Pada dasarnya istilah tersebut berasal dari 2 kata yaitu dimulai dari kalimat Digital yang merujuk pada teknologi internet dan Nomad yang merujuk pada kata Nomaden yang artinya berpindah-pindah. Digital nomad adalah seseorang yang memanfaatkan teknologi digital untuk bekerja secara pindah-pindah. Ciri khas dari Digital nomad adalah pekerjaan yang ditekuni bisa dilakukan dimana saja, kapan saja tanpa terikat tempat dan waktu. Asalkan ada koneksi Internet maka mereka bisa bekerja dan tak perlu datang ke kantor tetap setiap hari layaknya orang yang bekerja kantoran, sehingga orang yang bekerja secara online dengan memanfaatkan internet dan teknologi informasi sehingga tidak lagi terikat dengan tempat dan realatif punya kebebasan dalam mengatur waktu bekerja. Secara sederhana digital nomad ini sebenarnya mirip dengan mereka yang bekerja secara dirumah saja, hanya saja digital nomad merupakan pekerjaan yang menggunakan teknologi informasi berbasis digital sedangkan freelance punya lingkup yang lebih luas yaitu bisa pekerjaan secara online maupun secara offline, namun sebenarnya digatal nomad ini bukan hanya mencakup mereka yang bekerja secara online saja, mereka yang memiliki usaha yang dilakukan secara online juga termasuk dalam didalam mekanisme tersebut.
maka dari itulah menggunakan kalimat digital nomad merupakan sebuah sebutan untuk orang-orang yang cenderung hidup berpindah-pindah tempat namun tetap bekerja menangani berbagai proyek maupun klien mengandalkan jaringan internet. “Nomad” adalah bahasa inggris dari “nomaden” yaitu orang yang hidup berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain layaknya pengembara yang sedang mencari tujuan hidup. Zaman dulu, setiap pihak yang hidup nomaden cenderung tidak memiliki skill khusus dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan bekerja serabutan. Namun di zaman internet yang telah berkembang pesat seperti saat ini, setiap orang yang bahkan telah memiliki skill khusus seperti pemrograman (coding) hingga pemasaran digital) dapat bekerja dari mana saja selama tersedia jaringan internet.
Digital nomad dalam konteks pekerjaan
Sebenernya untuk julukan itu memang diberikan kepada orang-orang yang bekerja secara lepas, tidak terikat waktu, tempat, dan berbagai aturan pekerjaan lainnya dan memanfaatkan teknologi komputerisasi dan komunikasi dalam pekerjaanya, untuk contoh sederhana nih, kalau Kamu trader forex full time maka biasanya akan masuk didalam kategori digital nomad ngapa demikian asalnya cukup simpel banget sih, poin pertama untuk melakukan sebuah aktifitas trading Kamu tentu membutuhkan yang namanya komputer atau paling tidak sebuah smartphone yang terinstall plaftorm perdagangan dari broker yang diinginkan dan untuk itu tentu juga Kamu butuh koneksi internet. Nah, dalam aktivitas trading agar lebih terasa nyaman terkadang mencari lokasi dan tempat yang menurut hati bisa merasa lebih nyaman sehingga akan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, misal neh, lagi doyan konkrong di cafe, ya tinggal bawa saja laptop ke situ, sambil menikmati suasana hari yang ceria dengan secangkir kopi hangat ditembah makan sepotong roto pastinya mantab sekali apalagi kalau endingnya pada saat melakukan Transaksi disalah satu mata uang Kamu memperoleh profit besar pastinya luar bisa sekali dan perasaan bahagia akan muncul disini soalnya tujuan telah tercapai.
Maka dari itu bisa dikatakan bahwa digital nomad ini merupakan sebuah trend baru yang sedang berkembang saat ini sebagai sebagai salah sehingga menjadi satu pilihan alternatif yang bisa menjadi profesi utama maupun profesi sampingan seiring perkembangan teknologi digital berbasis online dimana banyak sekali potensi dan peluang yang bisa dikerjakan untuk menghasilkan pendapatan yang bisa dilakukan dirumah atau dimana saja tidak seperti profesi resmi yang biasa ditekuni banyak orang pada umumnya, Memang boleh dikatakan bahwa profesi yang masuk kategori yang banyak orang mengangapnya sebagai sesuatu yang asing/aneh , tidak lazim , tidak biasa dan belum memberi keyakinan dan harapan bagi kebanyakan orang umumnya terutama soal penghasilan yang diperoleh ketika menekuni aktifitas tersebut namun untuk situasi saat ini dimana proses interaksi , komunikasi bisnis tidak lagi terkendala oleh batasan waktu dan ruang maka hal tersebut memang telah menjadi sebuah realitas yang tak terbantahkan terbukti bahwa makin banyak orang mulai tertarik dan menekuni dunia digital nomad bahkan mulai anak muda hingga orang yang sudah lanjut usia telah mencoba menggunakan sekaligus mengaplikasikan dengan tujuan agar memperoleh penghasilan tambahan atau perkerjaan tetap.
Apakah Work From Home Merupakan Digital nomad ?
kita telah mengetahuai bahwasanya dengan terjadinya perkembangan Internet telah menghapus berbagai batas negara yang selama ini seakan-akan mengungkung masyarakat di dalamnya. Istilah digital nomad mulai populer sejak tahun 2018 dipelopori oleh generasi milenial yang bekerja di perusahaan “startup” dengan kultur yang tidak mewajibkan setiap karyawannya untuk hadir di kantor. Alhasil banyak digital nomad dari kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang memutuskan untuk bekerja di benua lainnya seperti Asia dan memilih daerah yang ramah wisatawan seperti Bali, Bangkok hingga Saigon dengan koneksi internet yang mumpuni.
Hingga akhirnya sampailah pada tahun 2020 mulai muncul pandemi Covid-19 yang memaksa banyak pemerintah membuat protokol yang membatasi jumlah orang berkumpul dalam satu ruangan serta memberlakukan karantina selama sekian hari kepada setiap wisatawan yang datang dari luar negeri. Efek turunan dari kebijakan tersebut adalah terbatasnya ruang gerak para digital nomad namun di satu sisi memunculkan banyak perusahaan yang memberlakukan kebijakan “work from home” sehingga orang yang bekerja di Jakarta bisa pergi dan menikmati keindahan alam Bali namun tetap bekerja mengandalkan sambungan internet. Bahkan mereka juga bisa memutuskan untuk bekerja di luar Indonesia dan berkeliling dunia dari satu benua ke benua lain dan tetap bekerja sesuai proyek yang dimiliki dari tempat kerjanya di Jakarta seperti inilah uniknya dengan adanya perkembangan teknologi yang amat sangat pesat sekali.
Apa keuntungan menjadi digital nomad?
* Liburan sambil bekerja
Pada kondisi dunia yang normal, orang hanya bisa liburan saat mereka sedang tidak bekerja. Kondisi ini berbeda dengan para digital nomad yang dapat pergi ke berbagai negara untuk liburan namun tetap bekerja untuk mendapat penghasilan. Tentunya mereka akan tetap fokus menghabiskan waktu lebih banyak bekerja menggunakan laptop di kamar atau cafe dan menikmati wisata budaya, kuliner dan alam di sela-sela waktu.
* Menemukan banyak teman baru
Banyak negara yang merancang kondisi pariwisatanya supaya ramah terhadap para digital nomad layaknya Bali yang menawarkan banyak penginapan yang lengkap dengan koneksi internet berkualitas. Kondisi ini membuat Bali menjadi tujuan digital nomad dari seluruh dunia mulai dari Rusia, Jerman hingga Amerika Serikat semua berkumpul di Bali terutama di daerah Canggu, Kuta hingga Ubud. Akhirnya para digital nomad akan bertemu dengan digital nomad dari negara lain membentuk suatu pertemanan.
Apa kerugian menjadi digital nomad?
* Menyesuaikan jam kerja
Berkaca dari digital nomad yang banyak terdapat di daerah Bali ternyata berasal dari benua yang berbeda mulai dari Eropa hingga Amerika Utara yang memiliki perbedaan waktu siang dan malam. Salah satu tantangan adalah bekerja di Bali saat malam hari menjelang pagi sebagai penyesuaian jam kerja karena adanya perbedaan waktu hingga belasan jam.
* Penghasilan tidak pasti
Pada umumnya hanya perusahaan “startup” yang memperbolehkan karyawannya untuk tidak hadir secara fisik di kantor. Selain itu skema bisnis yang mengandalkan proyek juga seringkali memberi keleluasaan bagi para karyawannya untuk bekerja dari tempat lain selama selalu terhubung dengan internet. Namun tidak bisa dipungkiri pekerjaan seperti itu tidak menawarkan gaji yang tetap dan pasti setiap bulan, oleh karena itu para digital nomad sebenarnya harus lebih giat untuk bekerja dan menemukan proyek baru untuk bisa mendapat penghasilan secara berkelanjutan.