Ilmu bandarmologi untuk mendeteksi pergerakan harga saham merupakan salah satu "analisa" yang seringkali digunakan oleh para trader untuk mendeteksi kecenderungan pergerakan harga saham melalui gerak-gerik bandar.
Selama ini dalam analisa saham, kita hanya mengenal dua jenis analisa, yaitu analisa teknikal (untuk trader) dan analisa fundamental (untuk investor). Jadi analisa bandarmologi ini boleh saya katakan termasuk dalam analisa lain-lain (selain analisa teknikal dan fundamental yang selama ini dikenal dan digunakan oleh banyak pemain saham).
Harus diakui bahwa sekarang ini banyak trader yang mencari cara memprediksi saham menggunakan bandarmologi, di mana cara ini bagi sebagaian besar trader dianggap lebih mudah untuk memprediksi kecenderungan pergerakan saham dan "lebih mudah".
"Pak Heze apakah Kamu sendiri menggunakan ilmu bandarmologi untuk keputusan trading?" Tanya Kamu penasaran .
Jujur saja, saya tidak terlalu menggunakan analisa bandarmologi untuk mengambil keputusan trading. Apalagi sampai menggunakan tool2 khusus untuk memantau gerak-gerik bandar. Analisa2 yang saya lakukan selama ini murni lebih mengarah pada analisa teknikal (grafik, chart pattern, candlestick, support-resisten dan lain2).
Sebagian trader berpikir: Kalau kita Dapat mendeteksi pergerakan bandar saham menggunakan tool2 atau data historis sekuritas, untuk apa kita susah-susah memantau grafik?
Dahulu waktu pertama trading saya juga memiliki pikiran yang sama. Saya mencoba mencari cara dan jejak bandar, di harga berapa bandar akumulasi saham, sehingga saya Dapat memperkirakan kapan saya harus masuk di saham2 tertentu. Hasilnya? Terlalu banyak analisa, kepala puyeng, ruwet. Tapi... Hasilnya tidak maksimal.
Saya mempelajari banyak tentang bandarmologi (karena dalam pergerakan bid-offer itu sendiri sebenarnya Dapat ditebak pergerakan bandar). Akan tetapi, analisa saya untuk membeli dan menjual saham berdasarkan bandarmologi sebatas pada analisa bid-offer dan running trade, dan semua analisa tersebut tetap harus di-cover dengan analisa teknikal.
Karena sejak awal trading saham saya sudah mencoba mempelajari banyak bandarmologi dalam trading saham, maka jika Kamu ingin memutuskan untuk menggunakan analisa bandarmologi total dalam trading Kamu, Kamu harus mempertimbangkan dua hal ini:
1. Bandar bukan trader pemula
Bandar saham bukanlah trader pemula yang asal memutuskan dalam membeli saham2 yang akan digoreng. Kalau Kamu berpikir untuk mendeteksi pada harga berapa bandar melakukan akumulasi saham, maka bandar tidak akan dengan mudah memberikan bekas-bekas "jejak" harga historis yang diakumulasi.
Sehingga jika Kamu menebak, katakanlah, bandar saham sedang akumulasi saham ELSA di harga 370-380, sehingga Kamu memutuskan ikut membeli ELSA di harga 370-380 dengan harapan Kamu jual di 390, maka keputusan ini kurang tepat, karena Dapat saja tebakan Kamu benar bandar akumulasi di 370-380, tapi Dapat saja bandar besar lain sudah akumulasi besar2 di harga2 bawah, sehingga Dapat jadi ketika harga berada di 380-384, then harga sahamnya langsung turun / koreksi.
Ada baiknya kalau Kamu mau menggunakan analisa bandarmologi (sah-sah saja sebenarnya analisa tersebut), Kamu juga harus tetap menganalisis grafik teknikalnya.
Analisa teknikal adalah analisa yang sebenarnya Dapat menggambarkan cerminan psikologis pasar, karena analisa teknikal grafik terdiri dari kumpulan pola-pola candlestick historis, sehingga dengan pola2 teknikal yang Kamu, Kamu Dapat memprediksi lebih akurat kecenderungan pergerakan harga saham. Baca juga: Belajar Candlestick Saham: Candlestick adalah Cerminan Sinyal dan Psikologis Pasar
"Pak Heze apakah Kamu sendiri menggunakan ilmu bandarmologi untuk keputusan trading?" Tanya Kamu penasaran .
Jujur saja, saya tidak terlalu menggunakan analisa bandarmologi untuk mengambil keputusan trading. Apalagi sampai menggunakan tool2 khusus untuk memantau gerak-gerik bandar. Analisa2 yang saya lakukan selama ini murni lebih mengarah pada analisa teknikal (grafik, chart pattern, candlestick, support-resisten dan lain2).
Sebagian trader berpikir: Kalau kita Dapat mendeteksi pergerakan bandar saham menggunakan tool2 atau data historis sekuritas, untuk apa kita susah-susah memantau grafik?
Dahulu waktu pertama trading saya juga memiliki pikiran yang sama. Saya mencoba mencari cara dan jejak bandar, di harga berapa bandar akumulasi saham, sehingga saya Dapat memperkirakan kapan saya harus masuk di saham2 tertentu. Hasilnya? Terlalu banyak analisa, kepala puyeng, ruwet. Tapi... Hasilnya tidak maksimal.
Saya mempelajari banyak tentang bandarmologi (karena dalam pergerakan bid-offer itu sendiri sebenarnya Dapat ditebak pergerakan bandar). Akan tetapi, analisa saya untuk membeli dan menjual saham berdasarkan bandarmologi sebatas pada analisa bid-offer dan running trade, dan semua analisa tersebut tetap harus di-cover dengan analisa teknikal.
Karena sejak awal trading saham saya sudah mencoba mempelajari banyak bandarmologi dalam trading saham, maka jika Kamu ingin memutuskan untuk menggunakan analisa bandarmologi total dalam trading Kamu, Kamu harus mempertimbangkan dua hal ini:
1. Bandar bukan trader pemula
Bandar saham bukanlah trader pemula yang asal memutuskan dalam membeli saham2 yang akan digoreng. Kalau Kamu berpikir untuk mendeteksi pada harga berapa bandar melakukan akumulasi saham, maka bandar tidak akan dengan mudah memberikan bekas-bekas "jejak" harga historis yang diakumulasi.
Sehingga jika Kamu menebak, katakanlah, bandar saham sedang akumulasi saham ELSA di harga 370-380, sehingga Kamu memutuskan ikut membeli ELSA di harga 370-380 dengan harapan Kamu jual di 390, maka keputusan ini kurang tepat, karena Dapat saja tebakan Kamu benar bandar akumulasi di 370-380, tapi Dapat saja bandar besar lain sudah akumulasi besar2 di harga2 bawah, sehingga Dapat jadi ketika harga berada di 380-384, then harga sahamnya langsung turun / koreksi.
Ada baiknya kalau Kamu mau menggunakan analisa bandarmologi (sah-sah saja sebenarnya analisa tersebut), Kamu juga harus tetap menganalisis grafik teknikalnya.
Analisa teknikal adalah analisa yang sebenarnya Dapat menggambarkan cerminan psikologis pasar, karena analisa teknikal grafik terdiri dari kumpulan pola-pola candlestick historis, sehingga dengan pola2 teknikal yang Kamu, Kamu Dapat memprediksi lebih akurat kecenderungan pergerakan harga saham. Baca juga: Belajar Candlestick Saham: Candlestick adalah Cerminan Sinyal dan Psikologis Pasar
2. Bandar saham lebih pintar, lebih banyak modal daripada Kamu dan saya
Bandar saham memilliki modal yang jauh lebih besar daripada Kamu dan saya. Bandar saham memiliki lebih banyak pengalaman dan bandar saham pastinya bekerja dalam tim untuk menggoreng suatu saham.
Bandar saham lebih paham timing yang tepat untuk menggoreng saham, kapan harus menaikkan harga besar-besaran, kapan harus menghentikan sementara aktivitas menggoreng sahamnya, kapan harus menjual saham secara masif dalam waktu beberapa bulan atau bahkan dalam hitungan menit.
Jadi kalau Kamu mau mendeteksi pergerakan bandar secara pasti, maka usaha Kamu ibarat 'menangkap angin' alias sia-sia. Di pasar saham, ada banyak sekali kepentingan2 trader yang ada di dalamnya. Kamu tidak akan Dapat mengetahui apa isi pikiran dan rencana2 trader terhadap suatu saham, apakah mau dinaikkan, diturunkan atau dibuat sideways dulu dalam waktu yang lama.
Bandar pasti mengerti harga-harga yang sering menjadi acuan trader-trader ritel untuk masuk, sehingga bandar tidak akan dengan mudah memasang harga2 acuan ini untuk Dapat memudahkan trader ritel masuk di saham yang akan digoreng.
So sekali lagi, analisa teknikal tetap harus Kamu utamakan dalam analisis saham Kamu. Artinya di pos ini sebenarnya saya juga menyarankan pada Kamu yang sedang mencari-cari cara untuk mendeteksi bandar seakurat mungkin, untuk tidak terlalu terpaku pada acuan bandar, karena cara2 seperti ini akan membuat Kamu capek sendiri.
Analisa teknikal memiliki banyak sekali kelebihan, yaitu dapat digunakan untuk mengambil posisi atau trading dalam beberapa menit saja, beberapa jam, sehari, dua hari, seminggu, sebulan bahkan diatas tiga bulan sekalipun. Analisa teknikal memiliki banyak sekali keleluasaan dalam analisis. Dan satu lagi. Analisa teknikal TIDAK RIBET.
Bandar saham memilliki modal yang jauh lebih besar daripada Kamu dan saya. Bandar saham memiliki lebih banyak pengalaman dan bandar saham pastinya bekerja dalam tim untuk menggoreng suatu saham.
Bandar saham lebih paham timing yang tepat untuk menggoreng saham, kapan harus menaikkan harga besar-besaran, kapan harus menghentikan sementara aktivitas menggoreng sahamnya, kapan harus menjual saham secara masif dalam waktu beberapa bulan atau bahkan dalam hitungan menit.
Jadi kalau Kamu mau mendeteksi pergerakan bandar secara pasti, maka usaha Kamu ibarat 'menangkap angin' alias sia-sia. Di pasar saham, ada banyak sekali kepentingan2 trader yang ada di dalamnya. Kamu tidak akan Dapat mengetahui apa isi pikiran dan rencana2 trader terhadap suatu saham, apakah mau dinaikkan, diturunkan atau dibuat sideways dulu dalam waktu yang lama.
Bandar pasti mengerti harga-harga yang sering menjadi acuan trader-trader ritel untuk masuk, sehingga bandar tidak akan dengan mudah memasang harga2 acuan ini untuk Dapat memudahkan trader ritel masuk di saham yang akan digoreng.
So sekali lagi, analisa teknikal tetap harus Kamu utamakan dalam analisis saham Kamu. Artinya di pos ini sebenarnya saya juga menyarankan pada Kamu yang sedang mencari-cari cara untuk mendeteksi bandar seakurat mungkin, untuk tidak terlalu terpaku pada acuan bandar, karena cara2 seperti ini akan membuat Kamu capek sendiri.
Analisa teknikal memiliki banyak sekali kelebihan, yaitu dapat digunakan untuk mengambil posisi atau trading dalam beberapa menit saja, beberapa jam, sehari, dua hari, seminggu, sebulan bahkan diatas tiga bulan sekalipun. Analisa teknikal memiliki banyak sekali keleluasaan dalam analisis. Dan satu lagi. Analisa teknikal TIDAK RIBET.
Kalau ada cara yang Dapat Kamu gunakan untuk mendeteksi harga saham dengan lebih simpel, Kamu tidak perlu mencari yang rumit, kecuali kalau Kamu ingin mengembangkan analisa2 Kamu yang lain.
Saran saya untuk pemula, mulailah dengan mendalami analisa teknikal, bukan analisa bandarmologi. Kalau Kamu sudah paham benar analisa teknikal dan Dapat mendaptkan profit dari analisis teknikal, Kamu baru Dapat mengembangkan analisa2 lanjutan seperti bandarmologi.
Gunakan dahulu cara yang simpel, tidak ribet, luwes dan terbukti mampu menghasilkan profit, yaitu analisa teknikal.
Gunakan dahulu cara yang simpel, tidak ribet, luwes dan terbukti mampu menghasilkan profit, yaitu analisa teknikal.