Judul pos diatas mungkin akan membuat Kamu bertanya-tanya: Ngapain memilih saham bagus saat market lagi bagus. Harusnya diajari cara memilih saham yang bagus kalau IHSGnya lagi turun.
Well, itu sudah kita bahas, tentang cara-cara memilih saham saat IHSG turun. Beberapa diantaranya pernah saya tulis disini: Saham yang Naik Saat IHSG Turun, Strategi Beli Saham Saat IHSG Turun, IHSG Turun: Swing, Scalping, Intraday or Investasi?
Tapi jangan salah bahwa memilih saham bagus saat market lagi naik itu penting, bahkan sangat penting. Kenapa demikian? Ada dua hal yang sering membuat trader justru salah memilih saham ketika IHSG naik:
1. Banyak trader yang bingung mau memilih saham apa saat IHSG naik
Pernahkah Kamu mengalami kondisi seperti ini: IHSG lagi naik tinggi, saham2 yang sudah pada turun mulai menunjukkan sinyal buy. Saking banyaknya saham yang mau naik, sampai-sampai Kamu bingung mau membeli saham yang mana.
Biasanya Kamu cuma menemukan 2-3 saham yang bagus untuk dibeli, tapi sekarang Kamu Dapat menemukan 9-10 saham yang bagus untuk dibeli...
"Wah iya nih Pak Heze, saya pernah ngalami seperti ini. Terus gimana strategi tradingnya?" kata Kamu.
Jika setelah Kamu screening, dan Kamu menemukan banyak saham yang punya potensi naik, tentu Kamu nggak mungkin membeli semua sahamnya. Kalau Kamu menemukan ada 10 saham yang bagus karena market strong bullish, maka non-sense kalau Kamu memutuskan untuk beli 10 saham langsung.
Maka dari itu, saran saya pilihlah 1-2 saham saja. Jangan langsung kalap dan rakus membeli banyak saham saat IHSG strong bullish, karena kalau Kamu beli saham terlalu banyak, Kamu harus membagi modal Kamu lebih banyak, sehingga Kamu nggak akan Dapat fokus nantinya.
So tujuan saya menyarankan Kamu beli 1-2 saham, bukannya saya mau membatasi profit Kamu, tapi justru sebaliknya, supaya Kamu Dapat fokus untuk memilih saham yang paling potensial, memantau saham2 Kamu lebih spesifik, sehingga profit Kamu lebih besar.
Cara memilih 1-2 saham saja diantara puluhan saham yang berpotensi naik adalah: Pertama, carilah saham yang menurut Kamu paling berpotensi untuk naik.
Kedua, prioritaskan untuk membeli saham dari saham-saham yang ada di stock pick Kamu. Saham stock pick maksudnya adalah saham-saham pilihan Kamu pribadi yang sesuai tipikal Kamu, analisa teknikalnya bagus, sering Kamu tradingkan dan sering memberikan Kamu profit.
Misalnya begini, Kamu menemukan saham-saham WIKA, PWON, TINS, PTBA, ANTM, GGRM, PGAS, TLKM, CTRA, PTRO, di mana saham2 ini punya potensi naik berdasarkan analisa Kamu, dan market lagi strong bullish saat itu.
Tapi dari 10 saham diatas, hanya saham PWON, PGAS, CTRA saja yang masuk dalam stock pick Kamu, paling sering Kamu tradingkan, dan Kamu sering profit di saham2 tersebut, maka prioritaskan untuk membeli saham2 itu tadi.
Strategi screening saham untuk mendapatkan stock pick yang layak ditradingkan, pernah saya bahas praktik-praktik lengkapnya disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus.
Berarti apakah nggak boleh membeli saham di luar stock pick Pak Heze? Tanya Kamu
Boleh saja... Nggak ada salahnya Kamu mencoba. Siapa tahu saham2 diluar stock pick Kamu justru nantinya menjadi saham2 Kamulan Kamu selanjutnya.
Tetapi Kamu harus memanajemen modal Kamu. Misalnya Kamu Dapat menggunakan 50% modal Kamu untuk beli saham2 yang diluar stock pick, dan sisanya Kamu beli saham yang ada di stock pick Kamu.
Intiya, dalam kondisi market strong bullish, tetaplah untuk memanajemen portofolio Kamu dengan baik. Jangan lupa untuk screening saham dan cek analisa teknikal sebelum beli saham. Dan batasi hanya beli 1-2 saham, atau maksimal 3 saham saat market bullish.
2. Tidak semua saham naik saat IHSG strong bullish
Setinggi-tingginya IHSG naik dan market euforia, tetap ada saham yang harganya turun. Artinya, bukan berarti IHSG naik, Kamu langsung asal beli saham.
Anda harus cross check analisa teknikal masing-masing saham sebelum Kamu memutuskan mau beli saham apa.
Yup, jadi Kamu harus paham mempraktikkan analisis teknikal untuk mencari saham2 yang bagus, dan mencari saham2 yang naik. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Disinilah poin yang sering dilupakan bahkan diabaikan trader saham. Mayoritas trader saat melihat market bullish, trader langsung asal beli saham, hanya beli saham karena ikut-ikutan tanpa melihat sendiri bagaimana chart saham tersebut, tanpa pengetahuan analisa teknikal yang benar.
Inilah yang mengakibatkan banyak trader yang sahamnya turun meskipun IHSG lagi hijau dan mayoritas saham sedang naik daun. Sayang sekali kan?
Satu lagi yang perlu Kamu ingat, kalau IHSG bullish pasti saham2 blue chip dan saham lapis dua bakalan naik dengan return yang memuaskan. Jadi kalau market bullish, prioritaskan buat cari saham2 blue chip dan lapis dua.
Anda nggak perlu terlalu fokus trading di saham2 gorengan yang berisiko kalau market lagi bullish. Supaya Kamu nggak ketinggalan momentum di saham2 lapis satu dan dua yang lagi naik daun.
Soalnya saham gorengan itu nggak usah dicari saat market bullish. Saham gorengan banyak juga yang naik waktu market bearish..
Setelah Kamu baca pos ini, sekarang saya yakin Kamu baru mengerti kenapa memilih saham bagus saat market bullish itu penting. Banyak anggapan bahwa saat market bullish nggak sulit mencari saham bagus...
Memang benar, saya setuju. Tapi mendapatkan saham bagus saat IHSG naik Dapat dilakukan kalau Kamu punya pemahaman analisa teknikal, manajemen modal dan screening saham yang betul.
Semua trader saham punya sifat ceroboh. Secara sadari maupun tidak, trader saham itu akan cenderung menjadi SANGAT CEROBOH ketika melihat market lagi bagus sekali, dan banyak saham yang mulai naik.
Trader Dapat berpotensi asal membeli saham, membeli saham terlalu banyak, lupa dengan analisis teknikal, menjadi serakah.. Kecerobohan inilah yang Dapat menjadi sangat berbahaya bagi trader.
Padahal kalau IHSG bullish dan banyak saham yang berpotensi naik, harusnya peluang Kamu untuk dapat profit semakin besar. Jadi jangan sampai peluang Kamu ini hilang begitu saja hanya karena Kamu ceroboh.
Nah untuk mengatasi hal-hal tersebut, maka seperti yang saya tuliskan diatas itu tadi, Kamu harus punya pemahaman praktik analisa teknikal yang baik, screening saham dan manajemen modal. Kunci inilah yang harus Kamu pegang dalam trading.