Batas Cut Loss Saham

Saya pernah mendapat pertanyaan dari seorang rekan trader mengenai cut loss saham. Berikut pertanyaannya: "Pak Heze, kira-kira menurut  bapak, berapa batas maksimal dan minimal untuk cut loss trading?"

Pertanyaan ini cukup bagus dan saya rasa sifatnya general, karena memang dalam pratiknya, memang cukup banyak trader saham yang seringkali bingung menentukan level cut loss suatu saham. 

Sebagai contoh, kalau Kamu beli saham A di harga 1.000. Berapakah level cut loss minimal yang harus ditetapkan? Apakah saat saham A turun ke 900 harus cut loss? 

Bagaimana kalau waktu di cut loss ternyata sahamnya malah naik terus ke 1.200? Bukannya lebih baik hold saja.. Nah, bingung kan?

Jadi untuk menjawab pertanyaan ini, maka sebenarnya Kamu harus paham dulu dengan tipe saham yang Kamu tradingkan, dan momentum trading. Karena kalau saya jawab jujur, batas cut loss saham itu nggak Dapat ditentukan dengan persentase yang baku

Misalnya, cut loss saham harus ditetapkan 2% dari harga beli. Tidak seperti itu rumusnya. Sebenarnya tidak ada patokan cut loss yang baku, karena Kamu juga harus fleksibel dalam trading. 

So, kalau Kamu mendengar "pakar saham" yang mengajarkan level cut loss saham harus ditetapkan 5%, 3% dari harga beli dan seterusnya, maka saya dapat pastikan apa yang dikatakan tersebut hanya mengacu pada teori. Karena penerapan riil di pasar saham tidaklah seperti itu. 

Sama seperti kalau trader ditanya: "Berapa untung saham yang Dapat didapatkan sebulan?" Dan kalau trader menjawab: "Saya dapat Rp25 juta per bulan".. Maka itu hanyalah jawaban tanpa dasar, karena kondisi market, saham tiap bulan Dapat jadi berbeda-beda, sehingga keuntungan yang Kamu dapat tidak mungkin flat, pasti akan naik-turun. 

Oke, jadi cut loss saham harus Kamu tetapkan secara disiplin apabila: Kamu membeli saham dengan momentum yang tidak tepat. Momentum tidak tepat ini adalah anda beli saham di harga terlalu tinggi, Kamu belum melakukan analisa teknikal, Kamu beli saham karena Kamu saat itu tidak tenang, Kamu beli saham karena ikut-ikutan, Kamu beli saham gorengan, Kamu beli saham2 yang tidak likuid.

Kalau Kamu beli saham karena faktor2 tersebut, maka Kamu harus segera disiplin menetapkan batasan cut loss. Berapa level cut lossnya? Saran saya sih sedini mungkin, yaitu Dapat Kamu tetapkan 2-3% dari harga beli Kamu. 

Apabila Kamu sudah salah posisi, jangan sampai Kamu berlarut-larut membiarkan saham Kamu nyangkut, dan kemudian baru Kamu cut loss kalau sahamnya sudah turun sangat banyak. Baca juga: Cara Menentukan Take Profit dan Cut Loss Saham yang Tepat. 

Hal ini juga berlaku terutama kalau Kamu beli saham2 gorengan, Kamu harus jauh lebih disiplin menetapkan level cut loss. Berdasarkan pengalaman saya, level cut loss yang ideal, adalah 2-3% baik untuk saham2 yang Kamu beli karena salah posisi, maupun saham2 gorengan. 

Karena dengan level cut loss sekian, kerugian Kamu tidak terlalu besar, dan ketika saham turun 1-2%, Kamu masih punya kesempatan untuk menunggu apakah saham Dapat berbalik naik.  

Catatan: Level cut loss ideal saya Dapat jadi berbeda untuk Kamu. Ada baiknya Kamu juga mencoba mempraktikkan dan menerapkan sendiri batasan cut loss yang ideal untuk Kamu. Apa yang saya tulis ini, mengacu pada pengalaman pribadi saya. 

Tetapi seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa cut loss tidak Dapat disama-ratakan level / persentasenya. Karena ada kondisi di mana Kamu tidak sebaiknya tidak terburu menetapkan cut loss. 

Kondisi tersebut terjadi kalau: Kamu sudah membeli saham berdasarkan momentum yang tepat, Kamu membeli saham karena Kamu tahu alasannya, karena Kamu menggunakan analisa teknikal yang tepat, maka anda tidak perlu terburu cut loss kalau saham Kamu belum naik.   


Nah, kalau Kamu sudah beli saham berdasarkan momentum yang tepat. Saham yang Kamu beli juga saham2 yang memang sudah masuk di stock pick Kamu, maka jika saham tersebut turun, itu adalah hal yang wajar. 

Karena yang namanya pasar saham itu pasti ada fluktuatif. Tidak selalu saham yang Kamu 100% langsung naik. Tetapi kalau Kamu beli saham di momen yang tepat, Kamu sudah paham apa yang harus Kamu tradingkan, then anda nggak usah panik atau buru2 cut loss hanya karena saham Kamu turun sesaat. 

Anda hanya perlu bersabar dan menunggu sedikit waktu agar saham Kamu Dapat rebound lagi, dan sepengalaman saya, tidak dibutuhkan waktu yang lama, ketimbang Kamu beli saham2 yang berisiko itu tadi. Saya juga pernah menuliskannya disini: Saham Turun: Pilih Hold atau Cut Loss? 

Dengan kata lain, kalau kita simpulkan bersama, memang ada saatnya Kamu harus cut loss, dan ada saatnya tidak perlu cut loss (cukup menunggu momen saham Kamu naik). Level cut loss setiap trader juga Dapat berbeda satu sama lain. Intinya, kalau Kamu salah ambil posisi, Kamu harus cut loss sedini mungkin (bisa mengacu pada titik2 support terdekatnya). 

Nah, untuk pemula kemungkinan besar Kamu akan sering salah memilih momentum trading, salah memilih saham. Maka dari itu, untuk pemula Kamu harus memahami strategi2 trading serta psikologis trading itu sendiri. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Expert.  
Tags