Abah Rain hidup sendiri serta tidak mempunyai tempat tinggal.
Walaupun banyak orang sangat mengharapkan dapat menikmati masa tua dengan tenang serta senang, tampaknya masih banyak dari mereka yang wajib berjuang tiap harinya demi sesuap nasi. Abah Rain( 75) ini salah satunya.
Hidup seseorang diri, Abah tiap harinya berjuang menyambung hidup dengan berjualan sapu lidi. Mirisnya, dia tidak mempunyai tempat tinggal sehingga wajib tidur di emperan toko tiap harinya. Cerita Abah Rain ini dibagikan oleh akun Instagram@partners_in_goodness.
Mengutip dari akun itu, Abah Rain tiap harinya berjalan berkilo- kilo dengan sepedanya menjajakan sapu lidi yang diambilnya dari orang. Tiap sapu yang laku terjual, Abah menemukan seribu hingga 2 ribu rupiah. Saat sebelum pandemi, kadangkala Abah dapat menjual 10 hingga 15 buah sapu.
Sayangnya, sejak pandemi penjualan Abah sangat menyusut. Dapat terjual satu ataupun 2 biji sapu saja Abah telah sangat bersyukur. Kadangkala pula masih terdapat pembeli yang menawar sapu- sapu Abah sehingga dia kerapkali terpaksa menjualnya dengan harga modal.
Abah Rain hendak mulai berjualan dari jam 7 pagi hingga 4 sore. Tidak senantiasa laris, sempat pula Abah cuma menemukan Rp 6 ribu saja sehabis berjalan berkilo- kilo menjajakan dagangannya. Kerapkali Abah wajib berhutang lebih dahulu apabila tidak memiliki lumayan duit buat makan.
Walaupun begitu, dia tidak patang semangat serta berkata kalau bisa jadi hendak terdapat rezeki untuknya di hari besok.
Mirisnya, Abah Rain tidak mempunyai tempat tinggal. Dia tiap harinya terpaksa tidur di emperan warung yang terletak di Palang Pintu Perlintasan Kedung Gedeh, Pancing, Bekasi. Sebaliknya buat keperluan MCK, umumnya Abah hendak menumpang pada orang sebelah.
Umur Abah yang tidak lagi muda kadangkala membuat tubuh dia kerap sakit, paling utama pada bagian kaki. Bisa jadi perihal ini sebab Abah tiap harinya wajib memforsir kaki tuanya buat berjalan berkilo- kilo demi mengais rezeki.
Dikala ini abah hidup seseorang diri sehabis berpisah dengan istrinya. Sesungguhnya, dia mempunyai 2 orang anak. Tetapi sebab keterbatasan ekonomi, Abah menitipkan kedua anaknya ke saudaranya. Tidak banyak perihal yang diharapkan Abah, dia cuma mau dapat hidup lebih layak.
Sangat mengharukan ya cerita dari Abah Rain ini. Apabila kalian mau menolong dia, akun Instagram@partners_in_goodness pula lagi membuka kontribusi lho buat menolong Abah.
Buat Abah Rain, semangat terus ya Abah. Mudah- mudahan menemukan rezeki yang melimpah.