Program Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menarik minat-minat perusahaan2 di Indonesia supaya melakukan go public cukup berhasil. Setiap tahun, jumlah saham IPO terus bertambah.
Tetapi hal ini justru menimbulkan "masalah baru" untuk para trader dan investor saham. Hal ini karena mayoritas saham IPO memiliki pergerakan saham yang tidak terlalu baik. Di mana banyak sekali saham2 IPO yang tidak likuid, saham beredarnya sedikit, laporan keuangan di prospektusnya rugi, sahamnya sangat mudah untuk digoreng.
Anda yang sudah punya pengalaman trading, Kamu pasti tahu sendiri bagaimana saham2 yang baru listing di Bursa Dapat naik dan anjlok 25% hanya dalam hitungan menit.
Di pos ini, saya memberikan contoh2 pergerakan teknikal saham pasca IPO, kira 2-3 minggu setelah IPO. Kita akan melihat dan menganalisa pergerakan saham2 IPO ini. Oke kita langsung saja.
Perhatikan pergerakan saham ARKA setelah IPO. Tiga hari pertama (tanda persegi) harga sahamnya dengan cepat naik dari 400 ke 800-an, padahal nyaris nggak ada volume transaksi sama sekali. Beberapa hari kemudian ARKA terus digoreng sampai 1.300-an, dan saat ini ARKA harganya flat di 1.200-an, namun selama masa2 itu, volume ARKA sangat tipis.
Tetapi hal ini justru menimbulkan "masalah baru" untuk para trader dan investor saham. Hal ini karena mayoritas saham IPO memiliki pergerakan saham yang tidak terlalu baik. Di mana banyak sekali saham2 IPO yang tidak likuid, saham beredarnya sedikit, laporan keuangan di prospektusnya rugi, sahamnya sangat mudah untuk digoreng.
Anda yang sudah punya pengalaman trading, Kamu pasti tahu sendiri bagaimana saham2 yang baru listing di Bursa Dapat naik dan anjlok 25% hanya dalam hitungan menit.
Di pos ini, saya memberikan contoh2 pergerakan teknikal saham pasca IPO, kira 2-3 minggu setelah IPO. Kita akan melihat dan menganalisa pergerakan saham2 IPO ini. Oke kita langsung saja.
Saham ARKA |
Sehingga, kemungkinan besar Kamu yang ingin membeli saham2 seperti ini, Kamu hanya Dapat dapat lot dalam jumlah yang sangat sedikit atau Kamu tidak Dapat membeli sahamnya (karena saham2 seperti ini langsung naik beberapa menit dengan cepat, sehingga trader belum sempat pasang harga, saham sudah naik duluan).
Saham EAST |
Saham EAST di harga pertama (tanda panah candle pertama) harganya naik dari drastis, di mana harga terendah 140 dan EAST dinaikkan sampai harga 220. Namun keesokan hari, saham EAST langsung 'dijatuhkan' ke harga 135.
Dan selama beberapa minggu pasca IPO, saham EAS hanya bergerak flat / sideways di kisaran harga 140-150 dengan volume transaksi yang sangat kecil.
Saham FUJI |
Saham FUJI, di hari pertama listing masih berada di kisaran harga 180. Namun hari kedua saham FUJI sempat dinaikkan langsung ke 240, dan dalam waktu yang hampir bersamaan, FUJI dijatuhkan lagi ke harga 150-an.
Sampai saat ini, beberapa minggu pasca IPO, FUJI hanya sideways di kisaran harga 140, dengan volume transaksi yang sangat kecil.
Saham HDIT |
Saham SMKL |
Itu adalah beberapa contoh dari sekian banyak saham IPO yang listing di pasar saham. Kita Dapat lihat ada banyak kesamaan pola pada saham2 yang baru IPO:
- Hari2 awal harganya mudah naik dengan cepat (puluhan persen)
- Kenaikan saham tidak bertahan lama
- Mayoritas saham IPO akhirnya berakhir dengan penurunan saham yang tajam
- Banyak saham2 IPO yang harganya tidak diangkat lagi
- Volume transaksi rata2 sangat kecil / sedikit
Dari sini kita Dapat menyimpulkan juga bahwa mayoritas saham2 IPO zaman sekarang banyak diisi oleh 'kepentingan2' internal perusahaan dan bandar (yang sebenarnya bandar itu juga pihak ketiga dari perusahaan itu sendiri).
Sehingga, saham2 IPO ini sangat rawan dan menjebak trader2 ritel. Di web Saham Gain ini, kita juga sudah pernah membahas bagaimana saham2 IPO menjebak para trader ritel seperti saham SWAT dan POSA. Kamu Dapat baca2 lagi tulisan saya disini: Studi Kasus: Saham Gorengan & Saham IPO dan Belajar dari Saham POSA.
Pesan saya untuk para trader saham, khususnya para trader pemula dan Kamu para trader yang suka mengincar untung cepat di saham (trading cepat), hindarilah saham2 IPO ini. Kalau Kamu ingin trading harian, lakukan strategi trading harian yang risikonya kecil. Kamu Dapat pelajari strategi2nya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham.
Kalau Kamu ingin mencoba trading di saham2 IPO, tradinglah dengan modal sekecil mungkin, dan Kamu harus sangat disiplin membatasi kerugian Kamu.
Karena kita sudah tahu risiko saham2 IPO ini, terutama melalui pergerakan teknikalnya, ada baiknya Kamu selalu mengutamakan untuk memilih saham2 yang risiko lebih kecil dan likuiditasnya baik.