Pada saat trading saham, mental Kamu sebenarnya sedang diuji. Tidak peduli market sedang dalam kondisi bullish atau bearish, Kamu harus tetap Dapat menjaga psikologis Kamu dengan baik. Perubahan kondisi market yang begitu cepat seringkali membuat trader mengalami perubahan mood yang drastis.
Saat Kamu sudah untung besar, Dapat saja Kamu senang, riang, gembira. Tapi ketika pasar saham tiba2 berubah jadi bearish, mayoritas saham turun, saham yang Kamu beli langsung turun tidak seperti sebelumnya. Sangat mungkin perasaan Kamu berubah. Kamu menjadi panik, takut, ingin cut loss dan sebagainya.
Anda mungkin merasa senang sekali saat pasar saham lagi bullish. Saham Kamu naik. Tapi bagaimana perasaan Kamu ketika Kamu harus menghadapi market crash? Saham-saham Kamu tidak naik cepat seperti pada saat market sedang bullish?
Saya sudah beberapa kali mengalami kondisi market crash, dan pada saat itu saham yang saya pegang nominalnya (harga) juga turun drastis. Tapi setelah masa2 bearish panjang sudah berakhir, ternyata saham2 yang turun harganya Dapat naik lagi jauh diatas harga beli. Selama Kamu beli saham yang benar, harusnya Kamu tetap Dapat tenang menghadapi kondisi market, because actually kondisi2 seperti ini sudah biasa terjadi di pasar saham.
Di pasar saham tidak ada sesuatu yang abadi. Tidak mungkin saham turun terus. Sebaliknya, saham yang naik terus pasti nanti akan turun lagi.
Artinya, Kamu harus memiliki mindset seorang trader saham pro agar Kamu Dapat tetap bertahan di pasar saham, dan tidak mengalami kerugian besar.
Saat Kamu sudah untung besar, Dapat saja Kamu senang, riang, gembira. Tapi ketika pasar saham tiba2 berubah jadi bearish, mayoritas saham turun, saham yang Kamu beli langsung turun tidak seperti sebelumnya. Sangat mungkin perasaan Kamu berubah. Kamu menjadi panik, takut, ingin cut loss dan sebagainya.
Anda mungkin merasa senang sekali saat pasar saham lagi bullish. Saham Kamu naik. Tapi bagaimana perasaan Kamu ketika Kamu harus menghadapi market crash? Saham-saham Kamu tidak naik cepat seperti pada saat market sedang bullish?
Saya sudah beberapa kali mengalami kondisi market crash, dan pada saat itu saham yang saya pegang nominalnya (harga) juga turun drastis. Tapi setelah masa2 bearish panjang sudah berakhir, ternyata saham2 yang turun harganya Dapat naik lagi jauh diatas harga beli. Selama Kamu beli saham yang benar, harusnya Kamu tetap Dapat tenang menghadapi kondisi market, because actually kondisi2 seperti ini sudah biasa terjadi di pasar saham.
Di pasar saham tidak ada sesuatu yang abadi. Tidak mungkin saham turun terus. Sebaliknya, saham yang naik terus pasti nanti akan turun lagi.
Artinya, Kamu harus memiliki mindset seorang trader saham pro agar Kamu Dapat tetap bertahan di pasar saham, dan tidak mengalami kerugian besar.
POLA PIKIR TRADER PRO
Salah satu yang membedakan trader pro dengan trader pemula adalah jam terbang trading. Nah karena jam terbang trader pro jauh lebih tinggi, trader pro sudah paham apa yang harus dilakukan saat market lagi bullish atau bearish.
Karena trader pro punya pemahaman2 ini, trader pro memiliki mindset yang perlu Kamu terapkan dalam trading:
1. Melihat peluang saat market bearish
Sudah menjadi "tradisi", ketika market bearish semakin banyak pelaku pasar yang jual saham, telat cut loss dan cut sebagainya. Trader pro tidak terburu untuk cut loss, tidak terburu beli saham terlalu banyak saat market masih turun.
Trader pro Dapat menyesuaikan kondisi market bearish dengan strategi tradingnya. Terkadang kondisi market yang lagi bearish membuat Kamu tidak Dapat menerapkan strategi trading yang sama dengan saat market lagi bullish. Maka dari itu, Kamu harus melihat peluang ketika market bearish.
Sebab dalam kondisi market bearish pun, Kamu tetap Dapat mencetak profit. Namun Kamu harus Dapat melihat peluang tersebut. Banyak trader yang hanya mengeluh ketika melihat market mulai bearish, sehingga trader tidak Dapat melihat potensi profit ketika market lagi turun.
Karena trader pro punya pemahaman2 ini, trader pro memiliki mindset yang perlu Kamu terapkan dalam trading:
1. Melihat peluang saat market bearish
Sudah menjadi "tradisi", ketika market bearish semakin banyak pelaku pasar yang jual saham, telat cut loss dan cut sebagainya. Trader pro tidak terburu untuk cut loss, tidak terburu beli saham terlalu banyak saat market masih turun.
Trader pro Dapat menyesuaikan kondisi market bearish dengan strategi tradingnya. Terkadang kondisi market yang lagi bearish membuat Kamu tidak Dapat menerapkan strategi trading yang sama dengan saat market lagi bullish. Maka dari itu, Kamu harus melihat peluang ketika market bearish.
Sebab dalam kondisi market bearish pun, Kamu tetap Dapat mencetak profit. Namun Kamu harus Dapat melihat peluang tersebut. Banyak trader yang hanya mengeluh ketika melihat market mulai bearish, sehingga trader tidak Dapat melihat potensi profit ketika market lagi turun.
2. Tahu apa yang harus dilakukan saat market naik
Seberapa banyak dari Kamu yang ketika saham Kamu sudah naik banyak, tetapi Kamu masih enggan untuk realisasi profit, karena Kamu berharap harga saham akan naik terus karena market lagi bullish? Tapi karena Kamu terus berharap saham naik, akhirnya ketika market berbalik arah dengan cepat, saham Kamu yang sudah profit akhirnya turun lagi.
Trader pro tahu apa yang harus dilakukan saat saham naik, yaitu harus menjual saham di harga berapa, dan tidak mudah terbawa arus market. Dalam kondisi market naik, trader pro tetap mampu menyaring saham2 bagus pilihannya, dan tidak terbawa oleh opini2 yang mengatakan saham A bagus, saham B akan naik kencang dan sebagainya.
Di satu sisi, trader akan tetap bersikap santai dan cool meskipun sedang profit besar dan tidak mudah terbawa euforia, karena tidak setiap saat pasar saham berada dalam kondisi dan profit yang sama, maka euforia sasat profit besar bukanlah sifat yang bijaksana.
3. Trader saham pro selalu woless
Trader saham pro Dapat woles walaupun sahamnya sedang turun, ataupun sahamnya seadng naik banyak. Trader pro Dapat tetap tenang menghadapi kondisi market yang lagi turun atau bahkan crash sekalipun. Karena fluktuatif market selalu terjadi, dan harga saham pasti ada 'gilirannya' untuk naik.
Mulai sekarang, belajarlah dari pola pikir trader saham pro. Kalau Kamu mau untung di saham, Kamu harus pelajari juga mindset dan psikologis yang benar. Materi tentang membangun psikologis trading secara lengkap, pernah saya bahas juga disini: Membangun Psikologi & Mindset Trading.
Kemudian Kamu bertanya kembali: "Tapi saya kan masih pemula. Gimana caranya supaya kita Dapat punya mindset seperti trader pro, itu kan nggak semudah yang dibayangkan?"
Seberapa banyak dari Kamu yang ketika saham Kamu sudah naik banyak, tetapi Kamu masih enggan untuk realisasi profit, karena Kamu berharap harga saham akan naik terus karena market lagi bullish? Tapi karena Kamu terus berharap saham naik, akhirnya ketika market berbalik arah dengan cepat, saham Kamu yang sudah profit akhirnya turun lagi.
Trader pro tahu apa yang harus dilakukan saat saham naik, yaitu harus menjual saham di harga berapa, dan tidak mudah terbawa arus market. Dalam kondisi market naik, trader pro tetap mampu menyaring saham2 bagus pilihannya, dan tidak terbawa oleh opini2 yang mengatakan saham A bagus, saham B akan naik kencang dan sebagainya.
Di satu sisi, trader akan tetap bersikap santai dan cool meskipun sedang profit besar dan tidak mudah terbawa euforia, karena tidak setiap saat pasar saham berada dalam kondisi dan profit yang sama, maka euforia sasat profit besar bukanlah sifat yang bijaksana.
3. Trader saham pro selalu woless
Trader saham pro Dapat woles walaupun sahamnya sedang turun, ataupun sahamnya seadng naik banyak. Trader pro Dapat tetap tenang menghadapi kondisi market yang lagi turun atau bahkan crash sekalipun. Karena fluktuatif market selalu terjadi, dan harga saham pasti ada 'gilirannya' untuk naik.
Mulai sekarang, belajarlah dari pola pikir trader saham pro. Kalau Kamu mau untung di saham, Kamu harus pelajari juga mindset dan psikologis yang benar. Materi tentang membangun psikologis trading secara lengkap, pernah saya bahas juga disini: Membangun Psikologi & Mindset Trading.
Kemudian Kamu bertanya kembali: "Tapi saya kan masih pemula. Gimana caranya supaya kita Dapat punya mindset seperti trader pro, itu kan nggak semudah yang dibayangkan?"
Memang Kamu harus banyak berlatih untuk Dapat memiliki mindset yang benar. Dan sebenarnya semua ini harus dimulai ketika Kamu masih pemula. Kalau Kamu sudah membiasakan diri Kamu untuk berpikir LOGIS di pasar saham, kebiasaan positif ini akan terbawa dalam trading Kamu.
Nanti Kamu akan menyadari sendiri bahwa ketika market bearish, cepat atau lama market pasti akan naik lagi. Setelah market crash, saham2 yang sudah turun akan naik dalam waktu yang cukup lama. Sebaliknya, setelah pasar saham naik, pasar saham pasti akan turun lagi.
Anda nggak perlu khawatir dengan fluktuatif harga saham ini, dan kalau Kamu sudah terbiasa mengamati market, saham Kamu naik dan turun adalah hal yang wajar.
Tapi Kamu harus mulai belajar untuk memiliki mindset yang benar. Apapun level trading Kamu, entah Kamu pemula, baru trading beberapa tahun, atau sudah trading bertahun-tahun, Kamu yang merasa masih belum Dapat profit karena Kamu suka terburu cut loss, gampang panik, masih grusa-grusu, Kamu harus mulai untuk belajar menerapkan mindset yang benar.