Meski sejak lama memendam sakit hati pada korban, pelaku tak pernah melakukan tindakan kasar pada korban. Pelaku juga tak pernah melakukan percobaan pembunuhan pada korban sebelumya.
"Sebelumya tersangka ini tak pernah melakukan percobaan penusukan atau pembunuhan pada korban. Aksi yang menyebabkan korban tewas itu yang pertama," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda kepada detikcom, Jumat (15/4/).
Namun, ditegaskan Adrian, aksi penusukan memang direncanakan sebulan sebelumnya. Selain sudah menyiapkan Kapak, hari itu pelaku juga mengintai keberadaan korban.
"Memang memenuhi unsur pembunuhan berencana," terang Adrian. Menurut Adrian selama ini pelaku berperilaku baik. "Di sekolah juga normal-normal saja, seperti anak lain," pungkas Adrian.
Riyan sendiri mengaku bunuh korban, nisay (49), karena sakit hati. Sakit hati itu, kata riyan karena ia melihat ibu nya di perkosa
bahwa ibunya diperkosa korban saat ia masih bocah di tambah lagi saat dia buka pintu rumah abis beli obat dia melihat sendiri ibu nya lagi di perkosa
Sakit hati untuk ia pendam sejak lama hingga menjadi dendam kesumat. Hingga ia melampiaskan dendam dengan menebs leher korban hingga tewas.
Diberitakan, Fadilah (49), warga Desa/Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan tewas usai ditusuk pelaku (15/6/) pukul 11.30
WIB. Korban meninggalkan kepala terpisah dari leher pelaku lalu kabur. Korban meninggal seketika
Pelaku berhasil dibekuk polisi di Mojokerto saat naik bus menuju Kediri, sehari setelah kejadian.