Salah satu keunikan web Saham Gain ini, adalah saya menyediakan rekomendasi saham gratis, dan Kamu Dapat melihatnya disini: Rekomendasi Saham Hari Ini. Memang rekomendasi saham ini "tidak lengkap" karena sifatnya adalah watchlist. Tapi dengan watchlist, justru saya ingin agar Kamu juga belajar menganalisa saham dari sudut pandang Kamu sendiri.
"Lalu apa hubungan rekomendasi saham dengan judul di pos ini Bung Heze?" Tanya Kamu
Tentu saja ada kaitannya. Apa kaitannya?
Sejak ada halaman rekomendasi saham, banyak sekali rekan-rekan yang tanya prediksi saham pada saya. Namun tidak sedikit juga trader yang mulai gusar saat saham2 yang saya tuliskan di watchlist ternyata masih belum kunjung naik, plus ketika IHSG-nya mulai anjlok.
Akhirnya, trader memilih untuk menyerah, cut loss, dan tidak sabar menunggu. Padahal kita hanya perlu menunggu sedikit saja momentum, maka saham tersebut sudah rebound melebihi harga beli Kamu (harga watchlist saat itu).
Sebagai contoh, saya terkadang menuliskan saham watchlist, tapi saham tersebut tidak kunjung rebound, melainkan sideways dulu 2-3 hari. Tapi di hari berikutnya harga saham baru rebound kencang. Misalnya saya pernah watchlist HMSP (saat itu saya watchlist di 3.400-an).
Memang setelah saya tulis di watchlist, HMSP tidak langsung rebound, melainkan turun dan sideways selama 2 hari sampai di level 3.330-3.370. Tetapi sehari setelahnya, HMSP naik drastis 9%, dan lanjut naik lagi di hari berikutnya hingga ke harga 3.920. Artinya, kalau Kamu mau sabar menunggu, Kamu sudah mendapatkan profit berlipat-lipat. Jadi, katakanlah Kamu beli HMSP di 3.400 dan jual di 3.900, maka profit Kamu adalah 14,7%!
Dari sini saya juga Dapat menyimpulkan bahwa di dunia trading, ternyata banyak trader-trader dengan tipikal:
- Saat IHSG jatuh, langsung panik, pesimis, cut loss (seperti contoh diatas tadi).
- Saat IHSG naik sehari, langsung euforia, langsung yakin IHSG akan naik kencang, padahal sebelumnya sudah pesimis saat IHSG turun.
- Saat harga saham naik, banyak trader berharap terlalu tinggi (harga saham akan naik terus, sehingga tidak mau take profit).
- Saat harga saham turun, trader langsung putus asa.
- Trader mudah terpengaruh oleh kata-kata trader lain (Misalnya saat trader lain bilang saham BKSL mau turun lagi ke 130, trader langsung tidak berani beli sahamnya, padahal BKSL rebound ke 155).
- Dan masih banyak lainnya.
Inilah yang menyebabkan trader menjadi sulit untuk sukes di pasar saham. Kalau Kamu sering dengar quote: "Orang sukses hanya 10% dari total populasi manusia". Quote tersebut ada benarnya, dan di dunia saham pun walaupun banyak trader sukses, tapi faktanya trader yang gagal dan menyerah jauh lebih banyak. Baca juga: Adakah Trader Saham yang Sukses?
Nah untuk menjadi trader sukses, intinya Kamu harus Dapat melakukan analisa dan juga melatih mental Kamu. Mental trading berarti berkaitan dengan psikologis dan mindset trader. Karena tanpa dua hal tersebut, Kamu tidak akan Dapat meraih kesuksesan dalam trading / investasi saham.
Lalu bagaimana caranya agar Kamu Dapat melatih mental trading yang benar, sehingga Dapat menjadi trader sukses? Saya membahas materi tersebut dengan detail disini: Buku Saham. Anda Dapat mendapatkan materinya.
Jika Kamu sudah memiliki psikologis dan mindset trading baik, dan selama Kamu Dapat memilih saham yang benar (momentumnya pas dan sahamnya juga likuid), sebenarnya tidak Kamu yang perlu khawatirkan, Kamu juga tidak perlu panic selling. Kamu hanya perlu kesabaran menunggu momentum saham Kamu naik, because pattience makes difference.
Sejak ada halaman rekomendasi saham, banyak sekali rekan-rekan yang tanya prediksi saham pada saya. Namun tidak sedikit juga trader yang mulai gusar saat saham2 yang saya tuliskan di watchlist ternyata masih belum kunjung naik, plus ketika IHSG-nya mulai anjlok.
Akhirnya, trader memilih untuk menyerah, cut loss, dan tidak sabar menunggu. Padahal kita hanya perlu menunggu sedikit saja momentum, maka saham tersebut sudah rebound melebihi harga beli Kamu (harga watchlist saat itu).
Sebagai contoh, saya terkadang menuliskan saham watchlist, tapi saham tersebut tidak kunjung rebound, melainkan sideways dulu 2-3 hari. Tapi di hari berikutnya harga saham baru rebound kencang. Misalnya saya pernah watchlist HMSP (saat itu saya watchlist di 3.400-an).
Memang setelah saya tulis di watchlist, HMSP tidak langsung rebound, melainkan turun dan sideways selama 2 hari sampai di level 3.330-3.370. Tetapi sehari setelahnya, HMSP naik drastis 9%, dan lanjut naik lagi di hari berikutnya hingga ke harga 3.920. Artinya, kalau Kamu mau sabar menunggu, Kamu sudah mendapatkan profit berlipat-lipat. Jadi, katakanlah Kamu beli HMSP di 3.400 dan jual di 3.900, maka profit Kamu adalah 14,7%!
Dari sini saya juga Dapat menyimpulkan bahwa di dunia trading, ternyata banyak trader-trader dengan tipikal:
- Saat IHSG jatuh, langsung panik, pesimis, cut loss (seperti contoh diatas tadi).
- Saat IHSG naik sehari, langsung euforia, langsung yakin IHSG akan naik kencang, padahal sebelumnya sudah pesimis saat IHSG turun.
- Saat harga saham naik, banyak trader berharap terlalu tinggi (harga saham akan naik terus, sehingga tidak mau take profit).
- Saat harga saham turun, trader langsung putus asa.
- Trader mudah terpengaruh oleh kata-kata trader lain (Misalnya saat trader lain bilang saham BKSL mau turun lagi ke 130, trader langsung tidak berani beli sahamnya, padahal BKSL rebound ke 155).
- Dan masih banyak lainnya.
Inilah yang menyebabkan trader menjadi sulit untuk sukes di pasar saham. Kalau Kamu sering dengar quote: "Orang sukses hanya 10% dari total populasi manusia". Quote tersebut ada benarnya, dan di dunia saham pun walaupun banyak trader sukses, tapi faktanya trader yang gagal dan menyerah jauh lebih banyak. Baca juga: Adakah Trader Saham yang Sukses?
Nah untuk menjadi trader sukses, intinya Kamu harus Dapat melakukan analisa dan juga melatih mental Kamu. Mental trading berarti berkaitan dengan psikologis dan mindset trader. Karena tanpa dua hal tersebut, Kamu tidak akan Dapat meraih kesuksesan dalam trading / investasi saham.
Lalu bagaimana caranya agar Kamu Dapat melatih mental trading yang benar, sehingga Dapat menjadi trader sukses? Saya membahas materi tersebut dengan detail disini: Buku Saham. Anda Dapat mendapatkan materinya.
Jika Kamu sudah memiliki psikologis dan mindset trading baik, dan selama Kamu Dapat memilih saham yang benar (momentumnya pas dan sahamnya juga likuid), sebenarnya tidak Kamu yang perlu khawatirkan, Kamu juga tidak perlu panic selling. Kamu hanya perlu kesabaran menunggu momentum saham Kamu naik, because pattience makes difference.