Racun-racun Paling Mematikan yang Memiliki Efek Mengerikan

Racun sudah digunakan sejak zaman dulu untuk berbagai keperluan seperti berburu, membunuh lawan bahkan mengobati penyakit. Racun pada dosis yang tepat bisa digunakan sebagai obat. Namun sayangnya, zat ini lebih sering berakibat buruk karena efeknya yang berbahaya.
Ada banyak jenis racun di dunia, mulai dari alami ataupun yang dibikin lewat proses rekayasa kimia atau sintetik. Hanya beberapa tetes saja yang masuk ke dalam tubuh bisa berakibat fatal dan mematikan. Maka dari itu, penggunaannya harus hati-hati.
Seperti dilansir Listverse, Kamis (11/4/2013), berikut adalah racun-racun terganas di dunia:

1. Strychnine
Racun ini sebagian besar berasal dari biji pohon Strychnos nux-vomica di India dan Asia Tenggara. Strychnine adalah zat alkaloid yang digunakan sebagai pestisida, terutama untuk membasmi tikus. Kematian yang disebabkan oleh racun ini sangat menyakitkan.
Strychnine menyerang saraf tulang belakang, maka orang yang terkena akan mengalami kejang karena otot berkontraksi melawan kehendaknya. Seorang komandan Nazi saat Perang Dunia II bernama Oskar Dirlewanger suka menyuntikkan tahanan dengan racun ini dan menontonnya sebagai huburan.



2. Brodifacoum
Setelah Perang Dunia II usai, racun warfarin digunakan sebagai pembasmi tikus dan pengencer darah bagi orang yang mengalami pembekuan darah. Tapi tikus akhirnya dari waktu ke waktu mulai kebal terhadap warfarin. Maka digunakanlah brodifacoum.
Zat ini merupakan zat anti penggumpalan darah yang sangat mematikan. Broadifacoum bekerja dengan cara mengurangi jumlah vitamin K dalam darah yang diperlukan dalam proses pembekuan. Akibatnya darah bisa mengalir keluar dari pembuluh darah terkecil dan mengakibatkan pendarahan.



3. Timbal
Timbal merupakan logam pertama yang digunakan manusia, yaitu sejak lebih dari 8.000 tahun yang lalu. Namun ancaman bahayanya baru disadari beberapa puluh tahun terakhir. Timbal bisa meracuni berbagai organ di dalam tubuh manusia sehingga gejalanya bermacam-macam.
Gejala keracunan timbal bisa dimulai dari diare sampai keterbelakangan mental. Anak-anak dan janin sangat rentan keracunan sehingga mengalami gangguan neurologis permanen. Para ahli percaya bahwa penurunan kriminalitas juga dipengaruhi oleh menurunnya penggunaan timbal dalam produk sehari-hari.



4. Arsenikum
Logam arsenik sebenarnya sudah digunakan di Eropa selama berabad-abad untuk menempa senjata di zaman Victoria. Di abad 15 - 16, arsenik mulai digunakan sebagai racun karena gejala keracunannya mirip penyakit kolera.
Racun ini bekerja dengan cara menyerang enzim ATP dalam sel manusia lalu mematikan transfer energi. Arsenik dalam konsentrasi yang kuat dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kejang, koma dan kematian. Dalam jumlah kecil, arsen dapat memicu sejumlah penyakit seperti kanker, penyakit jantung dan diabetes.



5. Risin
Racun ini berasal dari biji jarak dan merupakan racun yang paling mematikan. Dalam dosis kecil seukuran beberapa butir garam saja sudah bisa membunuh seorang pria dewasa. Risin bekerja dengan cara mencegah tubuh membuat protein yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.
Akibatnya, korban akan mengalami syok. Risin mudah diproduksi dan banyak digunakan oleh pemerintah di dunia untuk tujuan membunuh. Misalnya kasus pemberontak di Bulgaria bernama Georgi Markov yang ditembak dengan risin di London pada tahun 1978.



6. Agen Oranye
Zat ini digunakan selama Perang Vietnam untuk membunuh pohon yang menutupi tentara musuh dan menghancurkan tanaman di daerah pedesaan. Sayangnya, selain membunuh tanaman, zat ini mengandung dioksin kimia karsinogen yang disebut TCDD.
Korban yang terkena zat ini akan mengalami kanker, terutama limfoma. Akibatnya puluhan ribu anak-anak Vietnam yang lahir ataupun mati banyak yang mengalami cacat lahir. Kontaminasinya masih tersisa di beberapa daerah di Vietnam sampai saat ini.



7. Gas Saraf VX
Penggunaan gas ini sudah dilarang oleh Konvensi Senjata Kimia tahun 1993. Gas saraf VX diyakini merupakan gas saraf yang paling kuat di dunia. Gas ini ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1952 oleh ahli kimia. Awalnya dipasarkan sebagai pestisida yang disebut Amiton.
Karena dianggap terlalu berbahaya bagi, Amiton dilarang beredar namun malah menarik perhatian pemerintah-pemerintah dunia saat Perang Dingin. Gas ini lalu ditimbun untuk digunakan sewaktu-waktu saat perang. Untungnya perang tidak meletus dan VX tidak pernah digunakan dalam pertempuran.



8. Batrachotoxin
Racun ini merupakan salah satu racun alam yang terkuat di dunia. Batrachotoxin ditemukan pada kulit katak panah beracun kecil. Katak-katak itu tidak menghasilkan racun dari tubuhnya sendiri, melainkan dari makanan yang dimakan, kemungkinan besar dari jenis kumbang kecil.
Racun ini ada beberapa versi berbeda, tergantung pada spesiesnya. Yang paling berbahaya adalah yang ditemukan pada katak racun Emas Kolombia. Satu katak memiliki batrachotoxin yang cukup untuk membunuh sekitar 24 orang atau sepasang gajah dan tidak ada penawarnya.



9. Asam fluorida
Hidrogen fluoride dalam air atau disebut asam fluorida digunakan dalam industri logam dan pembuatan Teflon. Dalam bentuk gas, asam ini dengan mudah membakar mata dan paru-paru. Dalam bentuk cair, asam ini juga sangat membahayakan.
Asam ini tak menyebabkan sakit saat terkena kulit manusia, namun akan merembes melalui kulit dan masuk ke dalam aliran darah, lalu bereaksi dengan kalsium di dalam tubuh. Dalam kasus terburuk, asam ini dapat berdiam di dalam jaringan lalu menghancurkan tulang.



10. Hidrogen Sianida
Walau terkenal angker, beberapa ilmuwan percaya senyawa ini merupakan salah satu bahan kimia yang bertanggung jawab memproduksi kehidupan di bumi. Namun kini senyawa ini lebih dikenal sebagai bahan aktif yang digunakan Nazi untuk memusnahkan orang-orang Yahudi.
Sianida pernah digunakan untuk hukuman mati di Amerika Serikat. Sianida meracuni tubuh dengan cara mengikat zat besi dalam sel darah sehingga menghilangkan kemampuannya mentransfer oksigen ke seluruh tubuh. Setelah beberapa menit, korban meregang nyawa.


Sumber: Detik