Beberapa waktu lalu saya pernah dapat pertanyaan dari seorang rekan trader. Dan menurut saya, pertanyaannya cukup bagus. Berikut pertanyaannya:
"Pak Heze, menurut saya grafik dan pola yang terbentuk di suatu saham itu sebenarnya sengaja dibuat oleh bandar, supaya bandar Dapat menentukan titik-titik akumulasi dan distribusi saham. Bagaimana menurut pandangan Pak Heze?"
Saya setuju. Mengapa? Karena memang tidak Dapat dipungkiri bahwa semua saham itu ada bandarnya. Se-likuid apapun suatu saham, pasti ada 'pemain besar' alias bandar yang terlibat di dalamnya.
Apalagi kalau Kamu perhatikan saham2 yang tiba2 Dapat naik 20%, lalu 30 menit kemudian turun lagi 20%, maka sangat jelas saham tersebut dipermainkan oleh tangan-tangan bandar.
Apalagi kalau Kamu perhatikan saham2 yang tiba2 Dapat naik 20%, lalu 30 menit kemudian turun lagi 20%, maka sangat jelas saham tersebut dipermainkan oleh tangan-tangan bandar.
Tapi perlu Kamu ingat juga bahwa setiap bandar memiliki kemampuan yang berbeda untuk menggerakan dan 'mengendalikan' suatu saham. Semakin likuid suatu saham, maka kemampuan bandar untuk menggerakkan saham semakin kecil.
Sebaliknya, buat saham2 yang likuiditasnya kecil, jumlah saham beredarnya sedikit, bid-offer dan volumenya tipis, maka saham2 tersebut akan jauh lebih mudah untuk digoreng oleh bandar.
Hal ini karena pada saham2 yang likuiditasnya sangat tinggi, meksipun bandar punya kemampuan menaik-turunkan saham, namun kemampuan bandar pasti jauh lebih terbatas untuk menggoreng dan mengatur saham, karena akan ada banyak 'perlawanan' dari trader ritel.
Namun kalau pada saham2 yang harganya sudah murah sekali, tidak likuid, volume tipis, bandar akan jauh lebih mudah menaik-turunkan saham. Kalau tidak percaya, Kamu Dapat bandingkan saham2 blue chip vs saham gorengan.
Saham2 blue chip tidak ada yang naik-turun 20% sehari. Sebaliknya, saham2 gorengan Dapat dengan mudah naik-turun 20% lebih cuma dalam hitungan menit.
Yap, tapi meskipun begitu, semua saham tetap ada bandarnya, dan REAKSI BANDAR terhadap suatu saham Dapat berbeda-beda. Apa maksudnya reaksi bandar?
Perhatikan bahwa umumnya pada saham2 yang likuid, kalau bandar sudah menurunkan harga sampai titik tertentu yang wajar (karena kemampuan bandar menurunkan harga juga lebih terbatas pada saham likuid), maka bandar akan melakukan akumulasi lagi.
Didukung dengan trader ritel yang cukup banyak yang ikutan akumulasi, akhirnya saham kembali rebound / naik. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Tetapi untuk beberapa saham lapis tiga, Dapat jadi setelah bandar berhasil menurunkan saham sampai sepuasnya sampai ke titik tertentu, bandar kemudian 'meninggalkan' sahamnya, sehingga saham sideways terus di harga bawah. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar.
Jangan heran kalau Kamu sering melihat yang bentuknya 'aneh'. Misalnya, ada saham tertentu yang pola sebelumnya terlihat uptrend, ada beberapa titik support-resisten terbentuk.
Tapi satu-dua bulan kemudian, harganya sudah turun, volume tiba2 hilang dan kemudian harganya nggak pernah naik lagi. Itu berarti pergerakan saham di time frame historis sebelumnya, sengaja dibentuk oleh bandar untuk akumulasi-distribusi, dan untuk menjebak trader ritel.
Nah karena Kamu dan saya sekarang sudah tahu bahwa grafik saham itu terbentuk karena ada peran bandar, dan semakin jelek kualitas saham, maka bentuk grafik akan semakin nggak beraturan, dan semakin sulit dianalisa dengan layak.
Maka di dalam trading saham, ANALISIS TEKNIKAL adalah analisis utama yang harus Kamu gunakan untuk membaca saham naik, membaca saham yang akan koreksi, maupun menentukan titik-titik harga krusial. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Namun tentunya untuk mencari titik-titik support-resisten ini, Kamu harus mencarinya di saham2 yang bagus dan mudah dibaca dengan analisa teknikal.
Karena seperti yang saya tuliskan tadi, semakin bagus saham, kemampuan bandar menggoreng dan mempermainkan saham semakin kecil, sehingga Kamu akan lebih mudah membaca titik-titik yang menjadi acuan akumulasi-distribusi bandar melalui harga historisnya.
Itulah mengapa sampai saat ini analisa teknikal tetap digunakan, relevan dan Dapat digunakan dengan lebih akurat untuk membaca kecenderungan saham, karena dengan mempelajari analisis teknikal, Kamu Dapat mendapatkan banyak hal.
Anda Dapat membaca titik2 support-resisten krusial, support-resisten kuat, mempelajari psikologis dan kecenderungan market dari pola-pola grafik yang terbentuk, bahkan untuk membaca bandarmologi sekalipun, sehingga disitulah Kamu Dapat menentukan entry trading yang Dapat Kamu lakukan.
Sebaliknya, buat saham2 yang likuiditasnya kecil, jumlah saham beredarnya sedikit, bid-offer dan volumenya tipis, maka saham2 tersebut akan jauh lebih mudah untuk digoreng oleh bandar.
Grafik saham, benarkah dibentuk oleh bandar? |
Namun kalau pada saham2 yang harganya sudah murah sekali, tidak likuid, volume tipis, bandar akan jauh lebih mudah menaik-turunkan saham. Kalau tidak percaya, Kamu Dapat bandingkan saham2 blue chip vs saham gorengan.
Saham2 blue chip tidak ada yang naik-turun 20% sehari. Sebaliknya, saham2 gorengan Dapat dengan mudah naik-turun 20% lebih cuma dalam hitungan menit.
Yap, tapi meskipun begitu, semua saham tetap ada bandarnya, dan REAKSI BANDAR terhadap suatu saham Dapat berbeda-beda. Apa maksudnya reaksi bandar?
Perhatikan bahwa umumnya pada saham2 yang likuid, kalau bandar sudah menurunkan harga sampai titik tertentu yang wajar (karena kemampuan bandar menurunkan harga juga lebih terbatas pada saham likuid), maka bandar akan melakukan akumulasi lagi.
Didukung dengan trader ritel yang cukup banyak yang ikutan akumulasi, akhirnya saham kembali rebound / naik. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Tetapi untuk beberapa saham lapis tiga, Dapat jadi setelah bandar berhasil menurunkan saham sampai sepuasnya sampai ke titik tertentu, bandar kemudian 'meninggalkan' sahamnya, sehingga saham sideways terus di harga bawah. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar.
Jangan heran kalau Kamu sering melihat yang bentuknya 'aneh'. Misalnya, ada saham tertentu yang pola sebelumnya terlihat uptrend, ada beberapa titik support-resisten terbentuk.
Tapi satu-dua bulan kemudian, harganya sudah turun, volume tiba2 hilang dan kemudian harganya nggak pernah naik lagi. Itu berarti pergerakan saham di time frame historis sebelumnya, sengaja dibentuk oleh bandar untuk akumulasi-distribusi, dan untuk menjebak trader ritel.
Nah karena Kamu dan saya sekarang sudah tahu bahwa grafik saham itu terbentuk karena ada peran bandar, dan semakin jelek kualitas saham, maka bentuk grafik akan semakin nggak beraturan, dan semakin sulit dianalisa dengan layak.
Maka di dalam trading saham, ANALISIS TEKNIKAL adalah analisis utama yang harus Kamu gunakan untuk membaca saham naik, membaca saham yang akan koreksi, maupun menentukan titik-titik harga krusial. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Namun tentunya untuk mencari titik-titik support-resisten ini, Kamu harus mencarinya di saham2 yang bagus dan mudah dibaca dengan analisa teknikal.
Karena seperti yang saya tuliskan tadi, semakin bagus saham, kemampuan bandar menggoreng dan mempermainkan saham semakin kecil, sehingga Kamu akan lebih mudah membaca titik-titik yang menjadi acuan akumulasi-distribusi bandar melalui harga historisnya.
Itulah mengapa sampai saat ini analisa teknikal tetap digunakan, relevan dan Dapat digunakan dengan lebih akurat untuk membaca kecenderungan saham, karena dengan mempelajari analisis teknikal, Kamu Dapat mendapatkan banyak hal.
Anda Dapat membaca titik2 support-resisten krusial, support-resisten kuat, mempelajari psikologis dan kecenderungan market dari pola-pola grafik yang terbentuk, bahkan untuk membaca bandarmologi sekalipun, sehingga disitulah Kamu Dapat menentukan entry trading yang Dapat Kamu lakukan.
Jadi saran saya untuk Kamu, kalau Kamu mau mahir dalam trading, jangan pernah melupakan analisa teknikal.
Anda boleh melakukan kombinasi analisa teknikal dengan analisa / pergerakan bandarmologi, membaca running trade dan lain2. Tetapi pada saat Kamu pertama kali menganalisis saham, Kamu harus memulai dengan menganalisis kecenderungan dan sinyal dalam grafik saham tersebut.
Anda boleh melakukan kombinasi analisa teknikal dengan analisa / pergerakan bandarmologi, membaca running trade dan lain2. Tetapi pada saat Kamu pertama kali menganalisis saham, Kamu harus memulai dengan menganalisis kecenderungan dan sinyal dalam grafik saham tersebut.