Anda dan saya main saham pasti memiliki satu tujuan utama: Mendapatkan profit. Namun pertanyaanya, bisakah profit main saham dijadikan sebagai penghasilan utama? Atau main saham hanyalah digunakan sebagai penghasilan tambahan saja?
Sebenarnya banyak pemain saham yang ingin menjadikan saham sebagai sumber penghasilan utama. Bagi Kamu pemain saham, jika Kamu punya pikiran untuk menjadikan saham sebagai penghasilan utama alias trading for a living, ada baiknya Kamu harus mempertimbangkan baik2 keputusan tersebut. Baca juga: Full Time Trader dan Trading for A Living, Sama atau Beda?
Dua Keputusan utama kalau Kamu ingin menjadikan saham sebagai sarana trading for a living adalah pertama Kamu harus Dapat mendapatkan profit konsisten. Kedua, Kamu harus mampu menghasilkan profit yang mampu mencukupi kebutuhan Kamu sehari-hari. Baca Juga: Menjadi Full Time Trader - Part I. Menjadi Full Time Trader - Part II.
"Bung Heze, profit yang Dapat mencukupi kebutuhan hidup itu yang idealnya berapa banyak?" Tanya Kamu
Jika Kamu ingin trading for a living, setidak-tidaknya Kamu harus mampu profit konsisten selama sebulan. Misalnya Kamu Dapat menghasilkan profit konsisten sebesar 3% sebulan dengan modal 100 juta.
Artinya, setiap sebulan 'gaji' Kamu dari trading adalah sebesar Rp3 juta. Apakah uang Rp3 juta Dapat cukup untuk kebutuhan Kamu sehari-hari? Apakah dengan profit Rp3 juta sebulan Kamu Dapat menyisihkan profit Kamu untuk ditabung? Hanya Kamu yang Dapat menjawabnya.
Saya terkadang menemukan (walaupun nggak banyak), para pemain saham yang nekad menjadi full time trader, padahal belum mempertimbangkan matang2 keputusan tersebut. Akhirnya, tidak sedikit dari mereka yang justru kesulitan mengelola keuangan dari trading.
Jadi, kalau memang anda belum Dapat konsisten untung dari saham, modal Kamu masih belum mencukupi dan kalaupun sudah untung konsisten dan modal mencukupi tetapi profit Kamu belum Dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka ada baiknya trading digunakan sebagai penghasilan tambahan.