Jakarta - Ratu Niang Sukmawati, seperti itu nama Bali yang saat ini disandang oleh gadis Proklamator RI Dokter Ir Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri usai menjajaki prosesi Sudhi Wadani. Perihal itu di informasikan dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Istana Mancawarna Tampaksiring, Gianyar, Selasa( 26/ 10/ 2021) sore.
Pada peluang itu, Sukmawati menuturkan bila keputusannya buat memeluk kembali agama yang dipeluk eyang putrinya Ida Ayu Nyoman Rai Srimben dia teguhkan pas dikala umurnya 70 tahun. Cuma saja pergolakan bhatin buat memeluk Agama Hindu telah dialami sepanjang 66 tahun terakhir.
“ Jadi di umur ini, aku telah berketetapan hati kembali ke agama leluhur,” ucapnya didampingi senator DPD RI Dokter IGN Arya Wedakarna MWS serta anaknya.
Lebih lanjut dirinya menggambarkan, bila keteguhan hasrat buat memeluk Agama Hindu itu setelah itu dia sampaikan kepada Arya Wedakarna. Berikutnya mengantarkan kepada saudara- saudara serta anak- anaknya.
“ Waktu itu aku bilang ke Arya, kayaknya telah waktunya deh Bunda kembali ke agama leluhur. Sehabis itu aku berkewajiban berikan ketahui saudara- saudara, awal abang aku Mas Guntur, kemudian kepada Guruh, setelah itu kanak- kanak aku, seluruhnya berkata silahkan saja itu kan opsi individu,” paparnya.
Terakhir barulah Sukmawati mengantarkan perihal tersebut kepada saudarinya, Megawati Soekarnoputri. Yang jawabannya pula sama ialah mempersilahkan.
Lebih lanjut, dia menuturkan bila sejatinya Sukmawati semenjak kecil telah cinta terhadap seni budaya Bali. Dia apalagi telah akrab dengan buku- buku semacam Bhagawadgita serta bahagia membaca novel yang berkisah Ramayana sampai Mahabarata.
“ Ini ialah sesuatu proses ekspedisi panjang jadi Hindu Bali. Kurang lebih 66 tahun, proses panjang memutuskan selaku penganut Hindu,” jelasnya.
Tidak hanya itu keakraban Bunda Fatmawati dengan si mertua Ida Ayu Nyoman Rai Serimben pula ikut jadi andil kecintaannya terhadap kesenian Bali.
“ Sesuatu kala aku menengok eyang gadis, terus eyang gadis bertanya Kalian telah dapat nari belum? Kalian musti nari Bali ya, aku juga diajarkan menari Bali. Hingga setelah itu aku didandani tari kebyar duduk yang dikala itu sangat populer di Jakarta. Itu di istana presiden dalam suatu kegiatan, dokumentasinya aku masih simpen itu berarti,” tuturnya.
Cuma saja buat pengalaman magis yang dirasakan tidak begitu banyak dia ungkapkan. Tetapi dia berkata kala tiba ke Pura bersembahyang dengan tata metode Hindu Bali membuat jiwanya lebih meresapi.
“ Dikala sembahyang aku merasa tenang, jiwa aku lebih meresapi,” tegasnya.
Tetapi dikala ditanya apakah berikutnya hendak menetap di Bali? Sukmawati mengaku masih wajib mengurus rumah tangga serta masih terdapat beberapa pekerjaan di Jakarta yang tidak dapat ditinggalkan.
“ Tetapi hendak mondar- mandir pula ke Bali, tentu kangen Bali jika lama ndak ke Bali,” lanjutnya.
Sebaliknya menimpa nama Ratu Niang, owner nama lengkap Dian Mutiara Sukmawati Soekarnoputri itu memohon Arya Wedakarna buat menarangkan kepada awak media.
“ Ini aku kira pak Arya yang jelaskan deh,” tandasnya.
Arya Wedakarna juga menarangkan bila nama Ratu Niang bukan perihal kelewatan untuk wujud Sukmawati yang ialah cucu Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, serta gadis dari Proklamator dan sempat hidup di keraton.
“ Jadi hari ini bunda formal menyandang nama Bali Ratu Niang Sukmawati, dimana nama itu diberikan serta direstui oleh para penglingsir,” tegasnya.