Moeldoko Jadi Ketum Partai Demokrat di KLB Sumut, Seberapa Kuat Posisinya?
KSP Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara (Sumut). Kepemimpinan Moeldoko sebagai ketua PD saat ini belum kuat. Namun, posisi Moeldoko dinilai berbeda jika Moeldoko diangkat menjadi menteri Jokowi.
Pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio (Hensat) menjelaskan, saat ini banyak kader di tingkat daerah yang bersumpah setia mendukung kepemimpinan Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Dewan Tertinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Oleh karena itu, Hensat menilai Moeldoko belum memiliki posisi yang kuat meski beberapa kader PD sudah terpilih menjadi ketua KLB versi Sumatera Utara.
“Situasi saat ini menurut saya masih terkendali. Jadi, ini terkait dengan Demokrat, jadi kenapa saya bilang masih terkendali. Ya, banyak DPC, DPW, DPD seperti itu, yang ucapkan janji ikhlas, Mereka yang menjanjikan kesetiaan kepada AHY dan SBY. Menurut saya, KLB Ketum Pak Moeldoko saat ini tidak terlalu kuat. Jadi dia harus tetap aman, ”kata Hensat kepada wartawan, Sabtu (3/6/2021).
Di sisi lain, Hensat menilai jika pemerintah mendukung Moeldoko sebagai menteri pada pemerintahan Presiden Jokowi saat ini, maka akan ada jalan bagi Moldoko untuk mengukuhkan posisinya sebagai pimpinan PD. Menurutnya, jika Moeldoko menjadi seorang Menteri, maka ada kemungkinan kader yang dengan tulus berjanji kepada AHY dan SBY kini beralih ke Moeldoko.
“Nah, selain itu, kalau pemerintah benar-benar mendukung, maka dalam waktu dekat Moeldoko akan menjadi menteri. Nah, saat dia menjadi menteri, peta politiknya akan berubah ya. Ini ujian nyata bagi AHY. Bagaimana dengan DPC dan DPD. Apakah mereka akan pro-SBY dan AHY? "Atau bergabung dengan Moeldoko ya? Ya, karena Moeldoko sudah mendapatkan posisi menteri," kata Hensat.
Oleh karena itu, Hensat saat ini mengusulkan agar AHY selaku ketua umum PD mengupayakan agar pertemuan nasional PD. Sebab, menurutnya, jika AHY hanya mengimbau atau menulis, akan sulit menjaga solidaritas stafnya.
“Nah, solusi AHY menurut saya adalah berkumpul, rapat besar, rapat nasional Partai Demokrat. Kumpulkan mereka semua. Masuk ke sana. Sebab, dengan berkumpul, dengan konferensi seperti ini, solidaritas bisa lebih pemeliharaannya. Tapi jangan dibiarkan. "Ya. Kalau hanya himbauan. Banding, seperti surat ini tanpa tindakan ya susah," ujarnya.
KSP Moeldoko sebelumnya terpilih menjadi PD Ketum versi KLB di Sumatera Utara. Moeldoko diangkat sebagai Presiden Partai Demokrat melalui pemungutan suara tetap peserta KLB. Saat pemilihan, dia tidak hadir. Tapi dia punya kesempatan untuk terhubung. Suaranya dimainkan di KLB Square. Mantan Panglima TNI itu siap menjadi Panglima PD.
Kemudian Moeldoko menghadiri Kongres Luar Biasa Partai Demokrat (KLB) di Dili Serdang, Sumatera Utara (Sumatera Utara). Moeldoko tiba dengan jaket Partai Demokrat dan disambut kerumunan peserta KLB.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Dewan Tertinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyinggung soal terpilihnya Moeldoko sebagai PD versi KLB Sumut. SBY menyebut tindakan Moeldoko itu tercela.
SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3), mengatakan, "Perjuangan kepemimpinan itu tidak terpuji, jauh dari ksatria dan nilai-nilai moral."
SBY menyebut tindakan Molduko itu memalukan. Kata SBY khususnya kepada orang-orang yang pernah bekerja dengan Moeldoko.
SBY juga mengatakan bahwa dirinya sendiri merasa malu karena memberikan tempat kepercayaan kepada Moldova. Saat SBY menjadi presiden, Moeldoko pernah diberi amanah menjadi Panglima TNI.
Dia menambahkan, "Termasuk aib dan dosa saya beberapa kali, yang memberinya keyakinan dan posisi saya. Saya meminta ampun di hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kesalahan saya."