Nama pajak itu cukup panjang: “Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Royalti dan Perlakukan Pajak Pertambahan Nilai Atas Pemasukan Film Impor”. Nampaknya, efek penerapannya pun akan berdampak lebih panjang lagi.
Urbanesian pasti sudah tahu isu hangat soal pemberian pajak pada film import. Imbasnya, film-film Hollywood terancam tak bisa dinikmati lagi di jaringan Cineplex bioskop lokal. Alternatif menonton film di DVD player mungkin tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah. Sebab, pengalaman nonton bioskop dengan sound dan kualitas prima tidak tergantikan!
Nah, bagi Urbanesian yang tetap ingin merasakan sensasi nonton film dengan kualitas bioskop, ada alternatif nonton film di bioskop mini/private theater dan pusat-pusat kebudayaan. Mau nonton di Subtitle, PIX Margo City, Indies Jakarta, Showbiz Cinema, Kineforum, CCF Salemba, atau Erasmus Huis? Simak dulu rekomendasi Urbanesia tentang spot-spot berikut!
Berawal dari tempat rental DVD di Menteng, Subtitle berkembang menjadi pionir bioskop mini di Jakarta. Dengan koleksi lebih dari 4000 DVD Anda dapat memilih menonton banyak genre film mulai dari film box office seperi Inception hingga film festival. Anda pun bisa nonton DVD koleksi sendiri di viewing room Subtitle. Tetapi hati-hati, jika Anda membawa versi bajakan, DVD Anda akan disita di akhir penyewaan.
Total ada 3 viewing room berkapasitas 8 orang serta 1 private room untuk 1-2 orang. Biaya sewa berkisar dari Rp 75.000 - 150.000 dihitung berdasarkan jam, durasi hingga hari dimana Anda menyewa private theater ini. Untuk setiap penyewa ruangan dengan jumlah rombongan lebih dari 8 orang, akan dikenakan charge tambahan masing-masing Rp 10.000 / orang.
Setelah menonton, ada banyak restauran yang bisa Anda jadikan pilihan santap siang maupun malam di Dharmawangsa Square. Mulai dari Bebek Bengil, Poke Sushi, hingga Sushi Nobu pastinya dapat menutup rekreasi nonton Anda dengan perut kenyang.
PIX adalah cabang dari Subtitle yang beroperasi pukul 10.00-22.00 di mall Margo City, Depok. Bedanya, PIX tidak menyediakan DVD untuk di-rental bagi pengunjung. Jadi, jangan lupa bekali diri Anda dengan DVD pilihan sebelum pergi ke private theater ini. Sama seperti Subtitle, setiap DVD bajakan akan disita di akhir penyewaan viewing room.
Viewing room di PIX ada 3 buah, masing-masing bernama Ruang Merah, Biru dan Hijau. Harga penyewaan dibedakan berdasarkan hari kunjungan Anda. Hari Senin-Kamis biayanya Rp 100.000 sedangkan hari Jumat-Minggu Rp 110.000. Kapasitas ruangannya 10 orang dengan tambahan biaya Rp 10.000 /orang. Ketiga viewing room ini dilengkapi dengan sofa, proyektor, screen serta 4 buah soundsystem Dolby.
Ups, sayangnya di PIX tidak ada fasilitas delivery makan dan minum. Tapi, Anda diperbolehkan untuk membawa makanan dan minuman dari rumah. Di Margo City pun banyak alternatif restoran yang bisa Anda cicipi seperti Bumbu Desa, Hanamasa, dan Solaria.
Selain menjadi pusat distro, di Tebet juga ada Indies Jakarta. Segmentasi private theater Indies Jakarta cukup jelas: bioskop mini dengan koleksi film-film indie. Sebuah viewing room di Indies Movies dapat disewa Rp 100.000 / film. Khusus untuk member Indies Movies, harga penyewaannya Rp 80.000.
Lokasi Indies Movies sangat dekat dengan Ayam Bakar Mas Mono yang sudah teruji kelezatannya! Selain itu TIS Square pun dapat dijadikan alternatif untuk mengisi perut setelah menonton. Di pusat kuliner Tebet ini ada sejumlah restoran seperti Sushi Ya, Citrus Cafe, HEMA, Pizza Hut, maupun Kedai Tiga Nyonya.
Showbiz Cinema adalah sebuah bioskop mini yang terletak di Jalan Raden Saleh, Karang Tengah. Viewing room di Showbiz Cinema berukuran relatif lebih besar dari bioskop mini lain (4x6m) dengan kapasitas 15 - 20 orang. Biaya untuk menonton di viewing room ini dibuka dari harga Rp 21.000 dengan tambahan biaya Rp 7.000 jika jumlahnya di atas 3.
Jangan lupa untuk melakukan pem-booking-an sebelum datang! Biaya tiap booking adalah Rp 10.000. Anda pun dapat melakukan request DVD untuk ditonton saat mem-booking ruangan.
Kineforum memiliki spirit untuk menumbuhkan rasa cinta warga Jakarta pada film festival dan independent. Bioskop alternatif ini berada di dalam Taman Ismail Marzuki Menteng. Secara rutin, Kineforum mengadakan rangkaian pemutaran film secara tematik. Yang paling dekat diadakan adalah “Bulan Film Nasional 2011" yang berfokus memutarkan film-film Indonesia. Di tahun 2010 lalu, Bulan Film Nasional sukses memutar 59 film dalam negeri seperti Gie, Suci Sang Primadona, dan Roro Mendut.
Jangan lupa jelajahi spot kuliner di Komplek Taman Ismail Marzuki dan Cikini seperti Galeri Cafe, Au Lait Cafe, dan Lara Jonggrang.
Pusat kebudayaan Perancis ini terletak di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. Selain menjadi tempat khusus Bahasa Perancis, banyak program kebudayaan yang dilakukan CCF termasuk screening film-film. Tak hanya memutar film-film bertema Perancis, biasanya CCF juga melakukan diskusi seputar film tersebut. Di awal tahun 2011 ini, CCF baru saja menggelar pemutaran film pendek plus diskusi “Eksodus".
Restoran yang perlu dicoba di daerah Salemba antara lain: Basha Restaurant dan HEMA cabang Jakarta Pusat.
Erasmus Huis terletak di dalam Kedutaan Besar Belanda di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Film-film yang sering diputar di pusat kebudayaan Belanda ini adalah film-film Eropa. Umumnya biaya nontonnya gratis!
Tiap bulan, ada sebuah film kebudayaan Belanda yang diputar. Di bulan Januari lalu film BRUIDSVLUCHT diangkat sebagai film utama. Sementara, film untuk bulan Februari ini adalah The Hell of '63 yang akan tayang tanggal 26. Selain pemutaran film, secara berkala Erasmus Huis seringkali mengadakan pameran seni budaya seperti eksibisi fotografi atau konser musik gratis.
Sebagai salah satu wilayah sibuk di Jakarta, ada banyak spot makanan yang bisa anda eksplor di Kuningan. Di Epicentrum Walk anda dapat mencicipi Oenpao, Fish n Co, atau Brussel Springs. Sementara di Setiabudi Building ada Pizza e Birra, Pisa Cafe, dan Ta Wan Restaurant.
Bioskop mini dan bioskop besar seharusnya berkomplemen karena keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan yang melengkapi. Sekarang, Urbanesian bisa ikut berkontribusi untuk mendukung ekshibitor-ekshibitor film yang lebih kecil yang sama-sama membutuhkan ruang apreasiasi ini.
Caranya sangat simpel! Luangkan waktu Anda untuk mencoba pengalaman film di bioskop-bioskop mini di sekitar Anda. Untuk Urbanesian di Jabotabek, dapat berkunjung ke Subtitle, PIX Margo City, Indies Jakarta, maupun Showbiz Cinema. Ruang pemutaran film lain pun tersedia di Kineforum, CCF Salemba, dan Erasmus Huis. Mini ukurannya, maxi nontonnya!
Sumber: Urbanesia