Saham gorengan merupakan saham-saham yang pergerakan harganya tidak likuid dan harga sahamnya mudah naik-turun dengan cepat dalam waktu singkat. Mayoritas saham gorengan harganya (nominal) murah / rendah dan juga memiliki kinerja fundamental yang tidak terlalu bagus.
Kalau Kamu ingin paham ciri2 saham gorengan di pasar saham kita, Kamu Dapat baca tulisan saya disini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia.
Dari sini kita Dapat menyimpulkan bahwa saham gorengan adalah saham2 yang Dapat memberikan keuntungan cepat untuk trader jangka pendek. Tapi di satu sisi, risikonya juga sangat besar.
Anda pasti sering menemukan saham2 yang Dapat naik 20% dalam waktu beberapa menit saja. Tapi tidak lama kemudian, sahamnya langsung anjlok lagi 20%. Atau mungkin Kamu sering menemukan saham2 yang begitu market dibuka, harganya langsung jatuh sampai 20% padahal kemarin sahamnya naik tinggi.
Nah, inilah yang dinamakan dengan SAHAM GORENGAN. Salah satu kesalahan trader pemula yang sering dilakukan adalah trader pemula suka membeli saham2 gorengan karena harganya terjangkau (sesuai dengan modal yang dimilikinya).
Padahal saham gorengan ini sangat berisiko. Baca juga: Saham untuk Pemula: Saham Apa yang Bagus? Ada tiga risiko yang akan Kamu hadapi jika Kamu terlalu sering membeli saham gorengan:
Anda pasti sering menemukan saham2 yang Dapat naik 20% dalam waktu beberapa menit saja. Tapi tidak lama kemudian, sahamnya langsung anjlok lagi 20%. Atau mungkin Kamu sering menemukan saham2 yang begitu market dibuka, harganya langsung jatuh sampai 20% padahal kemarin sahamnya naik tinggi.
Nah, inilah yang dinamakan dengan SAHAM GORENGAN. Salah satu kesalahan trader pemula yang sering dilakukan adalah trader pemula suka membeli saham2 gorengan karena harganya terjangkau (sesuai dengan modal yang dimilikinya).
Padahal saham gorengan ini sangat berisiko. Baca juga: Saham untuk Pemula: Saham Apa yang Bagus? Ada tiga risiko yang akan Kamu hadapi jika Kamu terlalu sering membeli saham gorengan:
1. Risiko psikologis
Fluktuatif harga saham gorengan yang Dapat naik dan turun drastis dalam waktu sangat singkat Dapat membuat trader yang tidak sipa dengan risiko tinggi akan menjadi mudah panik dalam trading.
Terutama trader pemula yang masih belum memiliki banyak pengalaman trading, maka secara psikologis saham gorengan ini Dapat sangat berpengaruh terhadap kualitas trading Kamu. Bahkan kalau mental Kamu belum siap dan Kamu sudah dihadapkan dengan fluktuatif saham yang sangat tinggi, hal ini Dapat mengganggu aktivitas pribadi Kamu.
Bukankah lebih enak jika kita Dapat tetap makan dan tidur dengan enak setelah membeli saham? Maka dari itu, kurangilah membeli saham2 gorengan.
Fluktuatif harga saham gorengan yang Dapat naik dan turun drastis dalam waktu sangat singkat Dapat membuat trader yang tidak sipa dengan risiko tinggi akan menjadi mudah panik dalam trading.
Terutama trader pemula yang masih belum memiliki banyak pengalaman trading, maka secara psikologis saham gorengan ini Dapat sangat berpengaruh terhadap kualitas trading Kamu. Bahkan kalau mental Kamu belum siap dan Kamu sudah dihadapkan dengan fluktuatif saham yang sangat tinggi, hal ini Dapat mengganggu aktivitas pribadi Kamu.
Bukankah lebih enak jika kita Dapat tetap makan dan tidur dengan enak setelah membeli saham? Maka dari itu, kurangilah membeli saham2 gorengan.
2. Risiko nyangkut
Risiko nyangkut adalah risiko terbesar yang akan Kamu alami ketika membeli saham gorengan. Banyak sekali trader yang nyangkut di saham2 gorengan, saham2 IPO karena trader ingin mengincar profit cepat tanpa mempertimbangkan risikonya.
Saham2 gorengan yang Dapat turun dengan sangat cepat, membuat risiko nyangkut dan floating loss Kamu menjadi sangat besar. Hal ini berbeda kalau Kamu membeli saham2 yang fluktuatifnya lebih stabil.
Maka jika saham Kamu turun, floating loss Kamu tidak sebesar saham2 gorengan dan saham2 yang likuid cenderung lebih mudah rebound dibandingkan saham2 gorengan yang peminatnya sedikit. Baca juga: 4 Momen Bagus untuk Beli Saham.
Hal ini juga seringkali terjadi pada saham2 IPO, di mana banyak saham2 IPO yang digoreng bandar, harga sahamnya Dapat turun puluhan persen dalam waktu cepat, dan harganya tidak kembali ke harga awal.
Saya pernah membahas beberapa studi kasusnya disini: Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT. Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO.
Risiko nyangkut adalah risiko terbesar yang akan Kamu alami ketika membeli saham gorengan. Banyak sekali trader yang nyangkut di saham2 gorengan, saham2 IPO karena trader ingin mengincar profit cepat tanpa mempertimbangkan risikonya.
Saham2 gorengan yang Dapat turun dengan sangat cepat, membuat risiko nyangkut dan floating loss Kamu menjadi sangat besar. Hal ini berbeda kalau Kamu membeli saham2 yang fluktuatifnya lebih stabil.
Maka jika saham Kamu turun, floating loss Kamu tidak sebesar saham2 gorengan dan saham2 yang likuid cenderung lebih mudah rebound dibandingkan saham2 gorengan yang peminatnya sedikit. Baca juga: 4 Momen Bagus untuk Beli Saham.
Hal ini juga seringkali terjadi pada saham2 IPO, di mana banyak saham2 IPO yang digoreng bandar, harga sahamnya Dapat turun puluhan persen dalam waktu cepat, dan harganya tidak kembali ke harga awal.
Saya pernah membahas beberapa studi kasusnya disini: Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT. Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO.
3. Risiko saham 'ditinggal bandar'
Ada banyak saham gorengan yang dahulu harganya Dapat naik drastis, tetapi setelah beberapa lama, sahamnya turun terus dan tidak pernah sampai bertahun-tahun.
Banyak saham gorengan yang sudah ditinggal bandar, sehingga ketika tidak ada bandar yang mengangkat harga sahamnya, maka ya sahamnya tidak akan Dapat naik dalam jangka waktu lama.
Seperti apa ciri2 saham yang ditinggal bandar? Kamu Dapat baca pos saya disini: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar.
Masalahnya, kalau Kamu sudah terlanjur beli saham gorengan dan saham Kamu turun, lalu saham yang Kamu beli ditinggal bandar, maka harapan saham Kamu akan naik ke harga beli Kamu akan sangat kecil. Kamu hanya Dapat berharap ada bandar yang mengangkat saham Kamu lagi.
Tapi kalau Kamu membeli saham2 yang pergerakannya bagus, maka ketika saham2 tersebut turun, saham2 yang Kamu beli akan lebih mudah untuk rebound lagi.
Anda yang berpikir bahwa dengan beli saham gorengan Dapat untung cepat, hilangkan mindset tersebut. Dalam jangka waktu tertentu, Kamu mungkin Dapat dapat profit besar dari saham gorengan, tetapi dalam jangka panjang, hal ini akan membahayakan portofolio Kamu.
Kalau Kamu mau beli saham gorengan, gunakanlah modal sekecil mungkin dan Kamu harus lebih disiplin terhadap penetapan target take profit dan cut loss.
Ada banyak saham gorengan yang dahulu harganya Dapat naik drastis, tetapi setelah beberapa lama, sahamnya turun terus dan tidak pernah sampai bertahun-tahun.
Banyak saham gorengan yang sudah ditinggal bandar, sehingga ketika tidak ada bandar yang mengangkat harga sahamnya, maka ya sahamnya tidak akan Dapat naik dalam jangka waktu lama.
Seperti apa ciri2 saham yang ditinggal bandar? Kamu Dapat baca pos saya disini: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar.
Masalahnya, kalau Kamu sudah terlanjur beli saham gorengan dan saham Kamu turun, lalu saham yang Kamu beli ditinggal bandar, maka harapan saham Kamu akan naik ke harga beli Kamu akan sangat kecil. Kamu hanya Dapat berharap ada bandar yang mengangkat saham Kamu lagi.
Tapi kalau Kamu membeli saham2 yang pergerakannya bagus, maka ketika saham2 tersebut turun, saham2 yang Kamu beli akan lebih mudah untuk rebound lagi.
Anda yang berpikir bahwa dengan beli saham gorengan Dapat untung cepat, hilangkan mindset tersebut. Dalam jangka waktu tertentu, Kamu mungkin Dapat dapat profit besar dari saham gorengan, tetapi dalam jangka panjang, hal ini akan membahayakan portofolio Kamu.
Kalau Kamu mau beli saham gorengan, gunakanlah modal sekecil mungkin dan Kamu harus lebih disiplin terhadap penetapan target take profit dan cut loss.