Melalui email, grup Facebook Saham Gain, WA dan media-media sosial lain, saya sering sekali mendapatkan pertanyaan tentang tips nabung saham. Dan mayoritas pertanyaan2 yang saya terima mereka mengatakan bahwa mereka masih pemula di dunia saham (baru buka rekening saham, baru mulai belajar saham).
Maka dari itu, untuk Kamu pemula yang mau nabung saham, jangan sampai Kamu menabung saham dengan strategi yang salah, karena hal ini akan berdampak pada portofolio Kamu jangka panjang.
Ada 4 cara nabung saham untuk pemula yang saya sarankan pada Kamu. Kamu Dapat terapkan cara-cara nabung saham ini:
Ada 4 cara nabung saham untuk pemula yang saya sarankan pada Kamu. Kamu Dapat terapkan cara-cara nabung saham ini:
1. Membeli saham2 mature company
Ada 2 opsi saham yang Dapat Kamu pilih berdasarkan strateginya: Saham growth company dan mature company. Untuk pemula, saya menyarankan pada Kamu untuk memilih saham2 mature company terlebih dahulu. Baca juga: Investasi Saham: Growth Company or Mature Company?
Mayoritas saham mature company adalah saham2 blue chip yang memiliki pergerakan harga yang cenderung stabil. Selain itu, saham2 mature company lebih rutin membagikan dividen dengan dividend yield maupun dividend per share yang tinggi. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia.
Tips-nya untuk pemula, pilihlah saham2 blue chip yang produknya dikenal oleh masyarakat, dan saham2 tersebut memiliki Return on Equity (ROE) yang paling besar di sektornya seperti BBRI, BBCA, UNVR, TLKM.
Untuk pemula, saham2 mature company lebih mudah dicari dibandingkan saham2 growth company. Kelebihan lainnya, saham2 mature company memberikan dividen yang lebih besar nominalnya dan lebih rutin. Sehingga, opsi ini lebih baik untuk pemula.
Walaupun saham2 growth company memiliki tingkat pertumbuhan saham yang Dapat jauh lebih cepat dibandingkan mature company (contohnya Kamu perhatikan saham INKP, TKIM), tetapi tidak mudah untuk mencari saham growth company, karena Kamu harus mencari 'harta terpendam' ini.
Saham2 growth company umumnya harga sahamnya masih 'tidur', sehingga Kamu harus Dapat mencari saham2 seperti ini yang nantinya dalam jangka 1-1,5 tahun harga sahamnya punya potensi meroket, dan hal ini membutuhkan analisa yang jauh lebih detail dan mendalam.
Anda boleh saja membeli saham2 growth company, tetapi Kamu harus melakukan diversifikasi dengan tepat. Baca terus poin2 selanjutnya.
Ada 2 opsi saham yang Dapat Kamu pilih berdasarkan strateginya: Saham growth company dan mature company. Untuk pemula, saya menyarankan pada Kamu untuk memilih saham2 mature company terlebih dahulu. Baca juga: Investasi Saham: Growth Company or Mature Company?
Mayoritas saham mature company adalah saham2 blue chip yang memiliki pergerakan harga yang cenderung stabil. Selain itu, saham2 mature company lebih rutin membagikan dividen dengan dividend yield maupun dividend per share yang tinggi. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia.
Tips-nya untuk pemula, pilihlah saham2 blue chip yang produknya dikenal oleh masyarakat, dan saham2 tersebut memiliki Return on Equity (ROE) yang paling besar di sektornya seperti BBRI, BBCA, UNVR, TLKM.
Untuk pemula, saham2 mature company lebih mudah dicari dibandingkan saham2 growth company. Kelebihan lainnya, saham2 mature company memberikan dividen yang lebih besar nominalnya dan lebih rutin. Sehingga, opsi ini lebih baik untuk pemula.
Walaupun saham2 growth company memiliki tingkat pertumbuhan saham yang Dapat jauh lebih cepat dibandingkan mature company (contohnya Kamu perhatikan saham INKP, TKIM), tetapi tidak mudah untuk mencari saham growth company, karena Kamu harus mencari 'harta terpendam' ini.
Saham2 growth company umumnya harga sahamnya masih 'tidur', sehingga Kamu harus Dapat mencari saham2 seperti ini yang nantinya dalam jangka 1-1,5 tahun harga sahamnya punya potensi meroket, dan hal ini membutuhkan analisa yang jauh lebih detail dan mendalam.
Anda boleh saja membeli saham2 growth company, tetapi Kamu harus melakukan diversifikasi dengan tepat. Baca terus poin2 selanjutnya.
2. Mulai dengan modal kecil
Buat Kamu pemula, selalu lakukan nabung saham dengan modal kecil. Meskipun Kamu punya modal lebih, tetapi selalu mulai dengan modal kecil, karena nabung saham ini dilakukan secara kontinu, maka lakukan secara bertahap.
Saran saya, untuk pemula Kamu Dapat memulai dengan modal Rp500 ribu per bulan. Dan di bulan2 berikutnya nanti, Kamu Dapat suntik modal untuk dibelikan saham yang sama.
Kenapa minimal sebaiknya Rp500 ribu? Bukan 100 ribu? Hal ini bertujuan agar Kamu Dapat membeli saham2 yang fundamentalnya bagus. Saham2 berfundamental bagus umumnya harga sahamnya sedikit lebih tinggi, maka kalau modal Kamu terlalu kecil, kemungkinan besar Kamu akan sulit menjangkau saham tersebut.
3. Jangan terlalu banyak diversifikasi
Warren Buffet selalu menyarankan: Jangan letakkan telor dalam satu keranjang. Artinya, dalam investasi / nabung saham Kamu disarankan untuk diversifikasi saham.
Diversifikasi itu perlu. Tetapi untuk pemula, saya menyarankan pada Kamu untuk fokus dulu di satu saham, supaya hasil yang Kamu dapatkan lebih maksimal. Karena kalau modal Kamu masih kecil dan Kamu bagi ke dalam 2-4 saham, maka diversifikasi Kamu jadi tidak maksimal.
Kalau Kamu nabung saham, fokus dulu nabung di satu saham yang sama yang sudah Kamu pilih. Nah, kalau Kamu sudah belajar banyak hal baru tentang saham, investasi dan lain2. Modal Kamu juga sudah mulai berkembang, Kamu baru saya sarankan untuk mulai diversifikasi dan mencari saham tambahan lain yang mau ditabung.
Kembali ke poin satu. Kalau misalnya Kamu mau nabung saham blue chip. Lalu dalam perjalanan Kamu menemukan saham growth company yang bagus, Kamu boleh saja menambah diversifikasi di saham tersebut.
Saran saya, untuk nabung saham lakukan diversifikasi 2-3 saham, dan jangan terlalu banyak diversifikasi.
Buat Kamu pemula, selalu lakukan nabung saham dengan modal kecil. Meskipun Kamu punya modal lebih, tetapi selalu mulai dengan modal kecil, karena nabung saham ini dilakukan secara kontinu, maka lakukan secara bertahap.
Saran saya, untuk pemula Kamu Dapat memulai dengan modal Rp500 ribu per bulan. Dan di bulan2 berikutnya nanti, Kamu Dapat suntik modal untuk dibelikan saham yang sama.
Kenapa minimal sebaiknya Rp500 ribu? Bukan 100 ribu? Hal ini bertujuan agar Kamu Dapat membeli saham2 yang fundamentalnya bagus. Saham2 berfundamental bagus umumnya harga sahamnya sedikit lebih tinggi, maka kalau modal Kamu terlalu kecil, kemungkinan besar Kamu akan sulit menjangkau saham tersebut.
3. Jangan terlalu banyak diversifikasi
Warren Buffet selalu menyarankan: Jangan letakkan telor dalam satu keranjang. Artinya, dalam investasi / nabung saham Kamu disarankan untuk diversifikasi saham.
Diversifikasi itu perlu. Tetapi untuk pemula, saya menyarankan pada Kamu untuk fokus dulu di satu saham, supaya hasil yang Kamu dapatkan lebih maksimal. Karena kalau modal Kamu masih kecil dan Kamu bagi ke dalam 2-4 saham, maka diversifikasi Kamu jadi tidak maksimal.
Kalau Kamu nabung saham, fokus dulu nabung di satu saham yang sama yang sudah Kamu pilih. Nah, kalau Kamu sudah belajar banyak hal baru tentang saham, investasi dan lain2. Modal Kamu juga sudah mulai berkembang, Kamu baru saya sarankan untuk mulai diversifikasi dan mencari saham tambahan lain yang mau ditabung.
Kembali ke poin satu. Kalau misalnya Kamu mau nabung saham blue chip. Lalu dalam perjalanan Kamu menemukan saham growth company yang bagus, Kamu boleh saja menambah diversifikasi di saham tersebut.
Saran saya, untuk nabung saham lakukan diversifikasi 2-3 saham, dan jangan terlalu banyak diversifikasi.
4. Tambah modal di momen yang tepat
Jika Kamu ingin menambah modal dan membeli saham, lakukan di momen yang tepat. Jangan hanya asal beli saham setiap kali ada modal. Tetapi perhatikan momentum market, momentum saham tersebut, supaya Kamu Dapat mendapatkan saham di harga yang bagus untuk ditabung.
Saya pernah menuliskannya disini: Strategi Nabung Saham yang Efektif dan Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? Ada baiknya Kamu yang masih pemula, Kamu baca kembali pos saya tentang strategi2 nabung saham yang pernah saya ulas.
Jika Kamu ingin menambah modal dan membeli saham, lakukan di momen yang tepat. Jangan hanya asal beli saham setiap kali ada modal. Tetapi perhatikan momentum market, momentum saham tersebut, supaya Kamu Dapat mendapatkan saham di harga yang bagus untuk ditabung.
Saya pernah menuliskannya disini: Strategi Nabung Saham yang Efektif dan Nabung Saham, Kok Tambah Rugi? Ada baiknya Kamu yang masih pemula, Kamu baca kembali pos saya tentang strategi2 nabung saham yang pernah saya ulas.
5. Orientasikan nabung saham untuk jangka panjang
Nabung saham berarti orientasi Kamu untuk jangka panjang. Banyak pemula yang ketika nabung saham dan sahamnya naik, langsung dijual. Maka itu bukanlah nabung saham.
Kalau Kamu nabung saham, maka Kamu harus punya tujuan jangka panjang, yaitu mendapatkan dividen dan kenaikan harga saham dalam time frame diatas satu tahun.
Jadi buat investor pemula yang mau nabung saham, terapkan 5 langkah untuk nabung saham. Terutama dari segi pemilihan saham, momentum menambah saham dan manajemen modal harus Kamu perhatikan dengan baik.
Nabung saham berarti orientasi Kamu untuk jangka panjang. Banyak pemula yang ketika nabung saham dan sahamnya naik, langsung dijual. Maka itu bukanlah nabung saham.
Kalau Kamu nabung saham, maka Kamu harus punya tujuan jangka panjang, yaitu mendapatkan dividen dan kenaikan harga saham dalam time frame diatas satu tahun.
Jadi buat investor pemula yang mau nabung saham, terapkan 5 langkah untuk nabung saham. Terutama dari segi pemilihan saham, momentum menambah saham dan manajemen modal harus Kamu perhatikan dengan baik.