Pagi hari sebelum jam trading, kalau Kamu ngopi sambil baca2 berita ekonomi, maka berita ekonomi akan selalu menyajikan kurs beli dan kurs jual. Omong2 soal kurs beli dan kurs jual, apakah Kamu sudah tahu cara membaca kurs beli dan kurs jual? Dan apa pengaruhnya ke perekonomian Indonesia? Dan apa pula pengaruhnya ke harga saham? Silahkan baca pos ini sampai habis.
Kurs beli = Kurs yang digunakan pada saat pihak bank membeli mata uang asing (Saat Kamu menjual mata uang asing).
Kurs jual = Kurs yang digunakan pada saat pihak bank menjual mata uang asing (Saat Kamu menjual mata uang asing).
Kurs tengah = Rata2 kurs beli dan kurs jual
Kurs tengah = Rata2 kurs beli dan kurs jual
Jadi, untuk memudahkan supaya Kamu lebih cepat paham, maka kurs beli dan jual dilihat dari sisi bank. Kalau kurs beli, berarti bank yang beli mata uang asing (masyarakat jual). Kalau kurs jual, berarti bank yang jual mata uang asing (masyarakat beli).
ILUSTRASI (Saya menggunakan ilustrasi kurs Rupiah terhadap USD)
Kurs beli = Rp12.800
Kurs jual = Rp13.000
Cara membaca kurs diatas: Perbankan membeli Rp12.800 uang Kamu untuk senilai 1 Dollar (USD). Sedangkan perbankan akan menjual 1 USD senilai Rp13.000.
Kalau Kamu perhatikan, kurs jual selalu lebih besar daripada kurs beli. Hal ini adalah keuntungan yang diperoleh pihak bank. Itulah kenapa kurs jual selalu > kurs beli. Jadi jika mengacu contoh diatas, maka ada selisih kurs jual dengan kurs beli sebesar Rp200. Rp200 inilah yang menjadi keuntungan bank. Kurs jual ditetapkan lebih tinggi ketimbang kurs beli dengan tujuan agar perbankan dan tempat pertukaran uang (money changer) mendapat keuntungan lebih besar dari transaksi jual mata uang asing dibandingkan transaksi beli.
Pada saat apa kurs beli dan jual digunakan?
Kurs beli digunakan saat Kamu mendapatkan uang / penghasilan apapun dari luar negeri dan Kamu ingin menukarkan menjadi Rupiah. Kurs jual digunakan saat Kamu ingin menukarkan Rupiah untuk mendapatkan Dollar, saat Kamu membeli barang dari luar negeri.
Contoh Penggunaan Kurs Beli dan Jual
Perhitungan Penggunaan Kurs Jual
Misalnya, Kamu ingin membeli barang dalam mata uang USD sebesar $20, maka Kamu harus membeli Dollar terlebih dahulu, menggunakan kurs jual (bukan kurs beli, jangan terbalik). Maka jika mengacu pada contoh diatas, Kamu harus mengeluarkan uang dalam Rupiah sebesar: Rp13.000 x 20 = Rp260.000, untuk ditukarkan menjadi mata uang USD (260.000:13.000= @20). .
Perhitungan Penggunaan Kurs Beli
Misalnya, Kamu mendapatkan penghasilan online shop dari luar negeri sebesar $100 dan Kamu ingin menukarkannya menjadi Rupiah. Maka yang Kamu gunakan disini adalah kurs beli (bukan kurs jual, jangan terbalik). Jika mengacu contoh diatas, maka Kamu akan mendapatkan uang rupiah sebesar $100 x Rp12.800 = Rp1.280.000
Itulah pemahaman mengenai kurs beli dan kurs jual mata uang asing. Masuk ke tahap berikutnya: Apa gunanya Kamu mengetahui posisi kurs beli dan kurs jual (terutama bagi pengusaha)? Apa pula pengaruhnya ke perekonomian Indonesia? Bagaimana pengaruh penguatan dan pelemahan kurs? Dan apa pengaruhnya ke pasar modal (harga saham)? Baca pos: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Sektor Usaha.
ILUSTRASI (Saya menggunakan ilustrasi kurs Rupiah terhadap USD)
Kurs beli = Rp12.800
Kurs jual = Rp13.000
Cara membaca kurs diatas: Perbankan membeli Rp12.800 uang Kamu untuk senilai 1 Dollar (USD). Sedangkan perbankan akan menjual 1 USD senilai Rp13.000.
Kalau Kamu perhatikan, kurs jual selalu lebih besar daripada kurs beli. Hal ini adalah keuntungan yang diperoleh pihak bank. Itulah kenapa kurs jual selalu > kurs beli. Jadi jika mengacu contoh diatas, maka ada selisih kurs jual dengan kurs beli sebesar Rp200. Rp200 inilah yang menjadi keuntungan bank. Kurs jual ditetapkan lebih tinggi ketimbang kurs beli dengan tujuan agar perbankan dan tempat pertukaran uang (money changer) mendapat keuntungan lebih besar dari transaksi jual mata uang asing dibandingkan transaksi beli.
Pada saat apa kurs beli dan jual digunakan?
Kurs beli digunakan saat Kamu mendapatkan uang / penghasilan apapun dari luar negeri dan Kamu ingin menukarkan menjadi Rupiah. Kurs jual digunakan saat Kamu ingin menukarkan Rupiah untuk mendapatkan Dollar, saat Kamu membeli barang dari luar negeri.
Contoh Penggunaan Kurs Beli dan Jual
Perhitungan Penggunaan Kurs Jual
Misalnya, Kamu ingin membeli barang dalam mata uang USD sebesar $20, maka Kamu harus membeli Dollar terlebih dahulu, menggunakan kurs jual (bukan kurs beli, jangan terbalik). Maka jika mengacu pada contoh diatas, Kamu harus mengeluarkan uang dalam Rupiah sebesar: Rp13.000 x 20 = Rp260.000, untuk ditukarkan menjadi mata uang USD (260.000:13.000= @20). .
Perhitungan Penggunaan Kurs Beli
Misalnya, Kamu mendapatkan penghasilan online shop dari luar negeri sebesar $100 dan Kamu ingin menukarkannya menjadi Rupiah. Maka yang Kamu gunakan disini adalah kurs beli (bukan kurs jual, jangan terbalik). Jika mengacu contoh diatas, maka Kamu akan mendapatkan uang rupiah sebesar $100 x Rp12.800 = Rp1.280.000
Itulah pemahaman mengenai kurs beli dan kurs jual mata uang asing. Masuk ke tahap berikutnya: Apa gunanya Kamu mengetahui posisi kurs beli dan kurs jual (terutama bagi pengusaha)? Apa pula pengaruhnya ke perekonomian Indonesia? Bagaimana pengaruh penguatan dan pelemahan kurs? Dan apa pengaruhnya ke pasar modal (harga saham)? Baca pos: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Sektor Usaha.