulasi trading saham dengan modal Rp10 juta.
[Untuk Kamu yang ingin belajar saham, mempelajari praktik, strategi analisa teknikal, menyusun manajemen modal (MM) & trading plan, Kamu Dapat disarankan mempelajari praktik2 analisa trading berikut: Buku Saham Pemula - Expert].
Kalau modal Kamu sudah berkembang sampai Rp10 juta, itu artinya trading Kamu sudah berkembang lebih baik. Maka, dengan modal Rp10 juta, Kamu Dapat melakukan salah satu dari dua strategi trading berikut:
1. Menambah diversifikasi saham
Anda Dapat menambah jumlah saham Kamu (diversifikasi). Misalnya dengan modal Kamu sebelumnya Kamu hanya beli 2 saham, maka saat modal Kamu sudah bertambah jadi Rp10 juta, Kamu Dapat diversifikasi menjadi 3-4 saham.
Dengan modal Rp10 juta, Kamu Dapat mencoba diversifikasi ke saham2 yang risikonya agak tinggi (saham lapis tiga) kalau Kamu ingin mempelajari pergerakan saham2 gorengan.
Tapi saran saya, Kamu harus tetap memprioritaskan saham2 yang risikonya rendah untuk trading. Jadi Kamu Dapat membeli 3 saham, di mana Kamu membeli 2 saham yang risikonya rendah (misalnya saham2 lapis satu atau lapis dua) dan 1 saham lapis tiga.
Dengan alokasi modal 10% untuk saham lapis tiga, 90% untuk saham2 lapis satu dan lapis dua. Berikut contoh diversifikasi saham dengan modal Rp10 juta.
Trading saham modal 10 juta - 3 saham |
Trading saham modal Rp 10 juta - 4 saham |
Tabel diatas adalah simulasi trading saham modal 10 juta. Kamu Dapat memilih 3 saham, di mana alokasi terbesar adalah untuk saham2 lapis satu dan dua (TLKM dan BBRI). Kemudian kalau Kamu mau beli saham gorengan, pakailah modal kecil. Alokasiknya 45% TLKM, 45% BBRI, 10% HOME dan 10% tetap di cash balance.
Anda juga Dapat diversifikasi 4 saham, di mana 3 saham Kamu prioritaskan untuk saham2 lapis satu dan dua, dan sisanya untuk saham lapis tiga.
Bagaimana kalau Kamu cuma mau diversifikasi dua saham saja? Bagaimana kalau Kamu cuma mau beli saham2 lapis satu dan LQ45 tanpa beli saham gorengan?
Jawabannya boleh semua. Tabel diatas adalah contoh simulasi trading kalau modal Kamu Rp10 juta. Kalau Kamu mau beli 2 saham saja tidak masalah. Asalkan Kamu merasa cocok dengan saham2 yang Kamu beli. Dan jangan pernah lupa menganalisa.
2. Menambah jumlah lot tanpa menambah diversifikasi
Strategi kedua, Kamu Dapat menambah jumlah lot untuk trading, tanpa menambah diversifikasi saham. Misalnya, ketika modal Kamu masih Rp3 juta Kamu hanya membeli dua saham.
Setelah modal Kamu Rp10 juta, Kamu tidak menambah diversifikasi, dan Kamu tetap membeli maksimal 2 saham di portofolio, hanya lot-nya saja yang Kamu tambah. Jadi profit yang Kamu dapatkan akan lebih terasa.
Contoh trading saham saat modal Kamu Rp3 juta. Kamu hanya beli 2 saham
Contoh trading saham saat modal Kamu sudah Rp10 juta. Kamu tetap beli dua saham (tanpa diversifikasi). Hanya menambah jumlah lot saja
Kalau Kamu merasa cocok dengan saham2 yang sudah Kamu beli sebelumnya (dengan modal lebih kecil), tidak ada salahnya Kamu membeli saham2 yang sama ketika modal Kamu sudah bertambah jadi Rp10 juta. Kamu Dapat menambah jumah lot (size)-nya.
Dua strategi ini sama-sama Dapat memberikan profit untuk Kamu. Kamu hanya perlu mengatur strategi yang sesuai dan cocok untuk Kamu.
Tips dari saya, saat modal Kamu bertambah jadi Rp10 juta, Kamu harus tetap trading dengan strategi yang taktis. Jangan gegabah memilih saham. Tetap prioritaskan saham2 yang bagus, saham2 yang terbukti cocok dengan karakter Kamu. Dan tetap sisakan modal 5-10% di cash balance.