Apa dan bagaimana bentuknya? Adakah efek sampingnya?
Yuk simak penjelasannya.
Postingan tersebut diunggah oleh akun TikTok ini pada 13 November 2021.
“Udah pernah denger tentang koyo KB belum?” tulis akun tersebut.
Dalam sebuah video ditunjukkan cara penggunaan koyo KB yang ditempelkan pada kulit seseorang.
“Koyo KB itu kandungannya sama dengan pil KB kombinasi, yaitu estrogen dan progesterone,” ujar akun tersebut.
Dalam unggahan juga dijelaskan bahwa koyo KB bisa ditempel pada bagian lengan bagian atas, punggung, perut atau pantat.
Koyo KB bisa ditempel di lengan bagian atas,punggung, perut atau pantat.
Koyo KB ini tahan air kamu bisa mandi, berenang dan olahraga dengan tenang lemnya kuat banget dan nggak gampang lepas kalau sudah pakai koyo kb jangan pakai krim atau lotion disekitarnya,karena bisa jadi nggak lengket.
Terkait unggahan koyo KB tersebut, Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati menjelaskan bahwa koyo KB, suntik atau pil KB sama kegunaannya, yaitu sebagai alat kontrasepsi.
Termasuk juga kandungan bahan-bahan di dalamnya. Perbedaan dari alat kontrasepsi tersebut adalah pada cara pemakaiannya.
“Secara umum isinya sama yaitu hormon estrogen dan progestin,” kata Zullies saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/11/2021).
Pihaknya mengatakan, koyo dalam istilah farmasi disebut dengan patch yakni bentuk sediaan transdermal di mana obat akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan nantinya akan masuk ke pembuluh darah.
Karena kandungannya sama, Zullies mengatakan, keamanan dan efektivitasnya sama dengan alat kontrasepsi lainnya.
Dengan catatan, selama digunakan sesuai dengan aturannya.
Kenyamanan penggunaan
Zullies juga mengatakan, dari segi kenyamanan penggunaan, sejumlah orang ada yang lebih memilih memakai koyo yang ditempel dan diganti seminggu sekali (tergantung aturan pakainya) jika dibandingkan harus minum pil KB setiap hari.
Dia memastikan, selama pemakaian tepat dan melekat dengan kuat maka hormon akan dilepaskan pelan-pelan dan masuk melalui kulit serta bisa memberikan efek kontrasepsi.
Meski demikian dia mengingatkan, pemilihan jenis kontrasepsi untuk pertama kalinya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli.
Hal ini karena harus disesuaikan dengan kondisi pengguna atau akseptor KB.
“Jadi penggunaan pertama, termasuk pil KB, adalah dengan resep dokter. Untuk selanjutnya dapat dibeli di apotek dan perlu berkonsultasi dengan apoteker terkait dengan penggunaannya,” ujar dia.
Kelebihan dan Kekurangan
Dilansir dari Mayo Clinic, koyo KB ini adalah jenis kontrasepsi yang mengadung hormon estrogen dan progestin.
Penggunaan alat kontrasepsi ini harus menempelkan koyo KB ini di kulit setiap hari selama 3 minggu atau total selama 21 hari.
Selama minggu ke-4 Anda tidak perlu memakai koyo sehingga mentruasi terjadi.
Koyo KB mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon ke dalam aliran darah Anda yang menjaga ovarium Anda dari melepaskan sel telur.
Koyo KB mengentalkan lendir serviks untuk mencegah sperma mencapai telur.
Keunggulan
-Tidak mengganggu aktivitas seksual
-Anda tidak perlu kerjasama denga pasangan Anda untuk mexakainya
-Koyo KB memberikan dosis hormon yang stabil
-Lebih mud digunakan wanita yang kesulitan menelan pil
-Kontrasepsi ini dapat dihentikan kapan sana, memungkinkan untuk cepat kembalti subur.
Efek samping
-Peningkatan resin masala pembekuan Darah, serangan jaunting, stroke, kanker hati, penyakit kandung empedu, tekanan darah tinggi.
-Iritasi kulit
-Nyeri payudara
-Nyeri haid
-Sakit kepala
-Mual atau muntah
-Perubahan suasana hati
-Pusing
-Jerawat
-Diare
-Kejang otot
-Keputihan
-Kelelahan
-Retensi cairn dalam tubuh