Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?"

Sebelum kita lanjut, ada baiknya Kamu baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut: 


Ketiganya penting untuk Kamu analisa jika Kamu ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin Kamu dapatkan.

DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK

Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya Kamu belum punya saham ASII dan karena Kamu melihat ASII mau bagi dividen, Kamu membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date. Setelah Kamu dapat dividen, Kamu jual sahamnya di tanggal ex date. 

Ini artinya, Kamu ingin mendapatkan dividen dengan tujuan dapat untung jangka pendek. Karena Kamu baru membeli saham mendekati tanggal cum date, dan Kamu jual sahamnya setelah dapat dividen. 

Nah, kalau tujuan Kamu memang seperti itu, maka DIVIDEND PER SHARE (DPS) adalah angka yang paling penting untuk Kamu perhatikan. Karena tujuan Kamu mendapatkan dividen dalam waktu singkat, sehingga semakin besar DPS, maka semakin besar keuntungan yang akan Kamu peroleh. 

Jadi kalau Kamu beli dividen dengan tujuan itu, pilihlah saham2 yang DPS-nya gede dan kinerjanya bagus. Saham2 yang DPS-nya besar umumnya harga sahamnya akan cenderung dibeli banyak trader / investor menjelang pengumuman dividen, sehingga harganya akan naik menjelang cum date. 

Sebaliknya, kalau Kamu memilih saham yang DPS-nya kecil (DPS kecil biasanya laba perusahaan juga cenderung kecil, dan bukan pemimpin di sektornya), maka pergerakan sahamnya kurang menarik menjelang pengumuman dividen. 

Contoh saham2 yang DPS-nya besar dan kinerjanya baik yaitu saham2 blue chip. Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagikan Dividen. 

Apakah dividend yield dan payout ratio nggak penting? 

Tetap penting. Kamu boleh menganalisa yield dan DPR disamping melihat DPS-nya. Karena DPR atau yield yang besar atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, juga berpotensi membuat trader semakin tertarik membeli sahamnya menjelang cum date. Namun, besar kecilnya DPS tetap paling penting untuk Kamu perhatikan.   

DIVIDEN UNTUK JANGKA PANJANG 

Kalau Kamu memang ingin investasi dalam waktu yang sangat panjang (diatas 5 tahun) atau bahkan Kamu mau dividend for living, maka baik DPR, DPS dan dividend yield harus Kamu perhatikan, termasuk kinerja fundamental emiten. 

Untuk dividen jangka panjang / pasif income, Kamu perlu mencari perusahaan2 yang memabagikan dividen paling tidak 40% dari laba bersih (Dividend Payout Ratio). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memang Dapat menghasilkan laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam jumlah besar.

Contohnya, saham2 bank seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBRI yang membagikan dividen kurang lebih 40% dari laba bersih-nya. 

DPS tentu harus Kamu perhatikan juga. DPS yang besar menunjukkan emiten mampu memberikan dividen yang tinggi pada pemegang saham. Demikian juga dengan dividend yield. Cari emiten yang dividend yield-nya stabil / diatas rata2 industri. 

DIVIDEN VS DEPOSITO 

Kalau Kamu ingin membandingkan keuntungan dividen vs deposito, maka dividend yield harus Kamu perhitungkan. Untuk hal ini tidak akan saya bahas lebih banyak, karena sudah pernah saya tuliskan di pos berikut: Perbadingan Profit Saham vs Deposito.

Jadi DPS, DPS, yield sangat penting untuk kondisi2 tertentu seperti yang sudah kita bahas. Sesuaikan dengan kondisi dan preferensi Kamu saat ini.