Sekelumit Cara Bandar Menggoreng Saham

Sebenarnya sudah lama saya sering mendapat pertanyaan dan teman2 yang meminta saran apakah saya sebaiknya membeli saham gorengan A, saham gorengan B. Apakah saham gorengan C akan naik atau tidak. Tetapi yang seringkali menggelitik saya ketika ada trader berdialog dengan saya seperti ini:

"Pak Heze, saya dapat info dari teman, saham A bakalan digoreng sampai 300. Apakah sebaiknya saya masuk?"

Catatan: Teman trader tersebut juga mempunyai teman bandar saham. Jadi seringkali trader mendapatkan informasi saham2 yang akan digoreng secara tidak langsung melalui bandar itu sendiri. 

Saya selalu memperhatikan kata-kata ini: "Saya dapat info dari teman kalau saham A akan digoreng naik tinggi ke 300". Kalau Kamu dapat info seperti ini, Kamu jangan terlalu senang dulu.  I mean, Kamu jangan menganggap dalam kurun waktu 1 minggu atau jangka pendek harga saham yang awalnya masih di 150 tiba2 akan langsung naik ke 300. Dapat saja hal ini terjadi, tetapi tidak selalu. Bahkan lebih banyak melesetnya daripada benar. 

Mengapa demikian?

Pola permainan dan cara berpikir bandar saham sangat berbeda dengan trader ritel seperti Kamu dan saya.Ketika membeli saham, yang kita harapkan adalah harga saham langsung naik. Bahkan kalau bisa, setelah saham dibeli saham Dapat langsung naik beberapa menit kemudian. Bukankah begitu? Tapi hal ini belum tentu berlaku untuk golongan bandar saham. 

Jika Kamu ingin tahu siapa itu bandar, baca pos berikut: Bandarmologi Saham: Siapa itu Bandar? Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham?

Ketika bandar saham berencana menaikkan (baca: menggoreng) saham tertentu, bandar tidak akan langsung angkat harga saham setinggi langit, namun bandar akan menguji terlebih dahulu. Sebagai contoh, bandar mau menaikkan saham dari 150 ke 300. Bandar awalnya akan menguji dengan memasang antri pada 150,151,152. Bandar ingin melihat terlebih dahulu apakah ada bandar besar lain, atau pemain ritel yang dulunya sahamnya nyangkut dan membuang barang. 

Kalau bandar menguji harga 150, 151, 152 ternyata langsung diberondong dengan jual besar-besaran oleh bandar dan ritel, maka percayalah, bandar akan berpikir lagi untuk menggoreng sahamnya. Bandar akan menggoreng lagi sahamnya kalau waktunya sudah tepat, yaitu saat tekanan jual sudah reda.

Bahkan Dapat saja terjadi 'perang harga'. Bandar yang punya modal besar berusaha mengangkat harga tetapi di satu sisi banyak yang jual barang2 yang dulu nyangkut, sehingga harga saham malah terkesan stagnan hanya di level 150-155 saja, nggak naik dan nggak turun. 

Kalau ada tekanan jual, bandar kemungkinan akan kembali mengumpulkan amunisi yang lebih besar akan Dapat menggoreng lagi sahamnya suatu hari. Dari sini saja kita Dapat lihat bahwa aksi bandar ini sudah memakan waktu. Bahkan Dapat saja dalam dua-tiga minggu harga sahamnya belum akan digoreng naik tinggi, karena bandar menunggu timing yang pas. 

Apabila bandar melihat sudah tidak ada banyak tekanan jual, barulah bandar akan dengan mudah menaikkan harga sahamnya setinggi langit. Proses ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, kecuali jika saham tersebut memang sepi peminat dan sedikit ritel yang punya barang nyangkut, maka kemungkinan bandar Dapat lebih cepat menggoreng sahamnya. 

Tapi kalau tidak? Ya maka butuh waktu untuk menaikkan saham. Sekali lagi kita Dapat melihat bahwa cara bekerja bandar berbeda dengan trader ritel. Seperti yang saya tulis di pos ini: Bandarmologi Saham: Siapa itu Bandar? Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham? Saya sudah mengatakan pada Kamu bahwa bandar itu punya modal besar, punya banyak koneksi, punya tingkat kesabaran yang tinggi. 

Artinya, seperti yang juga saya jelaskan sebelumnya ketika mendapat info dari siapapun itu, bahwa suatu saham akan digoreng, Kamu jangan terlalu optimis dulu. Kalau Kamu terlalu optimis, kemudian Kamu langsung membeli sahamnya dalam jumlah besar2an.. Dan ternyata... Ehhh.... Sahamnya malah nggak naik, Dapat jadi Kamu putus asa dan akhirnya malah cut loss. 

"Bung Heze, berarti saya seharusnya nggak perlu mendengarkan saran dari teman ataupun bandar ya?" Tanya Kamu

Tidak, bukan begitu. Memang di pos ini: Seberapa Akurat Rekomendasi Para Analis? saya menuliskan bahwa Kamu tidak saya anjurkan untuk terlalu mengikuti apa kata orang. Namun, di pos ini saya ingin menekankan pada Kamu bahwa dalam trading saham, selain analisis teknikal, Kamu harus punya kemampuan MENCERNA INFORMASI yang baik. 

Informasi apapun yang Kamu dapatkan dari teman, bandar, janganlah ditelan mentah2 dengan optimis. Ketika bandar berkata "Akan menggoreng saham A", Kamu nggak akan tahu nggorengnya kapan. Dapat saja satu minggu, Dapat dua minggu, Dapat satu bulan, tergantung kondisi dan situasi pasar juga. 

Jadi kalau Kamu ingin main saham gorengan karena Kamu "mendapatkan informasi saham yang akan digoreng", ada baiknya Kamu mencoba untuk masuk dengan lot yang tidak terlalu besar. Setelah saham sudah benar2 akan naik (volume besar), Kamu baru Dapat melakukan averaging.