Sebenarnya istilah tersebut akan merujuk pada suatu kegiatan terhadap penilaian kembali atas aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Keadaan ini diterapkan karena adanya peningkatan aset di pasar, oleh karena itu fluktuasi nilai menyebabkan efek negatif pada laporan keuangan yang tidak wajar, sehingga konsep revaluasi aset sering dilakukan oleh setiap entitas dengan tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil berdasarkan fakta sehingga jika terjadi kemunduran akan lebih mudah untuk mencari solusi sehingga situasi dapat berubah baik di masa depan. mengalami kenaikan namun hal ini tidak akan selalu terjadi, tentunya akan ada saatnya harga aset tersebut naik turun tergantung dari kinerja perusahaan.
Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa nilai suatu aset bisa berubah secara makro atau mikro biasanya perubahan itu dipengaruhi oleh kondisi ekonomi seperti mengalami devaluasi dan inflasi tetapi untuk sebagian besar mikro karena ada penurunan nilai manfaat atau depresiasi, jadi itu sangat tidak mungkin. Jika suatu aset sering digunakan, kegunaannya berkurang. Oleh karena itu, revaluasi umumnya diterapkan apabila terdapat selisih antara nilai pasar sekarang dengan nilai pada neraca perusahaan, sehingga seluruh aktiva tetap harus diakui berdasarkan biaya historis dan dicatat sebesar biaya perolehan. Selain itu, perusahaan juga dapat menerapkan harga pokok atau model revaluasi.
Apa fungsi dan tujuan revaluasi aset?
Harus kita pahami bersama bahwa tidak semua harta dapat dinilai kembali, tetapi yang diperbolehkan hanya berwujud dan dapat dimiliki, digunakan untuk memperoleh, memungut, dan memelihara penghasilan yang menjadi objek pajak. atau nyata sehingga tentunya posisinya sangat jelas tentang letak dan kondisi tempat tersebut, bahkan struktur bangunan tersebut memiliki bentuk, hal inilah yang dapat dievaluasi sehingga akan diterapkan berdasarkan nilai wajar atau nilai dari harga pasar yang beredar.
Singkatnya, banyak fungsi dan tujuan dalam melakukan revaluasi aset, tetapi yang dianggap penting adalah sebagai laporan keuangan dan pajak, jika kita melihat dari sudut pandang pemerintah, konsep revaluasi akan dapat meningkatkan penerimaan negara. dari pajak penghasilan (PPh). Sudut pandang wajib pajak revaluasi sangat membantu dalam hal penghematan pembayaran pajak yang dihasilkan dari akumulasi kenaikan biaya persiapan setelah revaluasi aset dalam bisnis.
Sedangkan dari sudut pandang perusahaan, sangat membantu untuk mengetahui nilai aset secara lengkap dan detail sehingga dapat dipublikasikan ke publik, terutama untuk menarik investor, selain itu perusahaan juga dapat menyusun nilai aset yang relatif lebih terealisasi. sehingga kedepannya sangat berguna ketika perusahaan mengambil keputusan strategis dalam bisnisnya dan juga dapat membantu perusahaan untuk melakukan merger karena beberapa perusahaan mampu menunjukkan nilai aset yang sebenarnya secara riil tanpa adanya manipulasi data, namun yang terpenting, dengan menerapkan konsep revaluasi aset, perusahaan akan dapat mengontrol permodalan sehingga rasio utang terhadap utang sebanding dengan ekuitasnya, sehingga di masa depan akan lebih mudah ke bank terkait.
Ketentuan Revaluasi Aset
Perusahaan yang berbasis di Indonesia hanya dapat melakukan revaluasi asetnya di Indonesia, sehingga aset perusahaan yang berbasis di luar negeri tidak dapat dinilai kembali. Bisnis harus menjadi pemilik aset, dan aset tersebut digunakan oleh bisnis untuk menghasilkan, mengumpulkan, dan memelihara pendapatan yang dikenakan pajak. Penilaian kembali harga aset tidak dilakukan secara sewenang-wenang atau sewenang-wenang oleh perusahaan, hak untuk memperkirakan harga wajar suatu aset berdasarkan revaluasi aset adalah ahli penilai yang memiliki izin dan lisensi dari pemerintah.
Karakteristik aset mempengaruhi jangka waktu revaluasi nilai aset. Jika aset tersebut merupakan aset yang tidak mengalami perubahan harga yang signifikan, periode revaluasi aset dapat dilakukan setiap 5 tahun. Namun untuk aset yang nilainya cepat berubah, revaluasi aset dilakukan setahun sekali. Monster tanah mengalami perubahan nilai yang lambat sehingga mereka dapat dinilai kembali dalam waktu 5 tahun, tetapi mesin yang mengalami perubahan harga yang cepat akan dinilai ulang setahun sekali.
Ada tiga metode alami revaluasi aset, yaitu:
- Metode harga pasar. Harga aset disesuaikan dengan harga pasar aset saat ini. Jadi nilainya bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari harga sebelumnya atau harga historis. Misalnya untuk mendapatkan harga saat ini, tanah dapat menggunakan bantuan perusahaan real estate atau perusahaan jasa untuk jual beli tanah. Mesin bisa menggunakan harga terbaru dari supplier mesin.
- Metode penilaian. Metode ini lebih rumit daripada metode lain, dan biasanya membutuhkan tenaga ahli dalam menilai aset, karena berbagai aspek digunakan dalam revaluasi harga aset, seperti umur aset, jam penggunaan aset untuk produksi, rutinitas perbaikan dan pemeliharaan, dan lain-lain.
- Metode indeksasi. Cara ini paling sederhana, karena hanya menyesuaikan harga aset dengan indeks harga yang ada.
Contoh Revaluasi Aset
Perlu dipahami bahwa ilustrasi yang akan saya lampirkan di bawah ini sangat sederhana, sehingga dapat dikatakan sedikit berbeda dengan kenyataan yang ada, tetapi kita tetap dapat memperoleh gambaran yang detail, sedangkan langkah-langkah perhitungannya dapat menerapkan rumus biaya persiapan dan dapat diisi secara linier sebagai berikut.
(Beban Penyusutan = Nilai Aktiva Bersih pada awal tahun + Penambahan sepanjang tahun - Penyusutan selama satu tahun - Nilai Aktiva Bersih pada akhir tahun)
Di sini kita akan mengambil contoh aspek jika perusahaan membeli aset tetap selama setahun, ilustrasi mengasumsikan ada perusahaan bernama PT. AD memiliki aset sebesar Rp80 juta Rupiah pada tanggal 1/11/2021, selama tahun anggaran 2021-2022 PT.AD telah membeli aset tetap sebesar Rp. 10 juta, sedangkan untuk aktiva tetap yang dikembalikan tanggal 1-10-2021 Rp72 juta, maka untuk biaya persiapan = Rp80.000.000 - Rp72.000.000 = Rp800.000.
Keuntungan dan Kerugian Revaluasi Aset
Untuk kepentingan, jika suatu aset direvaluasi untuk mendapatkan kekuatan, maka akan terjadi peningkatan keuntungan kas entitas, harga aset masih dalam kategori wajar sehingga aset entitas tidak dikumpulkan, sedangkan saldo kredit revaluasi cadangan dapat digunakan untuk aset tetap pasangan pengantin yang telah terjadi pada akhir masa manfaat total mereka.
Sementara itu, perusahaan tidak dapat menilai kembali aset tetapnya dalam kekurangan setiap tahun, jumlah penyusutan yang dibebankan pada revaluasi aset tetap tidak menunjukkan pola yang tidak teratur, perusahaan akan selalu menghabiskan banyak uang untuk setiap proses revaluasi karena pekerjaan ini sangat membutuhkan banyak ahli teknis di bidangnya.