Buwas melaporkan kepada Bapak Presiden, Ratusan Ribu Ton Beras impor tidak terpakai

 


Ketua Perum Bulog Budi Waseso atau lebih akrab disapa Buwas mengatakan Indonesia tidak akan mengimpor beras tahun ini.

Sebelumnya, sudah ada rencana pemerintah untuk mengimpor beras sebanyak 1 juta ton. Tapi sepertinya rencananya akan dibatalkan. Mengingat, masih banyak beras impor yang belum dimanfaatkan yang kualitasnya menurun.

Perum Bulog masih mengimpor stok beras dari pembelian 2018. Terkait total pembelian 1.785.450 ton beras, masih ada 275.811 ton beras yang belum didistribusikan. Dari jumlah tersebut, 106.642 ton di antaranya terdegradasi dari beras.

"Pak Presiden waktu itu bilang, beras impor kita Maret tahun lalu (stok kita) 900.000 ton dari sisa 1,7 juta ton, dan beberapa juta ton beras impor, jadi kondisinya kronis," kata Buwas. Pendengaran (RDP). ) Bersama Panitia Keempat, DPR RI, Senin (15/3/2021).

Buwas menambahkan, kualitas beras yang menurun, sebenarnya masih layak pakai, namun harus dicampur dengan beras lokal agar kualitas berasnya tetap terjaga. “Bisa digunakan, tapi harus dicampur dengan beras lokal,” ujarnya.

Namun, metode pencampuran beras impor dan lokal membutuhkan waktu lebih lama. Oleh karena itu, distribusinya lebih lambat. Alasan lain beras impor tidak terserap masyarakat adalah karena rasanya yang tidak sesuai dengan bahasa Indonesia.

“Masalahnya ada kesalahan saat mengimpor, dan rasa rata-rata tidak sesuai dengan selera masyarakat kita, sehingga menjadi masalah,” imbuh Buwas.